CHAPTER 6

179 5 0
                                    

Setelah selesai kuliah zayn segera menguntit carly dari belakang.  Ia terus menguntit carly hingga suatu kesempatan emas didapatkan oleh zayn.  Kini, carly sedang berjalan kearah toilet wanita.  Dengan terpakasa zayn masuk kedalam dan untungnya lagi toilet wanita saat itu sedang sepi kecuali dirinya dan carly.  Carly menuju kessalah satu wastafel di toilet tersebut untuk sekedar membasuh wajahnya.  Carly sama sekali tidak menyadari bahwa zayn sedang menguntitnya.  Tanpa menunggu lagi zayn menutup pintu toilet dengan pelan agar carly tak langsung menyadari keberadaannya.  Dan ia pun berjalan kea rah carly yang sementara membasuh wajahnya.  Dan ketika carly mengangkat wajahnya dan membersihkan wajahnya dengan tisu, ia langsung terkejut melihat zayn beradatepat dibelakangnya.

“Bukankah ini toilet wanita ?!!”

“Memangnya kenapa kalau ini adalah toilet wanita ?? apa harus hanya wanita saja yang diperbolehkan ketempat ini ?”

“YA !!!” sentak carly

       Zayn mulai melangkahkan kakinya kearah carly namun carly langsung mundur kearah pintu keluar dan hendak membukanya tapi hasilnya nihil pintu toilet tersebut telah dikunci oleh zayn.  melihat bahwa carly mulai ketakutan melihat sikapnya, zayn mulai tertawa sambil tetap menatap carly.

“Percuma saja kau berusaha membuka pintu itu.  Aku telah menguncinya, dan kuncinya telah aku simpan.” Sahut zayn sambil melangkah ke carly yang berada tepat di pintu.

“Apa yang akan kau lakukan ??HUH !!!” ucap carly berusaha agar suaranya tidak kelihatan gugup

“Aku hanya ingin tahu sebagaimana kemampuanmu untuk berusaha tidak gugup dihadapanku. ” sahut zayn sambil menatap tajam carly yang sudah berada tepat didepannya dengan jarak kurang dari satu meter. 

ia langsung meletakkan kedua tangannya tepat dikedua punggung carly untuk mengunci gerakannya.  Ia mulai mendekatkan wajahnya pada carly tapi bukan untuk meciumnya tapu hanya untuk mmebisikkan sesuatu pada carly.

“Kau tahu, apa yang membuatku melakukan ini ??”

“Memangnya apa maumu ?? apa kau mau aku berteriak sekarang ?” ancam carly, zayn yang mendengar ancaman carly hanya tertawa dengan mimic wajah meremehkan.

“Silahkan kau berteriak sekeras mungkin.  Percuma saja kau berteriak, suaramu ngak akan kedengaran sampai diluar.”

“Lalu apa maumu sekarang ??”

“Apa kau tidak menyadari ?? kau sudah membuatku kesal dan hampir membuaku bertengkar dengan kekasihku.  Dan satu lagi kau sudah membuat kesabaranku tak bisa ditolerir lagi.”

“Owh, ternyata ia kekasihmu ? ?” tanya carly dengan wajah polosnya

       Zayn tak menjawab pertanyaan carly dan sedikit menjauhkan wajahnya dari carly.  Entah kenapa, tiba-tiba zayn terpaku pada bibir carly.  Entah itu disengaja atau tidak, tapi entah kenapa tatapannya langsung tertuju pada bibir carly yang mungil itu.  Carly yang sedari tadi menatap zayn dengan amarah yang mengebu-ngebu keheranan melihat zayn yang terus menatap wajahnya.  Entahlah apa yang dilihat zayn pada dirinya.  Dan tanpa menunggu lagi, zayn perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah carly.  Carly yang menyadari bahwa zayn akan menciumnya dengan sekuat tenaganya ia mendorong tubuh zayn tapi hasilnya nihil usahanya sia-sia belaka.

“Apa yang akan kau lakukan ??”

       Dan detik itu juga zayn mencium bibir mungil carly, carly sama sekali tidak membalas ciuman dari zayn dan tetap berpegang teguh pada logikanya sendiri.  Kini hatinya mulai berdebat dengan logikanya sendiri.   Tapi bukan zayn namanya jika tak berhasil membuat cewek yang diciumnya membalas ciuman darinya.  Perlahan carly mulai membalas ciuman zayn dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang zayn.  menyadari bahwa kali ini zayn berhasil membuat carly meraskan ciumannya, zayn tambah mempererat pelukannya pada tubuh carly.  Carly yang baru menyadari bahwa kelakuannya yang ini salah besar langsung mendorong zayn dengan sekuat tenaganya.  Hingga mmebuat zayn jatuh ke lantai dan sebuah kunci terjatuh dari kantongnya.

DESTINY IN DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang