"Begitu, terus begitu! Ah... Bodoh!" Di dalam mobilnya, Kyuhyun tampak asyik dengan PSPnya. Kesibukannya membuatnya jarang bermain dengan benda hitam kesayangannya itu hingga kini kemampuannya menjadi menurun.
"Aku harus punya setidaknya satu hari khusus untuk berdua dengan PSP-ku agar aku bisa menjadi sehebat dulu. Astaga, bagaimana bisa jari-jariku jadi sekaku ini? Ini memalukan!" gerutu Kyuhyun sambil memandangi jari-jari tangannya.
"Han Sung lama sekali. Aku akan menunggunya sambil bermain di kedai kopi saja."
Kyuhyun keluar dari mobilnya, berjalan meninggalkan tempat parkir sambil memegang PSP di tangan kirinya. Namun langkahnya terhenti di depan sebuah mobil saat mendengar suara umpatan yang tidak asing di telinganya.
"Dulu aku bisa memenangkannya dengan mudah, mengapa sekarang susah sekali?" Kibum menekan-nekan tombol PSP di tangannya dengan kesal sebelum menenggelamkan kepala di kemudi mobilnya karena tidak bisa mengalahkan boss untuk naik ke level berikutnya.
"Lama sekali..." keluhnya lalu sedikit mengangkat kepalanya. Ia mengerutkan dahinya saat melihat tangan yang memegang PSP yang sama dengan miliknya di depan mobilnya. Ia lalu lebih menaikkan pandangannya dan seketika kerutan di dahinya hilang. Ia tidak tersenyum atau terkejut, wajahnya datar tanpa ekspresi.
Kyuhyun yang menyadari hal itu mengurungkan niatnya untuk menyapa Kibum. Kibum pasti merasa tidak nyaman bertemu dengannya seperti ini. Itulah mengapa Kyuhyun akhirnya sedikit membungkukkan tubuhnya pada Kibum lalu memilih meninggalkannya.
Ia sedikit demi sedikit sudah dapat terlepas dari rasa bersalahnya dan Kibum juga sepertinya sedang berusaha menyembuhkan luka dan traumanya. Meskipun ia sangat menyayangi sahabatnya itu, namun Kyuhyun tidak ingin kehadirannya hanya membuat Kibum kembali terjebak dalam masa lalunya yang mengerikan.
"Kyu!"
Kyuhyun menghentikan langkahnya. Ia tidak berbalik, tidak terlalu yakin dengan apa yang didengarnya. Mungkinkah ia sangat ingin bisa bicara dengan Kibum lagi hingga tanpa sadar berhalusinasi mendengar pria itu memanggilnya?
"Kyuhyun-ah! Bisakah kau membantuku?"
Suara itu... Terdengar sama seperti bertahun-tahun yang lalu.
Kyuhyun membalikkan tubuhnya dan mendapati separuh bagian tubuh Kibum yang menjulur keluar dari jendela mobil. Tangan kanan pria itu melambai-lambaikan PSP yang dipegangnya.
"Aku tidak bisa mengalahkan boss untuk naik ke level berikutnya. Bisakah kau mengalahkannya untukku?"
Kyuhyun menatap Kibum tanpa berkedip. Pria itu tersenyum padanya. Sahabatnya yang paling berharga di dunia ini, Kim Kibum, yang selama 3 tahun terakhir hanya mengisi kepalanya dengan air mata dan wajah ketakutan, kini tersenyum padanya.
"Eoh," kata Kyuhyun lalu menghampiri Kibum. Senyuman juga sudah mulai menghiasi wajahnya. "Biar kulawan boss-nya untukmu, Kibum-ah."
"Sungrin-ssi! Sungrin-ssi! Jamkkanmanyo!" Dengan napasnya yang tersengal-sengal, Hyosun akhirnya dapat mensejajari lari Sungrin. Entah mengapa kaki-kaki pendek Sungrin itu bisa berlari dengan sangat cepat hingga membuatnya yang memiliki tubuh tinggi kewalahan mengejarnya. "Sungrin-ssi, mengapa kau berlari dan meninggalkan belanjaanmu?"
"Aku... Aku... belum... komporku belum dimatikan," jawab Sungrin dengan napas yang putus-putus. Ia lalu menoleh pada Hyosun yang berlari di sebelahnya. "Kau sendiri, mengapa kau juga berlari?"
"Aku... lupa mengunci pintu... iya... pintunya masih belum dikunci," jawab Hyosun.
Dua orang itu terus berlari secepat yang mereka bisa dengan berbagai pikiran buruk yang berkembang di dalam kepala mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect CHO?!
FanfictionPerjodohan klasik 2 keluarga terpandang Korea Selatan ini mempertemukan Cho Kyuhyun si Direktur muda dengan segala kesempurnaan yang melekat pada dirinya dengan Han Sungrin si penulis novel yang cerewet dan selalu bisa mendebatnya dalam situasi apap...