Fallen melihat jam digital yang tertempel di tembok di atas pintu. Jam itu juga menampilkan tanggal hari ini. Tanggal yang seharusnya sudah dilewatinya beberapa hari yang lalu. Tapi hari-hari yang dilewatinya bukanlah kenyataan. Ia juga pernah tak sadarkan diri selama beberapa hari. Dan Sam membawanya ke rumah sakit. Ini seperti mimpi dalam sebuah mimpi. Kau tertidur dan bermimpi. Di mimpi itu kau juga sedang bermimpi. Lalu apakah Evelyn nyata?
David membuat ilusi yang membuatnya mengira yang ditabraknya saat itu adalah Sam. Tapi sebenarnya itu David. Pria itu langsung menyihirnya dan membuatnya tak sadarkan diri begitu ia menabraknya. Dan dalam ketidaksadarannya itu ia bermimpi bahwa ia menabrak Sam saat itu juga, dan melewati hari-hari bersamanya tanpa tau bahwa semua itu hanyalah sebuah ilusi. Ia hanya tak sadarkan diri selama sehari, namun begitu banyak hari yang dilewatinya dalam mimpinya.
Jadi intinya saat ia menabrak seseorang yang sebenarnya adalah David, dia langsung memantrainya dengan sihir ilusi. Dan ia tak menyadarinya. Disanalah awal mula kehidupan palsunya mulai terjadi. Pertemuannya dengan Sam yang dikiranya adalah kenyataan, namun itu semua cuma mimpi. Justru yang sebenarnya ia sedang tak sadarkan diri dan melalui hari-hari yang palsu dalam mimpinya itu.
Pintu terbuka. Salah seorang pelayan wanita datang dan membawa nampan yang berisi makan malam dan segelas minuman. Pelayan itu meletakkan makanannya di meja dan setelah selesai langsung keluar begitu saja tanpa mengatakan apapun. Pelayan itu mengunci pintunya kembali.
Fallen menatap makanan itu. Perutnya sudah menjerit karena lapar. Ia memang belum makan seharian ini karena 'bermimpi dalam mimpinya'. Ia melangkah mendekati meja mengambil piring yang berisi makanan itu, kemudian membauinya. Tak beracun.
Saat makanan itu tersisa sedikit setelah ia memakannya, pintu kembali terbuka dan David datang menghampirinya dengan membawa sebuah gaun berwarna hitam.
"Sudah merasa lebih baik?" tanyanya.
"Kali ini apa?" tanya Fallen.
David memperlihatkan gaun hitam selutut itu di hadapannya. "Ini... untuk acara besok."
"Acara apa?" tanyanya.
"Aku ada pertemuan besok dengan beberapa orang penting. Tentu saja juga ada penyihir. Kau seorang dokter, Fallen, dan aku membawamu karena aku ingin kau menyembuhkan seseorang. Seseorang yang sangat penting."
"Sayangnya tak ada peralatan medis."
"Oh tenang saja, sayang. Aku sudah menyiapkan semua yang kau butuhkan." David memberi isyarat agar beberapa pelayan yang ada di depan pintu untuk segera masuk, dan membawa dua koper berwarna putih dan meletakkannya di hadapan Fallen. David mengisyaratkannya untuk membuka koper itu, dan Fallen membukanya. Salah satu koper berisi peralatan medis, yang satunya lagi berisi obat-obatan.
"Besok kau akan menjadi tamu penting, Fallen. Karena itu aku membawamu kemari karena aku ingin kau menyembuhkan orang ini."
Fallen mendongak menatapnya. "Apa masalahnya?"
"Sebuah racun ada di tubuhnya, dan beberapa hari ini dia jadi semakin lemah dan lumpuh karena racun aneh itu. Aku bisa saja menyuruh healer atau yang lain, tapi kau berbeda. Sihirmu bisa mengangkat racun itu, dan kau juga seorang dokter," kata David.
"Dengar David, tidak semua racun bisa kuhilangkan. Dan aku tak tau pasti jenis racun apa itu."
"Dan karena itulah aku membawamu kemari, sayang." David tersenyum. "Kamarmu ada disana," katanya menunjuk salah satu ruangan di sebelah. "segeralah tidur karena besok kau akan menghadiri acara penting," lanjutnya seraya melangkah keluar meninggalkan ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING APART
Fantasy"Kumohon pulanglah, Sam." Tujuh tahun Sam berada dalam ruangan itu. Tak berdaya untuk melakukan perlawanan pada David yang selalu memaksanya untuk mengeluarkan sisi iblis yang sebenarnya. Namun pada akhirnya ia berhasil diselamatkan oleh Liam, dan m...