01

5.4K 408 5
                                    

Ini semua tentang cinta, pikir pria berumur lima puluh tahunan itu.

Dia berpikir cinta itu berbahaya, membutakan segalanya, bahkan kebencian.

Dan dia membenci itu...

Pria itu melangkahkan kakinya dengan cepat di sepanjang lorong bawah tanah yang gelap, yang hanya diterangi oleh obor di sepanjang dindingnya. Dia mengambil salah satu obor di dekatnya sementara seorang penjaga yang ada di sampingnya membuka pintu besi itu.

"Bagaimana keadaannya?" tanya pria yang bernama David itu.

"Dia baik-baik saja. Tapi sesekali dia berteriak karena tak bisa mengendalikan dirinya," jelas si penjaga.

David tersenyum puas. "Bagus, karena aku sudah menunggu saat-saat seperti ini," balasnya dan ia pun masuk ke dalam ruang di depannya, sementara penjaga tadi menutup kembali pintu besinya yang ada di belakang David.

Kini di depannya, seorang pria sedang duduk di sebuah kursi, dengan kedua tangannya yang di borgol di dekat kepalanya. Pria itu tertunduk.

"Kau tak mau menyapaku?" tanya David.

Perlahan pria itu mendongakkan kepalanya dan menatap David dengan mata birunya.

"Lihatlah tatapan itu, sudah berapa kali kau memberikan tatapan seperti itu padaku?" tanya lagi David, namun pria itu tetap diam dan masih menatap David dengan tatapan tajam. "sejak tujuh tahun yang lalu. Bukan begitu, Sam?"

"Apa yang kau inginkan, David?" tanya pria bernama Sam itu dengan penekanan di setiap katanya.

"Aku hanya ingin kau menjadi iblis yang kejam," kata David seraya mengelap meja di dekatnya dengan telunjuknya, dan menyingkirkan debu itu dari telunjuknya.

"Aku takkan pernah mau menuruti keinginanmu!" teriaknya hingga kedua tangannya hampir melepas rantai borgol yang mengikat kedua tangannya, namun tertarik kembali karena borgol itu dibuat David untuk menekan kekuatannya, agar ia tak berubah jadi iblis. Keringat membasahi tubuh Sam yang dipenuhi dengan luka.

"Untuk apa kekuatan hebatmu jika kau tak mengeluarkannya secara penuh, Sam?"

"Aku hanya ingin menggunakannya untuk membunuhmu!"

"Ehem... secara harfiah kau masih seorang pangeran, Sam. Jika kau membunuh seseorang sekarang, itu akan mencemari nama baikmu saat kau menjadi Raja nanti," kata David. Ia lalu terlihat berpikir sejenak, kemudian senyum mengembang di wajahnya. "oh, atau mungkin aku harus melakukan ini?" tanyanya, yang kemudian diikuti oleh sihir hitam yang mengelilingi tubuhnya dan seketika sosok David berubah menjadi sosok seorang gadis remaja berambut coklat dan bermata biru.

Sam tercekat. Ia menatap gadis di depannya dengan mata terbelalak.

"Sam," panggil gadis itu. Suara itu... suara itulah yang sangat dirindukan Sam selama ini. Suara yang tak pernah di dengarnya selama tujuh tahun terakhir. Suara yang begitu lembut dan mampu menenangkan hatinya dalam sekejap.

"Sam, kembalilah," kata gadis itu lagi dengan raut wajah sedih.

"A-aku pasti akan kembali," jawab Sam dengan cepat. Namun sosok gadis itu kini berubah kembali ke sosok David yang menampakkan deretan giginya.

"Bagaimana ilusiku? Apakah sempurna, Sam?" tanya David yang hanya dijawab tatapan tajam oleh Sam. David menghela napas. "Bagaimana keadaan gadis itu sekarang, ya? Apakah dia baik-baik saja, atau... mencoba untuk bunuh diri karena menunggu kekasihnya yang tak pernah kembali? Sebaiknya aku segera melihatnya," kata David dengan senyum liciknya dan ia berjalan menuju pintu besi itu.

"Sialan kau David! Jangan pernah kau mendekati Fallen!" ancam Sam.

David berbalik sementara pintu besi di belakangnya terbuka. "Aku takkan mendekatinya kalau kau menuruti permintaanku, Sam," kata David. Ia melangkah keluar dan menutup pintu besi itu.

"Aku akan kembali, aku akan kembali, aku... akan kembali," gumam Sam. Dia terus menggumamkan kata-kata itu seraya mengingat Fallen. Dia menggertakkan giginya dan rahangnya mengeras. "Jangan pernah dekati kekasihku!" teriak Sam di dalam sel itu hingga David bisa mendengarnya dari luar, namun hanya dibalas dengan sebuah senyuman licik olehnya.





sesuai janji saya sebelumnya bahwa FALLING APART akan di publish bulan Juni. anggaplah ini prolog(maaf sedikit). terima kasih buat kalian yang sudah tak sabar menunggu cerita ini di publish :D

FALLING APARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang