Chapter 20

5.4K 424 54
                                    


"Sudah menghubungi Presdir Park?"
"Sudah, Direktur Cho. Kau hanya perlu bertemu dengannya sekali lagi sebelum menerima tanda tangan kontrak darinya."
"Lalu Presdir Kang?"
"Kami sedikit kesulitan untuk menghubunginya."
"Aku harus segera menemuinya. Buat janji makan malam dengannya segera!"
"Aku mengerti, Direktur Cho."

Ada 4 orang di dalam ruang kerja itu, namun hanya 2 orang yang terlihat benar-benar bekerja. Sungrin duduk di kursi di depan komputernya menatap Kyuhyun yang tampak sangat sibuk tanpa melakukan apapun dengan komputernya yang menyala itu sementara Jaerim yang berdiri di sebelahnya juga hanya menghabiskan waktunya dengan memandangi Hyukjae yang terlihat serius. Kedua gadis itu tidak bekerja, hanya mengamati 2 pria yang sibuk bekerja itu.

"Aku akan ambil minum dulu," kata Hyukjae lalu keluar dari ruangan itu tanpa menyempatkan diri untuk tebar pesona pada Jaerim seperti yang selalu ia lakukan setiap kali ada kesempatan. Jaerim melihat wajah pria yang biasanya selalu dipenuhi senyuman itu kini tampak sangat kelelahan dan dahi yang berkerut-kerut.

"Penulis Han, apa aku boleh keluar sebentar?"
"Eoh," jawab Sungrin dengan suara berbisik, takut suaranya mengganggu Kyuhyun yang kini tengah menatap layar monitornya dengan kening berkerut dalam. "Jika mungkin, ajak Sekretaris Lee makan malam. Dia pasti belum makan malam."

Setelah Jaerim meninggalkan ruangan menyusul Hyukjae, kini hanya Sungrin dan Kyuhyun yang tersisa di ruangan itu. Kyuhyun yang sejak tadi menatap layar monitornya tiba-tiba menaikkan pandangannya, membuat tatapannya bertemu dengan Sungrin. Dan entah karena apa, gadis itu dengan konyolnya langsung menundukkan wajahnya seperti seseorang yang tertangkap basah saat sedang mengintip orang mandi. Dan malangnya, karena tidak memperhitungkan tindakannya ia justru membuat dahinya beradu dengan meja dan menimbulkan bunyi 'duk' yang menghasilkan desisan kesal dari mulutnya.

"Apa ini? Mengapa aku sampai semalu ini hanya karena dia memergokiku saat sedang menatapnya?" gumam Sungrin dengan suara lirih.

"Han Sung."
Suara berat Kyuhyun yang memanggil namanya membuat kedua mata Sungrin mengerjap kaget. Namun ia tidak mau mengangkat wajahnya dari meja. Ia tahu Kyuhyun hanya ingin mengejeknya setelah ini.
"Tidurlah jika kau tidak bekerja."

Sungrin mengangkat wajahnya. Wajah Kyuhyun tidak seperti seseorang yang akan mengejeknya. Sepasang mata yang dibingkai oleh kacamata berbingkai hitam itu menatapnya dengan tajam, membuatnya tiba-tiba diserang rasa gugup.
"Aku bekerja!" sangkal Sungrin. Ia memajukan kursinya lebih dekat pada meja lalu meletakkan kesepuluh jarinya di atas keyboard, bersiap untuk mengetik saat Kyuhyun kembali bersuara.

"Aku merasa tidak nyaman bekerja sambil diawasi seperti itu. Itu sangat mengganggu."

Kedua mata Sungrin mengerjap-ngerjap sebelum menatap Kyuhyun. Pria itu sudah kembali sibuk dengan komputernya setelah mengucapkan pengusiran halus yang sayangnya terasa menyakitkan untuk Sungrin.
"Jadi aku mengganggu?" gumam gadis itu. Ia melepas kacamatanya lalu berdiri dari kursinya dengan kasar, membuat kursinya menimbulkan suara berisik saat bergesekan dengan lantai yang membuat Kyuhyun menatapnya dengan wajah terganggu.
"Kau juga. Jika tidak ingin beristirahat mengapa pulang ke rumah? Kau dan semua kesibukanmu itu membuat suasana di rumah ini jadi menyebalkan. Itu lebih mengganggu!" kata Sungrin lalu meninggalkan ruang kerja tanpa mematikan komputernya.

"Astaga..." Kyuhyun membuka kacamatanya dan mengusap-usap wajahnya. "Entah kata-kataku yang salah atau dia memang sangat sensitif. Aku sudah mencoba menyuruhnya pergi sehalus mungkin," gerutunya. Ia menatap komputernya, namun sudah kehilangan minat untuk melanjutkan pekerjaannya. "Bagaimana aku bisa berkonsentrasi jika dia terus menatapku seperti itu? Apa dia sengaja ingin membuatku hanya memikirkannya sepanjang waktu? Ayahku akan membunuhku jika aku tidak bekerja dengan baik, seharusnya si Bodoh itu mengerti!"

Perfect CHO?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang