11

2.5K 309 18
                                    


Monitor denyut jantung menunjukkan garis bergelombang yang tak pasti. Seorang dokter dengan jubah operasi menggenggam alat pengejut jantung di kedua tangannya. Keringat sudah memenuhi dahinya. Dokter itu mengarahkan kembali pengejut jantungnya ke dada pasien wanita itu, membuat tubuh wanita itu tersentak. Dokter itu menatap ke monitor, begitu juga dengan perawat yang lain. Garis itu masih sama. Tidak lurus maupun terbentuk gunungan-gunungan tinggi. Garis itu hanya membentuk gelombang dengan gunungan yang hampir sangat rendah. Tapi bukan berarti wanita itu mati. Dia sekarat.

Salah satu perawat melepas masker oksigen yang menutupi hidung sampai mulut pasien wanita itu, sementara dokter mengejutkan jantungnya sekali lagi, kemudian perawat tadi kembali memasangkan masker oksigennya setelahnya. "Bagaimana?" tanya salah satu perawat di dekat monitor. Di ruangan itu ada tiga perawat dan satu dokter yang sedang memegang alat pengejut jantung.

"Kita coba sekali lagi," jawab si dokter dan kembali mengejutkan jantung wanita itu. Di saat yang sama keadaan di dalam ruangan itu menjadi semakin dingin, dan sangat dingin. Semua yang ada di ruangan itu hampir membeku tanpa sebab. Semua di selimuti es. Bahkan monitor yang menunjukkan denyut jantung hampir tertutupi es. Mereka sama sekali tak terkejut karena mereka sudah tau sebelumnya. Pasien itu seorang penyihir. Namun bukan penyihir biasa. Dokter itu hampir menyerah karena garis di monitor itu sama sekali tak mengalami peningkatan, tapi semakin merendah.

Sementara keadaan diluar sangatlah kacau. Sam mengamuk. Liam dan Fred menahannya. Ya. Fred datang begitu cepat setelah mendengar kabar dari Liam bahwa keadaan Fallen sangat parah. Dia bukan lagi Sam. Sam si mata biru. Kini warna itu berubah menjadi warna darah. Berulang kali Sam berubah menjadi iblis dan mencoba menghancurkan semua yang ada di sekitarnya. Tapi Liam menahannya, juga beberapa orang yang ada di rumah sakit itu. Mereka bukan manusia. Mereka juga iblis sama sepertinya.

Beberapa dari mereka menatapnya ketakutan, bingung, bahkan kasihan. Mereka belum pernah melihat seorang iblis sampai mengamuk seperti itu, atau bisa dibilang mereka baru melihat sosok iblis sekejam dan sekuat Sam. Dan beberapa dari mereka akhirnya tau status Sam sebagai seorang pangeran.

"Sam! Kendalikan dirimu!" teriak Liam. Dia menggenggam lengan Sam sekuat mungkin. Napas Sam memburu, pikirannya benar-benar kalut. Semuanya menjadi gelap saat ia mengingat keadaan Fallen. Mereka berdua―Liam dan Fred―berusaha untuk menahan Sam agar tak kembali berubah jadi iblis. Bukan karena kebuasannya, tapi karena mereka, yang berusaha menahan Sam saat berubah jadi iblis tak mampu menandingi kekuatan Sam.

Kerumunan orang itu menepi, melihat siapa orang yang datang dari belakang mereka. Pria itu, dengan kewibawaan yang tinggi dan penuh ketegasan, berjalan menuju Sam yang benar-benar tak terkendali. Disaat pria itu hampir berdiri di hadapan Sam, Sam berubah menjadi iblis hingga membuat dua orang yang menahan lengannya tadi reflek menjauh. Pria itu kini ikut berubah menjadi sosok iblis, dengan dua tombak besi yang tergenggam di kedua tangannya. Pria itu memutar kepalanya, bersiap melawan putranya sendiri.

Semua yang ada disana segera menjauh setelah Sam mengangkat sabitnya tinggi-tinggi dan mendarat di hadapan Moris. Tapi dengan cepat Moris mengayunkan satu tongkatnya dan menghalangi senjata Sam. Angin kencang dan menyakitkan berhembus setelah senjata mereka saling beradu. Tak ada yang bisa menghentian mereka. Mereka adalah Raja dan pangeran. Salah satu perawat berusaha mengusir para penonton itu keluar agar dapat terhindar dari bahaya. Pertarungan masih berlanjut hingga seluruh tembok rumah sakit di sekitar mereka hampir hancur semua, namun tidak dengan ruangan di belakang mereka. Dokter di dalam menggunakan sihirnya untuk melindungi ruangan itu, mencegah kemungkinan jika terjadi pertarungan atau pertengkaran di luar. Dan memang sedang terjadi.

Tak lama pintu masuk rumah sakit terbuka, memunculkan sosok seorang wanita berambut pirang lurus sepunggung. Semuanya memberi jalan. Wanita itu berhenti cukup jauh di belakang Moris, menatap sejenak dua orang yang melakukan pertarungan tanpa sebab itu. Kemudian ia kembali melangkah menuju mereka. Sambil berjalan, sihir hitam mulai mengelilinginya, membuat tubuh manusianya berubah menjadi sebuah kerangka. Dua pistol menggantung di sabuk senjatanya, dia mengambil keduanya, mengangkatnya ke udara. Satu pistol itu diarahkan ke Sam, kemudian dia menarik pelatuknya. Sam yang mengetahui itu reflek menghalangi wajahnya dengan tangannya, membuat peluru itu menancap ke telapak tangannya.

FALLING APARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang