12

2.8K 294 13
                                    

"Kau siapa?"

"Jangan bicara begitu, Samael. Kita sudah lama saling dekat. Kau pasti mengenalku meskipun aku belum pernah muncul di hadapanmu. Kecuali hari ini."

"Bagaimana kau bisa ada disini, di duniaku?" Samael mengangkat sabitnya tinggi-tinggi. "Apa kau ingin kupenggal kepalamu?"

Wanita iblis yang terbalut dalam gaun pengantin yang sudah tak indah lagi itu tertawa singkat. Keadaan mereka berdua, disana, bagai malaikat kematian dan pengantin mayat."Kau tak bisa melakukannya. Jangan bersikap seperti itu, Samael. Kau harus berubah. Menyatulah dengan Sam."

Samael menurunkan sabitnya, kemudian ia mengangkat dagu wanita iblis di depannya dengan ujung senjatanya."Bagaimana kau bisa tau tentang Sam?"

"Sudah kubilang kita sudah lama saling dekat. Bagaimana mungkin aku tak mengenali tubuh manusia yang kau tempati?"

"Dan siapa tubuh manusiamu?" tanya Samael.

Wanita itu terdiam. Dua lubang hitam itu hanya terpaku pada Samael. Angin berhembus di tempat itu. Di dunia Samael. Tempat dimana ia mengubur semua milik Sam. Kebahagiaan dan cinta. Samael mengubur semua itu agar ia bisa keluar dengan leluasa dan menguasai tubuh Sam. Iblis dalam tubuh manusia awalnya memiliki namanya sendiri, namun ketika mereka sudah menyatu dengan tubuh yang di tempatinya, nama iblis itu tak lagi berguna. Samael dikenal sebagai iblis paling kejam dan egois. Sampai saat ini, dia belum mau menyatu dengan Sam. Itulah sebabnya Sam jarang sekali berubah menjadi iblis dulunya, sebelum Samael benar-benar dibangkitkan. Ketika Sam jadi iblis ia benar-benar menahan Samael, dan itu membuatnya kewalahan.

Dengan jari telunjuknya, wanita itu menurunkan senjata Samael dari dagunya. "Kau akan tau nanti siapa aku, Samael. Aku memang belum menyatu dengan tubuh manusiaku. Tapi aku akan segera menyatu hari ini. Ini pertemuan terakhirku disini, di tempatmu. Karena itu sebelum aku pergi aku harus menahanmu agar kau menyatu dengannya."

Wanita itu mengangkat kedua tangannya ke atas, memunculkan sebuah rantai panjang dari kedua telapak tangannya. Rantai itu mengikat kedua tangan dan kaki Samael, menahannya."Rantai ini takkan terlepas dari tanganku. Ini membuatku tetap bisa terhubung denganmu meskipun aku tak ada disini. Jadilah penurut kali ini. Menyatu takkan merugikanmu, Samael. Sifat aslimu masih tetap ada."

"Lepaskan aku atau aku akan membunuhmu!" geramnya.

"Namaku Evelyn. Membunuhku hanya akan merugikanmu. Aku akan bertemu lagi denganmu. Dan mungkin... kau akan jatuh cinta padaku, Samael."



Salju turun di bulan September. Terdengar aneh. Bulan itu harusnya masih menjadi awal musim gugur. Salju tiba-tiba turun di pusat kota iblis. Bulan yang seharusnya masih menyisakan sedikit kehangatan, hanya sedikit saja, langsung menghilang begitu saja. Suhu turun secara drastis. Peramal cuaca tak dapat menebak apa yang telah terjadi dengan siklus musim di kota itu. Tak hanya kota itu. Tapi seluruh Sleavton, seluruh dunia sihir sedang mengalami musim salju yang datang tiba-tiba. Toko-toko yang menyediakan makanan dan minuman hangat tiba-tiba menjadi penuh. Banyak juga dari mereka yang lebih memilih berdiam di rumah karena suhu cuaca yang jadi lebih dingin dari musim dingin yang biasanya. Banyak yang mengira penyihir es sudah berbuat ulah dengan menurunkan salju secara tiba-tiba. Tapi saat para penyihir es itu mencoba menghentikan salju, malahan tak berhasil.

Kemarahan dan protes mulai bermunculan dari bangsa iblis mengenai musim dingin mendadak itu. Mereka mulai menyalahkan para penyihir es. Meskipun para penyihir itu sendiri sudah mengatakan yang sejujurnya; bahkan membuktikan kalau sihir mereka tak bisa mengatasi musim dingin. Tetap saja, para iblis tak percaya.

FALLING APARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang