Part 19

2.6K 107 6
                                    

Second Chance
Part 19

By: Rheplie

Rukaiya dan Arsa duduk bersisian namun pikiran mereka sama sama melayang entah kemana. Sembari menunggu Jodha siuman dari pingsannya, mereka berdua nampak sama sama mengerutkan dahi seolah sedang berpikir keras akan sesuatu hal yang mangganjal di pikiran mereka.

“Kak, Kak Arsa lagi mikir apa? Kira kira sama gak dengan pikiranku?” Tanya Ruk yang pada akhirnya memecahkan keheningan di ruangan itu.

“Memangnya kamu mikir apa, Ruk?” Tanya Arsa balik.

“Hmmh, ngomong gak ya….. Ruk takut ntar kak Arsa tersinggung lagi,” ucap Ruk ragu ragu.

“Sudahlah, ngomong aja. Nanti aku juga akan sharing deh ke kamu soal apa yang aku pikirin sekarang. Rupanya mikir sendiri itu gak enak juga,” sahut Arsa.

“Hmmh…… bayi yang dikandung kak Jo, bukan anaknya kak Arsa kan?” Tanya Ruk ragu ragu dan sangat hati hati.

“What???? Anakku???”

“Ssssttt……Kak, jangan ribut donk. Nanti kak Jo siumannya bukan karena sudah waktunya sadar tapi karena teriakan suara kak Arsa itu,” ucap Ruk mengingatkan Arsa.

“Seandainya itu anakku, aku pasti sudah melompat kegirangan, Ruk,” gumam batin Arsa sejenak.

“Kalau ngomong dipikir dulu kali, Ruk. Biarpun aku ini lama tinggal di luar negeri, pergaulanku tetap menganut adat ketimuran. Lagipula, Aruna kan gadis baik baik. Gak mungkin lah kami seperti itu. Jadi, tentu saja itu bukan anakku,” ucap Arsa memanyunkan bibirnya membuat Ruk terkekeh melihat si pria bertampang bule itu sedikit kesal dengan tudingannya.

“Iya deh, maaf. Ruk kan hanya menduga saja, kak. Jadi kalau bukan kak Arsa, anak siapa donk?” Tanya Ruk yang langsung disahut Arsa dengan membuang nafas kasar.

“Kamu ini bener bener gak tahu, apa pura pura gak tahu sih? Suaminya Aruna siapa?” Tanya Arsa.

“Kak Jalal,” jawab Ruk.

“Itu artinya, anak itu ya anaknya Jalal. Gitu aja pake bingung,” sahut Arsa memutar bola matanya.

“Masalahnya gak semudah itu, kak. Kak Arsa kan tahu kalau kak Jo dan kak Jalal masih dalam tahap baru saja hampir berbaikan. Terus kapan mereka bikinnya kalau usia janinnya saja sudah sekitar kurang lebih tiga minggu,” ucap Rukaiya membuat Arsa mengangguk anggukkan kepala mendengarnya.

“Iya juga ya. Kapan mereka bikinnya?” ucap Arsa tanpa sadar mereka telah membahas sesuatu yang bersifat sangat pribadi.

“Kira kira, mereka melakukan itu dimana ya kak? Apa waktu mereka ke London itu?” lanjut Rukaiya nampak penasaran.

“Bisa jadi. Tapi……. Mana aku tahu, Ruk! Masa iya mereka bikin anak aku intipin. Kalau nanya yang sekiranya aku bisa jawab donk, Ruk,” protes Arsa lagi lagi dijawab Ruk dengan kekehan tawanya.

“Sepertinya kita harus tanya kak Jo saja deh. Daripada kita menduga duga terus dan ujung ujungnya menjurus ke kepo,” ucap Ruk.

“Sudah tahu gitu, ngapain tadi tanya tanya ke aku?”

“Buktinya, Kak Arsa penasaran juga kan?”

“Iya juga sih,” sahut Arsa sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

“Sama sama saling penasaran harusnya saling bantu membantu, kak,” ucap Ruk membuat Arsa menyunggingkan senyum di bibirnya.

“Baiklah, nanti kita Tanya saja sama Aruna. Bayi yang ia kandung itu benar anak mereka dan kapan mereka bikinnya,” ucap Arsa dan merekapun tertawa pelan bersama sama.

SECOND CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang