CHAPTER 10

161 1 0
                                    

Siang yang panas tidak mengurungkan lauren untuk pergi ke orang tua niall.  ia sudah berada di londen dan sekarang ia akan menuju ke rumah keluarga niall.  Ia terpaksa meninggalkan carly demi mencari identitas sebenarnya tentang niall.  tak berapa lama kemudian ia telah sampai disebuah rumah mewah yang sudah pasti adalah rumah keluarga niall.  iapun berjalan kedalam dan menekan bel rumah tersebut.  sesaat seorang wanita paru baya keluar dari dalam rumah sambil menatap heran lauren.

“Apa kabar ??” sapa lauren terlebih dahulu.

“Baik, maaf anda siapa ??”

“Saya lauren sahabtanya niall.  saya hanya ingin mengobrol sebentar dengan bibi.”

“silahkan masuk”

        Lauren dengan sedikit canggung masuk kedalam kediaman keluarga niall itu.  Ia menempatkan dirinya disebuah sofa diruang tamu.  Tidak lama kemudian mucul seseorang yang menyuguhkan minuman pada lauren.  Lauren hanya tersenyum pada wanita itu.

“Jadi apa yang akan kau bicarakan pada bibi”

“Begini…… aku Cuma mau menanyakan apakah niall benaran anak kandung dari bibi ?”

“A-apa yang kau katakan ? tentu saja niall adalah anak bibi.  Bagaimana kau menuduh bibi bahwa niall bukanlah anak kandungku”

“Bukan begitu. Aku hanya ingin mengetahuinya, karena sejak bertemu dengan niall ia sangat mirip dengan adik saya yang hilang dalam kecelakaan lima belas tahun yang lalu di Washington DC. ”

“Apa kau punya bukti kalau niall adalah adikmu ?”

“Aku memang tidak mempunyai bukti.  Tapi firasatku menunjukkan kalau niall adalah adikku yang hilang dalam kecelakaan di Washington DC.  Apalagi golongan darah adik-ku yang bernama carly sangat mirip dengan golongan darah niall.  padahal menurut dokter kemungkianan besar hanya keluarganya saja yang mempunyai golongan daah yang sama dengan carly.”

        Lauren kembali terdiam dan mengambil nafas dalam-dalam dan kembali melanjutkan perkataannya tadi.

“Namun, niall yang sama sekali tak mempunyai hubungan darah dengan keluarga kami malahan mempunyai golongan darah yang sama dengan adikku.  Firasatku saat itu tambah besar karena golongan darah niall sangat mirip dengan adik saya.”

        Nyonya dupont hanya diam, sambil menundukkan kepalanya sedalam mungkin.  Ia tahu kalau niall memang bukan anak kandungnya.  Tanpa lauren sadari mama niall mulai meneteskan air matanya.  Ia masih sangat mengingat kejadian itu.

 FLASH BACK On

Musim panas kali ini sangat menyenangkan bagi keluarga Dupont, setelah pulang dari setelah pulang dari LA berlibur.  Sayangnya kebahagiaan itu hanyalah sebentar saja, langit yang semulanya cerah sesaat berubah menjadi langit dengan awan yang berwarna hitam.  Tak lama hujan yang disertai dengan petir dan angin itu mulai membasahi bumi.  Nyonya dupont mulai merasa khawatir, bahwa akan terjadi sesuatu pada mereka bertiga saat itu. Dan saat itu juga sebuah mobil dari arah sebaliknya mengarah pada mobil tuan dupont dan hampir menabraknya namun tuan dupont berhasil membelokkan mobilnya kearah lain.  Tapi, mobil itu menuju kearah jurang, tuan dupont tak bisa lagi membelokkan mobilnya hingga mobil serta keluarga tuan dupont jatuh kebawah jurang.  Meskipun begitu, yang Maha Kuasa sudah merancang semuanya.  Nyonya dupont berhasil melompat dari mobil sebelum mobil yang dikendarai keluarganya jatuh kebawah jurang.

