CHAPTER 2

242 8 0
                                    

      Barusan kali ini carly bermimpi tentang geral.  Dalam mimpinya, ia dan geral sedang duduk dikursi di sebuah taman dengan bunga yang bermacam warnanya.  Di depannya ia melihat sosok seorang laki-laki menggunakan pakaian seperti seorang pangeran.  Carly hanya menatap sosok tersebut sebentar saja, dan kembali mengalihkan pandangannya terhadap geral.

“Boleh aku bertanya ?”

“Tentunya, apa yang akan kau tanyakan carly ?”

“Kita sedang berada dimana ?”

“Di sebuah istana raja.”

“Lalu siapa yang berada di depan kita yang sedang merawat bunga-bunga itu ?”

“Dia itu seorang pangeran masa depan.”

“Aku tidak mengerti geral dengan perkataanmu.”

       Geral hanya diam dan menatap carly sambil tersenyum.  Melihat geral yang menatapnya, carly hanya bisa ikut dan duduk sambil melihat geral yang memakai baju serba putih.

“Bagaimana mungkin aku bisa bermimpi seperti ini ??”

“MEmangnya apa yang kau mimpikann ?” tanya lauren

“Aku bermimpi sedang berada disebuah taman dengan geral dan seorang sosok laki-laki yang sedang menatapi bunga ditaman tersebut.  aku pun bertanya pada geral kami sedang dimana, dan ia menjwab kami sedang berada disebuah istana raja”

“Trus ?”

“Trus aku bertanya siapa sebenarnya sosok laki-laki tersebut.  dan geral menjawab ia adalah seorang pangeran masa depan.  Aku tidak mengerti dengan jawabannya barusan dan kembali menanyakan apa artinya. Dan ia hanya tersenyum sambil menatapku.”

“Mimpi yang aneh, aku tidak mengerti dengan mimpimu barusan.  Mungkin mimpimu barusan hanya bunga mimpi karena kau keseringan memikirkan geral.  Sampai-sampai geral ikut dalam alam bawa sadarmu.”

“Maybe.  Jadi kapan mama dan papa akan pulang ?”

“Kayaknya dua hari lagi baru mereka pulang.  Apakah sekarang kau tidak mempunyai jadwal kuliah ?”

“Aku tidak ada jadwal kuliah hari ini.  jadi aku boleh ikut ke studio kakak ?”

       Yang dimaksud studio oleh carly adalah kantor kerja lauren yang penuh dengan kain.  Yang kebetulan bekerja sebagai desainer dan sekaligus pemilik dan pembuat baju yang sering dipakai oleh artis-artis terkenal.

“Kalaukau mau, kau boleh ikut.  Tapi dengan syarat kau harus membantuku.  Bagaimana ? ”

“Aku bersedia membantumu.  Lagi pula aku bosan dirumah terus.”

“Kalau begitu segeralah mandi dan makan setelah itu kita berangkat”

“Ok.  Kalau kau ?”

“Aku sudah siap dari tadi, aku kira kau akan berangkat kuliah ternyata tidak.  Jadi kau harus cepat-cepat, aku akan menunggumu dibaawah”

“Baik”

       Dengan secepat kilat carly telah selesai mandi dan memakai pakaiannya.  Tak lupa ia mengenakan ankle boots-nya serta sentuhan terakhir sebuah topi biru di kepalanya.  Ia pun turun kebawah dan didapatinya lauren yang sedang duduk diruang tamu.

“Sdah selesai ?”

“Iya aku sudah selesai, jadi ayo kita berangkat”

“Apa kau sudah makan ?”

“Belum, aku masih kenyang”

“Dasar bodoh, kau belum makan kemarin malam.  Cepat sana makan, kau harus sraapan agar kau tidak selalu terlihat kurus”

DESTINY IN DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang