"Jadi selama ini kau bersembunyi di sana, Han Sung?" tanya Kyuhyun sambil memandangi langit-langit kamarnya.
"Tentu saja tidak, bodoh! Aku datang untuk mengambil sesuatu yang penting," sahut Sungrin.
"Maksudmu ini? Ini favoritmu, kan?" Kyuhyun mengambil sebuah daster berwarna merah muda yang telah menemaninya tidur dan mengulurkannya pada Sungrin yang masih berbaring di kolong tempat tidur. Sungrin mendesis tajam sambil menyambar dasternya dan menggunakannya untuk menutupi hidungnya agar tidak menghirup debu yang membuatnya terus bersin-bersin.
"Lalu kau bersembunyi di mana, eoh?" tanya Kyuhyun lagi.
"Untuk apa kau ingin tahu? Kau juga tidak peduli jika aku pergi."
"Siapa bilang aku tidak peduli?"
"Ini buktinya. Kau bisa tidur dengan nyenyak meski aku pergi dari rumah."
"Ya! Kau tidak tahu saja sejauh apa jarak yang telah kutempuh untuk mencarimu, bodoh!" Kyuhyun melongokkan kepalanya ke kolong tempat tidur. "Aku jadi sakit karena terlalu lelah mencarimu. Seharusnya kau merasa bersalah padaku! Bagaimana bisa kau melarang orang yang sedang sakit untuk tidur?"
"Jangan melihatku, bodoh! Ini memalukan!" Sungrin mendorong kepala Kyuhyun agar menjauh darinya. Kyuhyun tersenyum jahil lalu melompat turun dari tempat tidur dan berbaring miring menghadap ke arah Sungrin di atas lantai. Ia meletakkan tangan kanannya di bawah kepalanya sementara tangan kirinya ia gunakan untuk merebut daster yang Sungrin pakai untuk menutupi wajahnya.
"Memalukan, kan? Pergi begitu saja dengan meninggalkan surat yang sangat panjang tapi kembali hanya dalam waktu 4 hari. Ckckck, jika itu aku pasti tidak akan berani menunjukkan wajahku lagi."
Sungrin menatap Kyuhyun dengan wajah cemberut. "Aku memang tidak datang untuk menemui, bodoh! Aku akan pergi lagi. Selamat ting-"
"Ah!"
Kyuhyun memekik kesakitan sementara Sungrin mengerjapkan matanya terkejut. Ia mengangkat tubuhnya begitu saja, seharusnya kepalanya merasa sakit karena membentur tempat tidur. Tapi mengapa Kyuhyun yang memekik kesakitan?
"Dasar Ahjumma bodoh! Seharusnya kau keluar dengan hati-hati! Ah... tanganku..." Kyuhyun mengusap-usap punggung tangan kirinya yang diperban yang baru saja menyelamatkan kepala Sungrin dari benturan yang menyakitkan.
"Omo! Gwaenchana?" Sungrin memeriksa punggung tangan Kyuhyun sambil meniup-niupnya. "Mengapa ini bisa diperban? Kau terluka?"
Kyuhyun memperhatikan Sungrin yang tampak benar-benar khawatir dengan tangannya yang terluka itu. "Keren, kan? Pria yang memakai perban di tangannya itu terlihat keren, kan?"
"Keren apa? Dasar bodoh!" Sungrin menepuk punggung tangan Kyuhyun, membuat pria itu kembali memekik keras.
"Ya! Itu benar-benar sakit, bodoh! Kau tidak tahu saja sebanyak apa darahnya saat itu."
"Benarkah? Bagaimana bisa?" Sungrin mengamati punggung tangan Kyuhyun dengan lebih teliti, namun perban yang membungkusnya dengan sangat rapi itu membuatnya tidak dapat melihat lukanya.
"Itu karena kau, Han Sung. Minta maaflah padaku!"
"Bagaimana bisa itu jadi salahku?"
"Pokoknya minta maaf saja!"
"Tidak mau! Bukan aku yang melukai tanganmu!"
"Bukan untuk tanganku! Tapi karena kau telah membuatku khawatir."
Sungrin melepaskan tangan Kyuhyun dan memiringkan tubuhnya menghadap Kyuhyun. "Kau mengkhawatirkanku?"
"Eoh. Kau pergi begitu saja meninggalkanku dengan surat yang panjang dan surat cerai tapi tidak memberiku surat kuasa atas sahammu. Aku khawatir kau kabur dan menjual semua saham yang seharusnya jadi milikku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect CHO?!
FanfictionPerjodohan klasik 2 keluarga terpandang Korea Selatan ini mempertemukan Cho Kyuhyun si Direktur muda dengan segala kesempurnaan yang melekat pada dirinya dengan Han Sungrin si penulis novel yang cerewet dan selalu bisa mendebatnya dalam situasi apap...