04

2.6K 317 4
                                    

"Ini apartemennya," kata Liam saat mereka sedang berada di salah satu gang kecil, hanya untuk menatap sebuah apartemen dengan tembok berwarna putih di depan mereka. "kamarnya ada di lantai tiga," tambahnya seraya menunjuk kamar yang disebutnya. Tak lama kemudian mereka melihat pintu utama apartemen terbuka dan menampakkan sosok wanita berambut coklat panjang. Ia mengenakan kemeja putih dan mantel coklat gelap di bagian luarnya.

"Itu dia," ucap Sam pelan.

Ya. Itu Fallen. Dia melihat wanita itu tersenyum pada seorang anak kecil yang berdiri di depan apartemennya. Ia memeluk gadis kecil itu dan mengatakan sesuatu padanya. Seorang wanita yang tak lain adalah ibu dari gadis kecil itu menghampiri mereka dan mengobrol dengan Fallen. Setelah mengobrol, Fallen berpamitan pada mereka dan melangkah menuju mobil silvernya yang diparkir di dekat apartemen itu. Ia masuk dan melajukan mobilnya menuju suatu tempat.

"Dia..."

"Cantik. Aku tau," sela Liam. "dia pernah cerita padaku kalau ada beberapa pria yang ingin mengajaknya kencan, bahkan melamarnya. Tapi dia bilang, 'itu kalau mereka tak terkejut dengan keahlian membekukan milikku. '," kata Liam dan tertawa.

Saat melihatnya tadi, Sam ingin sekali mendekatinya dan memeluknya dengan erat. Tapi ia tau ia harus menahannya.

Belum saatnya aku menemuinya, pikirnya.

"Sekarang, katakan padaku, Sam. Apa saja yang dilakukan ayah padamu selama tujuh tahun?" tanya Liam

Sam menunduk. Ia mengingat kembali masa-masa itu. Saat ia sedang berada di kamarnya pada malam hari, tiba-tiba sadoww muncul di kamarnya. Ia tau itu adalah sadoww David. Ia berubah jadi iblis dan berusaha menghancurkan sadoww-sadoww itu, namun tiba-tiba David muncul dan mengeluarkan sihir hitamnya, mengikat kedua tangannya, dan ia berjalan mendekatinya. David mengeluarkan sebuah borgol dan dipasang ke kedua pergelangan tangannya. Borgol itu seperti menyetrumnya dari dalam, membuatnya kembali ke wujud manusia.

Selama tujuh tahun borgol itulah yang menahan kekuatannya, membuatnya tak bisa melakukan apapun. David memaksanya membangkitkan sosok terkejam dari iblisnya. Meskipun Sam sendiri tau bahwa sisi kejam itu selalu ada pada dirinya, namun ia selalu menahannya. Ia tak ingin sisi kejam itu muncul, ia tak ingin melukai orang-orang yang disayanginya.

"Yang ingin kukatakan hanyalah... David telah merencanakan semua ini sejak awal," kata Sam.

"Apa maksudmu?"

"Sepertinya David ingin menciptakan perang antara dua bangsa," jawab Sam.


***


Pintu kaca klinik itu terbuka, menampakkan sosok seorang wanita berumur tiga puluh tahunan dengan bocah kecil yang sedang di gandengnya. Bocah itu memasang ekspresi senang saat melihat dokter yang beberapa hari yang lalu memeriksanya berdiri di dekat meja resepsionis. Ia menghampirinya dan memeluknya.

"Kau sudah sembuh, Peter?" tanya Fallen.

"Yeah. Aku bahkan sudah bisa bermain kembali dengan teman-temanku," jawab bocah bernama Peter itu, dan dibalas Fallen dengan tawa. "Dokter, aku ingin bertanya. Apakah namamu diambil saat salju sedang turun?"

Fallen melirik keatas seolah memikirkan sesuatu. "Jika... memang begitu?" tanya Fallen balik.

"Wow! Menakjubkan!" puji Peter.

Fallen tertawa. "Terima kasih. Dan namamu... seperti seorang petualang dari Neverland yang terbang melintasi langit London bersama perinya," ujar Fallen.

FALLING APARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang