Keesokan harinya Scarlett merasa ia perlu untuk mengambil beberapa bunga lagi di taman. Bunga yang sebelumnya belum layu. Tidak. Ia hanya ingin mengambil bunga lain yang berwarna merah dan ingin diberikannya pada Viktor. Setelah turun dari kamar, melewati dapur dan menuju keluar ia mencari-carinya. Ia mencari di tempat latihan, tempat kuda, gudang persenjataan bahkan sampai markas para ksatria, ia tetap tidak bisa menemukan pria bernama Viktor. Meskipun Scarlett belum pernah melihat rupa Viktor, namun ia tetap bisa membedakan dari sekian banyak ksatria berbaju besi untuk menemukan yang mana Viktor.
Pria berambut pirang yang tak lain adalah Remus melihat Scarlett berdiri di depan markas. Ia segera memakai helmnya dan menghampiri Scarlett yang terlihat kebingungan. Scarlett menatapnya saat dia berdiri di depannya. "Ada yang bisa kubantu, tuan putri?" tanya Remus.
"Apakah kau melihat Viktor?"
"Dia sedang ke kota. Apa anda ingin menyampaikan sesuatu padanya?"
"Aku akan menemuinya. Tolong siapkan kuda untukku." Scarlett berbalik dan melangkah pergi. tapi kemudian dia berhenti dan berbalik badan, menatap Remus. "Oh, dan jangan ikuti aku. Aku ingin mencarinya sendiri."
Remus tak bisa membantahnya dan menuruti perkataan Scarlett. Scarlett bilang agar dia bisa menjaga rahasia ini dari raja dan ratu, atau berbohong pada mereka bahwa dia sedang ke taman bersama Viktor. Remus hanya mengangguk patuh.
Scarlett pernah ke kota lebih dari sekali, namun bersama pengawalnya. Ia belum pernah pergi ke kota dengan naik kuda sendirian seperti ini. Biasanya ia hanya duduk di dalam kereta sambil menatap para penduduk yang menyapanya dengan senyuman dan lambaian tangan. Scarlett menarik tudungnya, tidak ingin salah satu penduduk mengenalinya. Ia menjalankan kudanya dengan pelan dan melihat sekitar, berharap dapat menemukan Viktor walau ia tidak tau rupa pria itu. Tapi kemudian ia melihat sosok seseorang dalam balutan pakaian besi di atas kuda coklatnya. Pria itu sedang mengobrol dengan seorang wanita berambut hitam sebahu. Pria itu memunggunginya. Walau pria itu tidak melepas helm besinya namun Scarlett dapat melihat, walau secara samar, rambut hitam yang mencuat keluar dari helm itu. Pria itu memang membuka helmnya, namun tidak melepasnya. Wanita yang mengobrol dengannya sesekali terlihat bercanda bersama pria itu, lalu mengulurkan tangan untuk mengelus pipinya. Begitu pula yang dilakukan pria itu. Ia mengelus kepala wanita itu dengan lembut. Meskipun pria berbaju besi itu tidak menoleh, Scarlett tetap tau...
... pria itu Viktor.
Ada semacam perasaan tidak suka saat Scarlett melihat Viktor bercanda bersama wanita itu. Mereka terlihat sering menyentuh wajah satu sama lain. Dan Scarlett dapat merasakan semacam perasaan sayang diantara keduanya. Mereka sepasang kekasih. Ia menggigit bibir. Tak bisa dipungkiri bahwa Scarlett tertarik pada Viktor walau dia belum tau bagaimana wajah pria itu. Ia tertarik bagaimana cara Viktor memperlakukannya. Di hari pertamanya sebagai seorang ksatria baru di kerajaannya, Viktor sudah mendapatkan tugas untuk mengawal Scarlett, menemaninya jalan-jalan keluar. Scarlett suka sikap Viktor yang menurutnya cukup lugu, dan pemalu. Ia begitu menaati peraturannya sebagai seorang ksatria. Scarlett tidak bisa mengatakan yang dirasakannya pada Viktor adalah cinta. Tidak. Sampai sekarang dia bahkan belum benar-benar merasakan seperti apa rasanya jatuh cinta.
Ketika Viktor menoleh, secara tidak sadar Scarlett mengalihkan pandangannya. Tidak ingin melihat wajah pria itu. Entah karena terbiasa dengan aturan di istananya bahwa setiap ksatria tidak boleh memperlihatkan wajahnya padanya, ia jadi merasa bahwa melihat wajah ksatria adalah dosa. Seharusnya ini kesempatan Scarlett agar dia bisa melihat wajah Viktor. Tapi saat dia melirik ke pria baju besi itu, kepala yang kini sudah tertutupi oleh besi sepenuhnya menatapnya. Cukup lama hingga membuat Scarlett sedikit ketakutan saat melihat lubang hitam panjang tempat pria itu melihat melalui lubang itu. Lalu pria itu mendekatinya, menyadari bahwa wanita asing dengan jubah bertudung di atas kuda putih adalah Scarlett.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING APART
Fantasy"Kumohon pulanglah, Sam." Tujuh tahun Sam berada dalam ruangan itu. Tak berdaya untuk melakukan perlawanan pada David yang selalu memaksanya untuk mengeluarkan sisi iblis yang sebenarnya. Namun pada akhirnya ia berhasil diselamatkan oleh Liam, dan m...