Part 8

2.5K 115 4
                                    

Jalal memacu mobilnya dengan kecepatan penuh. Ia mencoba mencari ke beberapa tempat namun masih belum berhasil menemukan keberadaan Jodha. Berputar putar ia mencari dalam keadaan hujan yang turun dengan derasnya. Diperhatikannya setiap sisi jalan yang kini terlihat lengang namun mobil Jodha belum juga nampak terlihat.

"Jodha, dimana kamu sayang?" ucap Jalal sambil memukul setirnya kesal berharap ia dapat segera menemukan Jodha. Ditengah keputusasaannya, tiba tiba ia melihat sebuah mobil Lamborghini terhenti di pinggir jalan di dekat area lahan proyek mereka. Tanpa pikir panjang Jalalpun kembali menekan pedal gas nya menghampiri mobil tersebut.

Sementara di hotel.....

"Apa kakak khawatir pada kak Jo?" Tanya Rukaiya yang kini duduk di lobby hotel bersama Arsa.

"Tentu saja, Ruk. Aku sangat sangat khawatir. Biar bagaimanapun Aruna adalah orang yang sangat aku sayangi. Bagaimana bila Jalal tak bisa menemukannya?" sahut Arsa dengan wajah yang cemas.

"Kakak tidak usah khawatir. Kak Jalal pasti akan menemukan kak Jo dan rencana kita mendekatkan mereka akan berhasil," ucap Rukaiya mencoba menenangkan Arsa.

"Hmmh, semoga saja begitu," jawab Arsa tersenyum tipis.

Flashback

"Kak!! Tunggu!!" Rukaiya memanggil Arsa yang hendak masuk kedalam kamarnya setelah mengantar Jodha masuk kedalam kamar pagi ini saat kedatangan mereka ke hotel.

"Maaf, apa kau memanggilku?" Tanya Arsa menunjuk wajahnya sendiri dengan telunjuknya.

"Benar, aku memanggilmu. Perkenalkan, namaku Rukaiya. Aku adalah adik angkat tuan Jalalluddin Nararya," ucap Rukaiya mengulurkan tangannya.

"Aku Arsa Bramanty," jawab Arsa membalas uluran tangan Rukaiya.

"Maaf kalau aku mengganggumu. Kalau boleh tahu, apa kakak ini adalah pacarnya kak Jo?" Tanya Rukaiya to the point.

"Menurutmu?" sahut Arsa semakin membuat Rukaiya penasaran.

"Apa kakak tahu kalau kak Jodha itu masih berstatus istri sah dari kakakku?" Tanya Rukaiya lagi.

"Ya! Aku tahu. Dan memangnya mengapa kalau dia masih berstatus istri sah dari kakakmu?" Tanya Arsa balik membuat Rukaiya sedikit menahan emosi karena kesal dengan tingkah Arsa.

"Sebagai adik yang sayang terhadap kakaknya, bisakah aku memohon kepadamu? Jauhilah kak Jo. Kak Jalal sangat mencintainya. Mereka terpisah memang karena kesalahan fatal yang dilakukan oleh kakakku. Tapi kumohon kak, kak Jalal sudah berubah. Ia bertekad mempertahankan pernikahannya dan berniat mendapatkan cinta kak Jodha kembali. Aku yakin mereka masih saling mencintai," pinta Rukaiya memelas dengan menangkupkan kedua tangannya didada bersikap memohon.

"Hmmh, sepertinya kau bisa membantu rencanaku," ucap Arsa membuat Rukaiya menatap dengan heran kearahnya.

"Maksud kakak?" Tanya Rukaiya dengan wajah yang begitu polos.

"Begini, kau ingin agar kakakmu itu dekat lagi dengan Aruna upss maksudku Jodha kan? Sekarang ikuti semua perkataanku," ucap Arsa yang langsung dijawab Rukaiya dengan anggukan kepala dan wajah yang berbinar.

"Dengarkan aku, sebentar lagi kami akan berangkat ke lokasi proyek. Kalau kakakmu itu mengajak kami semobil dengannya, lekaslah kau menuju meja resepsionis untuk mengambil kunci mobil Jodha. Nanti aku akan berpesan pada resepsionis untuk memberikannya padamu. Setelah itu usahakan kau bisa membuang bahan bakar mobil itu dan sisakan sedikit saja. Mengerti!" ucap Arsa memberi arahan.

"Mengerti! Tapi untuk apa pakai membuang bahan bakarnya segala, kak?" Tanya Rukaiya yang penasaran dengan tujuan Arsa.

"Ya, untuk membuat agar kakakmu itu kembali dekat dengan Jodha. Kau ikuti saja arahanku ini dan kita lihat saja nanti malam. Aku akan membuat Jodha sedikit kesal denganku dan selanjutnya, Jalal yang akan menenangkannya," sahut Arsa tersenyum meyakinkan.

SECOND CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang