CHAPTER 8

177 4 0
                                    

Dengan langkah gontai Niall melangkahkan kakinya untuk pulang.  Sudah beberapa jam ia menunggu carly dibandara.  Hatinya merasa kecewa karena carly membohonginya kali ini.  Saat ia hendak untuk melngakhakn kakinya,Tiba-tiba suatu ledakan besar menggelegar di bandara tersebut, niall yang mendengar ledakan itu langsung lari secepat mungkin untuk melihat kearah lintasan pesawat, seperti yang dilakukan oleh pengunjung bandara tersebut.  Dan betul, sebuah pesawat dari paris dengan tujuan penerbangan ke LA jatuh tepat disamping lintasan pesawat.  Kondisinya sangat hancur lebur, niall yang mengetahui bahwa pesawat itu adalah pesawat yang ditumpangi carly dari paris.  Petugas keamanan bandara langsung memanggil ambulance dan pihak kepolisian untuk datang ke bandara secepat mungkin.  Tanpa menunggu lagi, niall segera berlari kearah badan pesawat tersebut yang sudah hancur lebur.

“CARLY !!! CARLY !! apa kau mendengarku ??” teriak niall dengan matanya yang terus menatap sekelilingnya mencari kekasihnya tersebut.

“CARLY !!! where are you !!?? ”

       Niall terus saja berlari pelan mencari carly disekitar badan pesawat tersebut.  Tanpa sengaja niall menangkap sosok yang tak asing lagi di mata dan pikirannya, CARLY !!.  Ia segera berlari kearah carly yang tergeletak di sebuah semak-semak yang berjarak sekitar 20 meter dari badan pesawat.

“Carly !!! kumohon bertahanlah.” Ucap niall dengan lirih sambil merengkuh tubuh carly yang kelihatannya sangat lemas.  Carly hanya tersenyum sejenak pada niall

       Kondisi carly sangat tak memungkinkan untuk bisa bertahan lagi.  Hampir seluruh bagian tubuhnya dipenuhi luka.  Niall dengan sigap memanggil tim penyelamat yang sudah datang pada tempat tersebut.  Carly yang sudah tak sadarkan diri langsung dibawah ke sebuah mobil ambulance untuk dibawah ke rumah sakit.

SKIP………

“APA !!? Carly dirawat dirumah sakit ?” tanya mama carly dengan suara bergetar.

“Tenanglah bibi, carly masih dirawat oleh tim medis.  Lebih baik bibi dan paman menenangkan diri dulu.  Sebelum datang ke rumah sakit.  Aku akan memberitahukan bibi dan paman jika carly sudah sadarkan diri”

“Kami sangat berterimah kasih padamu niall.  Kalau begitu kami akan segera kesana juga.”

“Yah, hati-hati”

       Niall terus saja mondar-mandir di depan ruang UGD.  Hatinya sangat gelisah dengan kondisi carly sekarang ini.

“Bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya ??” tanya niall pada dirinya sendiri

“Ah !! tak mungkin, carly harus bisa bertahan” ucapnya kembali pada dirinya.

       Tak lama kemudian dokter yang menangani carly keluar dari dalam ruang UGD dengan mimic wajah yang sulit untuk dimengerti.

“Bagaimana dengan kondisi kekasih saya dok ?”

“Sebelumnya kami meminta maaf pada anda.”

       Seperti disambar petir dipagi hari, perkataan dokter michael hampir membuat jantung niall berhenti berdetak.  Pikiran yang semula menghantuinya kini kembali dalam pikirannya.

“A-apa yang terjadi dengan carly ?”

“Luka yang sangat banyak pada bagian tubuh carly menyebabkan ia kehilangan banyak darah, dan salah tulangnya mengalami patah tulang hingga membuatnya tak bisa sadarkan diri.”

“Lalu apa yang harus aku lakukan untuk menolong carly ?”

“Hanya satu cara, ia harus mendapatkan donor darah secepat mungkin yang sama dengan golongan darahnya.”

DESTINY IN DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang