Chapter 17

6.5K 402 18
                                    


"Ah... Kepalaku..."

Hyukjae yang sedang mengemudi melirik ke arah spion saat mendengar ringisan Kyuhyun yang duduk di belakang bersama Sungrin. "Kau baik-baik saja, Presdir Cho?"

"Entahlah, tiba-tiba kepalaku sangat pusing sampai aku ingin pingsan. Sepertinya vertigo-ku kambuh lagi," kata Kyuhyun dengan wajah meringis kesakitan. "Sekretaris Lee, putar balik mobilnya! Aku harus pulang dan beristirahat."

Hyukjae mengulum senyumnya saat melihat akting bosnya yang benar-benar payah itu. "Jika kau ingin mengeluhkan sakit vertigo-mu itu sebaiknya kau langsung mengatakannya pada Presdir Cho."

Kyuhyun berhenti meringis dan menjauhkan tangan dari kepalanya. Ia menoleh ke sebelahnya, menatap Sungrin. Sungrin juga menatapnya.

"Mengapa kalian hanya diam saja? Apa kalian sedang bertengkar?" tanya Hyukjae heran. Aneh rasanya berada di dekat pasangan ini tanpa mendengar pertengkaran mereka.

"Kami akan bertengkar jika mulai bicara, karena itulah kami diam," sahut Kyuhyun.
"Andai saja kau tidak selalu membuatku kesal setiap kali kita bicara, kita pasti bisa mengobrol sekarang," kata Sungrin.
"Itu karena kau yang selalu mendebatku."
"Kau selalu memberiku alasan untuk berdebat denganmu."
"Kau saja yang selalu mencari celah!"
"Ya, jangan tinggikan suaramu!"
"Suaraku memang seperti ini! Kau yang meninggikan suaramu, Han Sung!"

"Direktur Cho, Penulis Han!" seru Hyukjae menghentikan sesi awal perdebatan Kyuhyun dan Sungrin. "Sebaiknya kalian memang diam saja. Aku akan menyalakan musik."

"Sebaiknya kita memang diam saja," bisik Kyuhyun lalu meraih tangan Sungrin dan menggenggamnya erat. Sungrin menganggukkan kepalanya dan meletakkan tangan kirinya di atas genggaman tangannya dan Kyuhyun, membuat Kyuhyun kembali menumpuk tangan kanannya di atas tangan Sungrin. Akhirnya sepanjang perjalanan menuju bandara kedua orang itu hanya diam, saling menatap dengan tangan-tangan yang berkaitan.

"Jangan bekerja sepanjang malam, itu tidak baik. Kau harus tidur dengan nyenyak di malam hari," kata Kyuhyun. Ia berjalan menuju pintu keberangkatan sambil terus menggenggam tangan Sungrin.

"Kau juga jangan terlalu sibuk hingga lupa makan. Dan ingat untuk gosok gigi dan cuci kaki sebelum tidur." Sungrin sudah hampir menangis saat langkah mereka semakin dekat dengan pintu keberangkatan.

"Jangan lupa sobek kalendernya setiap hari. Kalendernya masih tanggal 19 Agustus."
"Cepat selesaikan pekerjaanmu dan pulang agar ada yang mengingatkanku untuk melakukannya."

Hyukjae yang berjalan di belakang dua orang itu dengan membawa kopernya dan juga koper Kyuhyun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat adegan perpisahan pasangan suami istri itu. "Andai saja ada yang melepasku seperti itu. Aigoo... Aku harus cepat menikah agar ada orang yang mengingatkanku untuk gosok gigi dan cuci kaki."

"YA!"
Seruan yang sangat keras itu membuat Kyuhyun, Sungrin dan Hyukjae menolehkan kepala mereka. Hyukjae tersenyum lebar saat melihat Jaerim berlari menghampirinya dengan napas tersengal-sengal.
"Asisten Jang, kau datang untuk-"

"Penulis Han!" Ucapan Hyukjae terhenti begitu saja saat Jaerim melewatinya dan berlari ke arah Sungrin.
"Omo!" Kyuhyun berseru kaget saat Jaerim menyela di antara dirinya dan Sungrin lalu memeluk istrinya itu. "Apa-apaan ini? Tidak sopan sekali!"
"Seharusnya aku yang diberi pelukan seperti itu!" gerutu Hyukjae setelah menempatkan dirinya di sebelah Kyuhyun.

"Penulis Han... Aku tidak percaya kau melakukan ini untukku..." Isakan jaerim mulai terdengar, membuat Hyukjae mendekatinya dengan cemas.
"Penulis Han, apa yang kau lakukan pada Asisten Jang?" tanyanya dengan nada tinggi, membuat Kyuhyun memukul bagian belakang kepalanya.
"Jaga sikapmu, Lee Hyukjae! Berani sekali kau meninggikan suaramu pada Han Sung-ku. Hanya aku yang boleh seperti itu padanya!"

Perfect CHO?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang