CHAPTER 16

132 1 0
                                    

Hari demi hari telah dilalui oleh zayn dan carly dengan keakraban mereka berdua.  Tak ada lagi rasa kesal, benci maupun dongkol antara mereka berdua.  Melainkan, kini hanya rasa sayang dan perhatian saja yang mereka berikan satu sama lain. Yap !! kini carly dan zayn sudah sangat akrab sampai-sampai the boys mengira mereka berpacaran padahal tidak.  Tapi, itulah yang diharapkan zayn sekarang ini.  Ia sangat sibuk memikirkan hal apa yang akan dilakukannya agar carly dapat menerimanya menjadi kekasihnya suatu hari nanti.

“Lagi, mikirin apa ?” tanya seorang perempuan dengan rambut pinknya yang membuat dirinya begitu Nampak cantik. Yah, dia perie edwards

“Aku tidak memikirkan apa-apa kok.”

“Kau tak pintar dalam hal berbohong zayn.  Aku tahu kau sedang menyembunyikan sesuatu.”

“kau benar perie.  Aku memang tidak pintar dalam hal berbohong.”

“Jadi apa yang sedang kau pikirkan ?”

“Aku tak bisa mengatakannya padamu, cukup hanya aku yang tahu.  Karena aku rasa ini adalah urusan pribadiku.”

“BAiklah, kalau kau tidak mau mengatakannya padaku.  Ehm… aku rasa sudah waktunya untuk makan siang.  Apa kau mau ke kantin untk makan siang bersamaku ?”

“Iya, kebetulan aku sudah lapar”

        Tak lama mereka sampai di kantin, zayn yang melihat carly sedang bersama sahabatnya yaitu lisa.  Tanpa menunggu lagi, zayn langsung berjalan kearah mereka dan duduk disamping carly, tapisebelum itu ia terlebih dahulu menyapa carly dan lisa.  Perie yang melihat itu hanya mendengus kesal sambil berjalan kea rah zayn.

“Hai carly, sudah lama aku tidak melihatmu” sapa perie sambil tersenyum paksa.

“Perie ? aku merindukanmu.  Kapan kau pindah dari inggris ?” sahut carly seraya memeluk sahabat lamanya itu.

“Satu minggu yang lalu”

“Oh, perkenalkan ini temanku juga teman zayn.  Lisa Contanza”

“Hai, aku Lisa Contanza”

“Aku Perie Edwards, senang bertemu denganmu”

        Mereka berempat pun memesan empat porsi spagethie dan empat jus lemon.  Beberapa menit kemudian pesanan mereka berempat telah datang.  Zayn yang sudah sangat lapar segera memakan spagethienya.  Begitupun dengan ketiga temannya.

“Zayn, kalau makan pelan-pelan.” Ucap carly

“He zayn, kau mau kesedak apa ? kalau makan pelan-pelan.  Kau sangat persis dengan niall jika sedang lapar” ucap lisa

“Siapa yang tidak akan makan selahap ini jika perutnya sudah sangat lapar” Ucap zayn dengan makanan yang masih dimulutnya.  Dan apa yang dikhawatirkan lisa dan carly benar-benar terjadi saat itu juga.

 UHUK !!! UHUK !!

“Sudah aku katakan, jangan makan terburu-buru.  Kena karma bukan ?” celutuk lisa sambil tertawa.

“Bukannya membantu, kau malah ketawa disitu lisa.  Lihat mr. malik hampir mati nih.” Canda carly seraya memberikan jus lemon, zayn langsung menyambar jus lemon tersebut.

“Thanks, carly.  Awas kau yah lisa !! akan kumakan kau nanti”

“Duh !! zayn marah.  Jadi tatut deh” ledek lisa yang membuat carly, zayn dan perrie ikut tertawa melihat tingkahnya.

DESTINY IN DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang