Dahyun pov
Setelah Joshua oppa membawa Mingyu pergi, keheningan lah yang tercipta di sini. Aku terus saja menangis tanpa bisa menatap wajah Wonwoo. Hatiku sakit, kenapa Wonwoo bersikap seperti ini. Selama aku berpacaran dengannya baru kali ini aku melihatnya berkelahi.
Aku ingin menatapnya, namun hati ku masih belum siap. Aku tak sanggup untuk menatap matanya yang tajam itu walau aku sangat merindukannya.
Tangis ku tak kunjung berhenti Saat kurasakan rasa sesak di dadaku. Memori-memori yang telah ku buat bersama Wonwoo terus terputar di dalam ingatanku. Namun aku kembali tersadar saat aku mengetahui kenyataan bahwa Wonwoo bukan milikku lagi. Kami sudah putus, dan apa yang aku harapkan? Apa yang aku lakukan saat ini sangatlah bodoh! Mengapa aku membiarkannya terus-terusan menyakiti ku.
Ku genggam erat cincin yang berada di dalam genggaman ku. Aku harus mengembalikannya. walau Wonwoo tak ingin menyimpannya aku harus memaksanya untuk menyimpannya. Aku tidak mau terus terikat olehnya.
"Aku tidak peduli jika kamu tidak mau mengambilnya," ucap ku.
Ku beranikan untuk menatapnya, ku lihat Wonwoo juga tengah menatapku sekarang. Wajah Wonwoo terdapat banyak luka lebam karena pukulan dari Mingyu. Apakah itu sakit? Wonwoo terlihat menyedihkan, aku tak sanggup melihatnya. Kenapa? Karena aku masih mencintainya. Melihatnya terluka tentu saja menyakitkan untuk ku.
"Aku tidak butuh cincin itu," ucapnya.
Kata itu keluar lagi. Sungguh menyakitkan mendengarnya.
"Aku tahu kamu tidak butuh, tapi setidaknya aku hanya ingin kamu menyimpannya,"
Aku terdiam sejenak, menghapus air mataku. Lalu menenangkan sedikit hatiku yang kini makin berdenyut. Rasanya menyakitkan namun aku harus segera menyelesaikannya.
Ku lihat Wonwoo terdiam. untuk saat ini akan lebih baik jika Wonwoo diam dan tidak mengeluarkan kata-katanya yang tajam itu.
"Bukan kah sudah ku bilang buang saja jika kita sama-sama tidak membutuhkannya," ucapnya lagi.
Aku mengepalkan tangan ku kuat. Aku menatap Wonwoo tepat pada manik matanya. Aku benci Wonwoo yang seperti ini.
"Kamu tahu jika aku tidak bisa membuang cincin ini kan?! Cincin ini sangat berharga untuk ku karena aku mendapatkannya dari orang yang ku cintai! Kamu sengaja melakukan hal ini untuk menyakiti ku bukan! Apa bagi mu terlihat menyenangkan untuk mempermainkan perasaan orang lain?!" teriak ku.
Aku tak tahan lagi, kekesalan ku padanya terus bertambah saat kata yang keluar dari mulutnya terus saja menyakiti ku.
"Tapi seperti yang kamu katakan tadi, saat ini kita berdua tidak membutuhkannya. Ya kamu memang benar," lanjut ku.
Wonwoo diam lagi, ia hanya menatap ku tanpa mengeluarkan kata-kata. Aku kembali menatapnya sebelum akhirnya berlari pergi menuju Rooftop. Aku tidak menoleh kebelakang namun aku bisa tahu bahwa Wonwoo mengikuti ku.
Aku berjalan menuju ke pinggir pagar pembatas. Lengan Wonwoo menarik ku menjauh dari pagar pembatas itu.
"Apa yang kamu lakukan?! " teriak Wonwoo.
Teriakan penuh kekhawatiran itu aku dapatkan.
Kenapa ia masih bisa mengkhawatirkan ku jika pada akhirnya akan menyakiti ku.
"Membuang cincin ini, bukan kah itu yang kamu inginkan! " teriak ku.
Ya, jika Wonwoo menginginkan cincin ini di buang, maka aku akan membuangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince [END]
FanfictionKim Dahyun, gadis yang menginginkan perhatian lebih dari kekasihnya ini rela melakukan apapun. Ia bahkan rela untuk pindah sekolah demi kekasihnya ini. Memiliki kekasih yang berhati dingin bukanlah hal mudah, bisakah Dahyun meluluhkan Hati pangeran...