Jodha melemparkan tatapan kebingungan ketika melihat kehadiran sang ayah yang sangat tiba tiba. Seperti sedang mengetahui kebingungan sahabatnya, Arsa pun langsung mengambil inisiatif untuk menghampiri Jodha dan mengajaknya masuk kedalam."Ayo, Na kita masuk dulu. Uncle dan papa sudah menunggu kedatanganmu," ucap Arsa menarik pergelangan tangan Jodha, membuat wajah Jalal berubah menegang melihat tingkah Arsa.
"Jodha, papa kesini secara mendadak karena ingin menyampaikan sesuatu hal padamu dan Arsa. Dan kalau bisa, kita hanya akan berbicara berempat saja," ucap Bharmal melirik kearah Jalal yang masih berdiri disamping Jodha.
"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu," ucap Jalal mengerti akan maksud ucapan ayah Jodha.
"Jalal, tunggu!" cegah Jodha kemudian menghampiri Jalal yang sudah hampir membuka pintu untuk keluar ruangan.
"Kumohon jangan tersinggung dengan ucapan ayah. Mungkin ada hal yang penting yang harus kami bahas mengenai kesehatan uncle Frans," ucap Jodha memberi pengertian kepada Jalal.
"Aku mengerti, sayang. kau tidak usah khawatir. Aku akan menunggumu diluar," jawab Jalal kemudian mengusap kepala Jodha penuh kasih sayang dan pergi untuk menunggu diluar.
"Baiklah Jo, berhubung kita semua ada disini, ayah dan uncle akan menyampaikan sesuatu yang sangat penting mengenai hubungan kalian berdua. Kemarin uncle Frans meminta kepada ayah agar hubungan persahabatan kalian yang telah terjalin selama satu tahun lebih lamanya segera disahkan ke jenjang yang lebih serius. Uncle Frans meminta kepada ayah disaat kondisi kesehatan uncle yang semakin memburuk seperti sekarang, satu satunya keinginan terbesarnya adalah menikahkan kau denga Arsa. Dan berhubung uncle Frans adalah sahabat ayah yang telah banyak berjasa membantu ayah juga dirimu selama ini, maka dengan ini ayah ingin memohon kesediaanmu untuk menikah dengan Arsa, Jodha,"
JEDUARRRRRRRR!!!!!!!!!!!
Seketika mata Jodha dan Arsa sama sama terbelalak mendengar ucapan Bharmal yang benar benar diluar dugaan mereka. Tubuh Jodha terhuyung satu langkah ke belakang karena shock mendengar permintaan dari uncle Frans yang pastinya kini menimbulkan dilema besar dalam dirinya. Biar bagaimanapun uncle Frans adalah orang yang berjasa banyak kepada perusahaan juga kepada ayahnya. Dan Arsa........................Arsa adalah sahabat terbaik yang dimiliki Jodha sepanjang hidupnya. Perasaan dan ikatan kuat yang ia miliki bersama Arsa tidaklah bisa disamakan dengan perasaan cinta yang ia miliki kepada Jalal. Jadi, bagaimana ia bisa menikah dengan orang yang memiliki tempat khusus dihatinya dengan rasa cinta yang berbeda? Arsa adalah sahabatnya, saudaranya dan bagaimana bisa ia menerima Arsa sebagai suaminya? Bahkan ia baru saja memutuskan membuka lagi lembaran baru hidupnya bersama Jalal. Bagaimana reaksi Jalal bila mendengar berita ini?
"Na, are you okay?" Tanya Arsa memegang pundak Jodha dan membuyarkan pikiran Jodha yang sedang melayang kemana mana.
"Arsa ini..............,"
"Papa!! Ini tidak mungkin, pa. Aku dan Jodha tidak bisa menikah. Kami ini sudah seperti saudara, pa. Bagaimana bisa papa meminta hal yang tidak mungkin seperti ini? Kalau papa ingin melihat aku menikah, aku akan segera mencari calon istri, pa. Tapi tidak harus dengan Jodha. Papa kan tahu kalau Jodha masih berstatus sebagai istri orang," ucap Arsa mencoba memberi pengetian kepada sang ayah.
"Papa tahu itu, nak. Tetapi bukankah Jodha dan suaminya itu sebentar lagi akan bercerai? Papa hanya ingin sebelum papa meninggal, kau telah mendapatkan istri yang sesuai dengan harapan papa. Dan wanita itu adalah Jodha, nak," sahut sang papa dengan terbata bata karena terbatas oleh alat alat medis yang menempel di tubuhnya.
"Tetap tidak bisa, pa! Jodha tidak mencintaiku! Kami tidak mungkin menikah tanpa adanya cinta diantara kami," elak Arsa lagi tak mau menyerah. Sementara Jodha hanya bisa terpaku semakin kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND CHANCE
FanfictionKesempatan kedua yang diharapkan seorang Kenzie Jalluddin Narayra untuk memperbaiki hubungannya dengan Aruna Himeka Jodha, harus melalui berbagai macam rintangan yang menghadang. Mampukah cinta mereka mengatasi semua rintangan itu? Apakah kesalahan...