Fallen menatap cairan ungu bening dalam botol itu. Menatapnya dengan penuh keingintahuan, sekaligus tersirat rasa jijik dalam tatapannya itu. Dia penasaran bagaimana Peter bisa membuat ramuan itu. Dia agak menyesal karena tak menanyakannya lebih dulu apakah dia membuat ramuan itu dalam jumlah yang banyak. Tapi sekarang semuanya berakhir. Setidaknya ia berharap kalau tak ada seseorang yang bisa menemukan ramuan itu.
"Apa itu?" tanya Sam yang baru saja datang menghampirinya.
Fallen menoleh. "Oh. Ini ramuan milik Peter yang bisa membuatmu hidup abadi," jelasnya dan menatap ke depan.
"Kau tak berniat untuk meminum itu kan?"
Fallen tersenyum padanya. "Tentu saja tidak." Fallen menatap kedua mata Sam. "Bagaima―"
"Semua sudah beres," potong Sam, seolah tau apa yang ditanyakan Fallen. Sam tersenyum. "kau tak perlu memikirkannya lagi, Fallen." Lalu pandangan Sam beralih ke belakang Fallen. "dan aku baru ingat kalau ratu Artemis datang kemari. Juga nagamu itu."
Fallen mengerutkan dahi mendengar perkataan Sam, kemudian berputar dan mendapati ratu Artemis, serta Nyra yang bertengger di pundaknya. Wanita itu menghampirinya, tersenyum padanya. "Aku dan nagamu datang kemari untuk melindungi para warga. Maafkan aku karena tak bisa menolongmu, Fallen," katanya.
"Sepertinya nagamu tadi berukuran lebih besar dari itu," ujar Sam.
Fallen mengulurkan tangannya. Nyra terbang dari pundak ratu Artemis dan berpindah ke lengan Fallen, mengelus kepala naga itu sejenak sebelum melemparkannya ke atas. Nyra terbang dan seolah ada cahaya petir yang keluar dari tubuhnya, yang membuat naga kecil itu berubah ukuran menjadi lebih besar dalam sekejap.
"Aku bisa mengubah ukuranku menjadi lebih kecil," kata Nyra.
Fallen terkekeh pelan. "Dia juga bisa bicara," katanya. Kemudian Fallen beralih menatap ratu Artemis. "Omong-omong soal buku mantra, bagaimana Peter bisa mendapatkannya?"
"Kau tau bahwa dia seorang penyihir, Fallen. Penyihir pertama yang ada di dunia ini. Dia bisa menggunakan cara apapun untuk mendapatkan buku itu."
Fallen menunduk dan menatap kedua telapak tangannya. "Sepertinya aku memang bukan penyihir es lagi," ucapnya dalam nada sedih.
"Sayang, hanya karena buku mantra dihancurkan bukan berarti kau bukanlah penyihir es lagi," kata Sam mengangkat dagu Fallen.
"Aku dan Sam tadi mengobrol sejenak tentang kekuatan esmu," sahut ratu Artemis. Ia lalu menggenggam kedua tangan Fallen. Detik kemudian tubuh Fallen bersinar, dan rambutnya yang tadinya berwarna putih kini mendapatkan warnanya kembali. Warna coklat. Fallen hanya bisa mengedipkan mata berulang-ulang. Seolah ada rasa dingin yang menjalari tubuhnya. Namun dingin itu tak membuatnya beku, malah seolah memberinya tenaga. "Kekuatanmu tidak benar-benar hilang. Kau tau, itu hanya semacam efek samping saat buku mantra dihancurkan. Dia hanya terkurung sejenak dalam tubuhmu dan aku bisa mengeluarkannya kembali, walau tak sekuat sebelumnya," jelasnya dan tersenyum. "kau tetap kuat karena kau juga memiliki kekuatan iblis dalam tubuhmu, Fallen."
"Dan aku," ucap Sam tiba-tiba.
"Ehem. Sebaiknya kau cepat lamar dia, pangeran Sam," kata Artemis dan tersenyum.
"Aku tak sabar dengan sebuah pesta," sahut Nyra.
Sam tersenyum dan menggigit bibir bawahnya, menunduk sesaat sebelum kembali menatap Fallen. "Tidak perlu terlalu cepat karena aku pasti akan menikahimu."
Fallen menatap kedua matanya, tertawa singkat sambil menutup mulutnya. Ia kembali menatap mata biru itu untuk mencari sebuah kejujuran. "Kau serius?" tanyanya.
Sam mengangguk. "Tapi sebelum itu ada hal yang perlu kulakukan terlebih dulu. Aku akan pergi. Mungkin selama beberapa tahun. Memang waktu yang lama. Aku perlu menyelesaikan beberapa hal yang sempat tertunda. Tapi bagaimanapun, aku pasti akan kembali."
"Sebaiknya kau pegang janjimu itu," jawab Fallen.
Sam tersenyum. Ia meraih tangan Fallen dan mengecup punggung tangannya. "Aku pasti akan kembali. Tunggulah aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING APART
Fantasy"Kumohon pulanglah, Sam." Tujuh tahun Sam berada dalam ruangan itu. Tak berdaya untuk melakukan perlawanan pada David yang selalu memaksanya untuk mengeluarkan sisi iblis yang sebenarnya. Namun pada akhirnya ia berhasil diselamatkan oleh Liam, dan m...