“Huft…… apa yang harus aku lakukan ?” tanya nyonya dupont pada dirinya sendiri

        Saat itu juga tatapannya tertuju pada sebuah mobil yang menabrak mobilnya tadi.  Dengan langkah yang sangat pelan ia mendekati mobil itu dan mendapati seorang anak kecil berusia delapan tahun tergeletak disemak-semak.

“Help me……” ucapnya dengan parau

        Nyonya dupont segera menolong anak kecil itu yang tak lain adalah niall.  hatinya iba melihat tubuhnya yang sangat terluka parah dibanding dengan dirinya.

“Jangan takut, bibi akan menolongmu” sahutnya seraya mencium kening niall kecil.

        Setelah menenangkan niall kecil, ia mulai berjalan sambil menggendong niall di pundaknya.  Beberapa ratus meter kemudian barulah sebuah taxi melaju kerahnya dan membawa mereka ke rumah sakit terdekat.

 FLASH BACK OFF

Lauren baru menyadari nyonya dupont menangis ketika mendengar suara isakan yang dikeluarkan oleh nyonya dupont.

“Maaf, bibi kalau kata-kata saya tadi menyakiti hati bibi.  Kalau bibi tak senang dengan kehadiranku, aku akan segera pulang sekarang juga”

“Tidak, bibi sama sekali tak merasa terganggu dengan kehadiranmu. Bibi rasa bibi harus mengakui semuanya ini sebelum terlambat.”

“Memangnya apa yang bibi akan katakan ?”

“Sebenarnya, niall memang bukan anak kandung bibi.  Firasatmu memang benar, memang…… hubungan darah antara seorang kakak dengan adik sangatlah dekat.” Ucapnya setengah terisak.  Dan kembali meceritakan semuanya pada lauren.  Lauren hanya terdiam mendengar perkataan nyonya dupont.  Ia merasa salut dan berterima kasih atas keibahan hati nyonya dupont menyelamatkan niall serta merawatnya selama ini.

“Aku sangat berterima kasih atas keibahan hati bibi menyelamatkan niall dan merawatnya selama ini”

“Tidak, seharusnya bibi yang meminta maaf karena merahasiakan identitas niall dan tidak melaporkannya ketika kalian mencarinya sampai sekarang.  bibi hanya ingin bersama niall karena ialah satu-satunya orang yang selalu menemani bibi setelah kecelakaan itu.”

“Tidak apa-apa, aku mengerti dengan perasaan bibi.  Untuk sementara aku akan memberitahukan kedua orang tuaku.”

“Trima kasih atas pengertianmu lauren.  Bibi sangat senang dapat bertemu dengan kakak niall.”

“Mungkin sebaiknya bibi tak usah memberitahukan ini kepada niall, sebelum adikku carly sadar.”

“Memangnya kenapa ?”

“Niall dan adikku carly berpacaran.  Niall sangat menyayangi carly, aku tidak tahu apakah ia menyayanginya seperti kasih sayang seorang kakak.”

“tenanglah lauren, bibi akan merahasiakannya dulu sebelum carly sadar.  Bibi yakin setelah niall mengetahui hal itu niall pasti mengerti.”

“Iya bibi.  Ngomong-ngomong aku pulang dulu”

“Bagaimana kalau kamu menginap saja dirumah bibi.  Akan sangat menyenangkan bila kau mau menginap disini.”

“Baiklah.  Tapi kalau boleh, apa bibi mau pergi bersamaku ke LA besok sore ?”

“Ya, mungkin sebaiknya aku ikut bersamamu ke LA untuk menjelaskan semuanya pada keluargamu dan kepada niall.”

        Lauren sangat senang mendengar jawaban nyonya dupont tadi, ia sangat menghargai jasa-jasa nyonya dupont selama ini.  bahkan mungkin ia akan mengijinkan niall tetap berkunjung kerumah nyonya dupont nanti.

DESTINY IN DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang