CHAPTER 11

168 1 0
                                    

Langit yang biru serta awan yang putih terasa sangat indah bila kita menikmatinya dengan seseorang yang kita cintai.  Namun, bagi zayn tidak !!! kali ini pikirannya sangat kacau.  Ia tak tahu perasaan apa yang sedang mengelabui hatinya, setiap kali melihat carly yang masih terbaring tak sadarkan diri, jantungnya terasa berdetak lebih cepat dari biasanya.  Bahkan ia sangat ingin merengkuh tubuh yang tak sadarkan diri itu dan mengataan bahwa ia merindukannya.

“Shit !!” umpat zayn untuk kesekian kalinya.

        Ia masih sering mengunjungi carly, bahkan lebih sering dari niall.  zayn begitu merindukan sosok carly yang sudah sering hadir dalam hidupnya meskipun mereka selalunya bertengkar.

“Sekarang aku juga menjadi bodoh seperti kau carly.  Bahkan wajahmu selalu hadir dalam pikiranku.  Seharusnya aku tak memikirkan wajahmu yang selalu membuatku kesal itu, tapi aku tak tahu mengapa pikiranku tak bisa melupakan wajahmu.  Dan lebih parahnya lagi setiap aku memandang wajahmu jantungku selalu berdetak lebih cepat.  Parah sekali bukan !!!”

        Zayn terus-terusan saja berbicara sendiri tanpa menghiraukan bahwa omongannya itu tak akan ditanggapi oleh carly.  Namun keajabiban pun terjadi, perlahan tangan carly bergerak pelan, begitupun dengan matanya.  Zayn hanya bisa terdiam tanpa kata dan terus saja menatap carly, bahkan jantungnya tambah berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

“Zayn ??” sahut carly dengan lirih.

        Zayn hanya diam ditempatnya.  Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.

“Dimana ini ?” tanya carly

“Rumah sakit” ujar zayn singkat

        Tanpa menunggu lagi zayn langsung berdiri dan beranjak keluar untuk memanggil dokter, tapi tangan carly yang masih lemah dengan sigap memegang pergelangan tangan zayn.

“Jangan pergi, aku takut sendiri” pintanya

“Tapi aku harus memanggil dokter sekarang juga untuk memeriksa keadaanmu.”

“Tidak apa, aku hanya ingin seseorang menemaniku sebentar saja.”

“Kalau begitu aku akan menelfon kedua orang tuamu untuk datang kesini.”

        Carly terus saja menatap zayn, ia sangat terkejut dengan kehadiran zayn di ruang rawatnya itu.  Bahkan saat ia membuka matanya, wajah zayn-lah yang ia lihat untuk pertama kalinya.  Mustahil !! ini sangat mirip dengan mimpi carly saat ia koma.  Geral selalunya datang dalam alam bawah sadar carly dan yang paling sering adalah zayn.  geral selalunya membahas tentang zayn dan zayn.  dan carly selalunya hanya bisa diam mendengar penjelasan geral.   Dan sesekali zayn berbicara kepadanya sambil tersenyum ramah.

“Apa kau merasa lapar ?”

        Carly tidak menjawab pertanyaan zayn, sebagai gantinya ia mengangukkan kepalanya sambil tersenyum manis pada zayn.

Damn !! mengapa tuhan menciptakan gadis semanis dan ssecantik carly ?? hatiku bahkan dibutakan olehnya sampai-sampai aku tidak tahu apa yang akan aku katakan padanya. Batin zayn

“Are you okay ?” tanya carly sembari mengayunkan tangannya didepan wajah zayn.

“Eh-a-apa ?”

“Apa kau baik-baik saja ?”

“T-tidak, aku baik-baik saja.  Don’t worry.”

DESTINY IN DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang