Kim Yeri

1.6K 108 1
                                        

Aku memilih kamu

Aku memilih kamu untuk mencintai aku

Aku memilih kamu untuk membuat aku tersenyum

Aku memilih kamu agar aku mengerti rasanya merindukan

Aku memilih kamu untuk mengerti rasanya di cintai

Aku memilih kamu sebagai orang yang bisa melukai hatiku

Dan aku tidak pernah menyesali pilihanku terhadap kamu

- Kim Yerim

20 Juli 2016

Yeri membenahi posisinya, ia mulai menarik kedua sudut bibirnya dan membentuk senyuman yang sempurna. Matanya menatap lurus pada kamera yang tidak berada jauh di depannya. Satu foto sempunra berhasil di ambil untuk Yeri. Kini ia mulau berlari kecil ke arah Doyeon dan Dahyun yang tidak lain adalah sahabatnya.

"Yeri!" Dahyun berseru ketika melihat Yeri.

"pidatomu sangat keren tadi, hah—" Doyeon menghela napasnya berat, sudah sejak SMP Doyeon, Yeri, dan Dahyun bersama tapi Doyeon tidak pernah merasa sesesak ini. Hari ini pesta kelulusannya dari SMA "—aku bersama kalian selama ini aku merasa sangat sedih"

Yeri dan Dahyun memeluk Doyeon secara bersamaan. Siapa yang tidak kenal dengan mereka bertiga ini. Dikenal sebagai perusuh tapi mereka cukup berprestasi, kemana-mana selalu bertiga, dimana ada Yeri maka Doyeon dan Dahyun akan hadir di samping gadis itu. Yeri sangat menyayangi mereka seperti keluarga.

"Aku akan sangat merindukan kalian nanti"

Tiba-tiba kini giliran Yeri yang merasa sedih. Tidak pernah terbayang bagi Yeri berpisah dari Doyeon maupun Dahyun, yang Yeri tahu jika salah satu tidak ada maka akan ada yang lainnya, tapi ini keduanya tidak ada maka tidak ada siapapun yang bersama Yeri.

"Heol aku sudah menahan untuk tidak menangis tapi kurasa aku tidak bisa"

Kini Dahyun menangis dengan berjongkok. Padahal sedari tadi ia berusaha menguatkan dirinya bahwa mereka pasti akan selalu bertemu tapi rasanya melihat saat iiakanberpisah saja membuat Dahyun merasa kehilangan sebagian dari dirinya.

Yeri mengusap punggung Dahyun lembut, sementara Doyeon menepuk-nepuk pundak Dahyun pelan.

"Tenang, kita pasti sering bertemu"

"tentu, kita akan selalu bertemu"

"Aku akan merasa kehilangan kalian nanti, teman-teman sebenarnya aku tidak bisa melajutkan pendidikanku di Korea"

"Ha? Apa maksudmu?" Yeri dan Doyeon serempak melontarkan pertanyaan yang sama pada Dahyun.

"ini adalah alasan kenapa aku tidak bisa berhenti menangis saat ini, aku, aku—" Dahyun menghentikan ucapannya sejenak pundaknya naik turun tidak teratur. Ia mulai mengatur napas perlahan lahan "—sejujurnya ayah dan ibu memintaku untuk melanjutkan pendidikan di China kalian tahukan seperti apa mereka"

Dahyun mulai merasa sedih lagi, ia tidak bisa mengatakan tidak pada orangtua-nya.

Yeri memegang pundak Dahyun ia mengajak gadis itu untuk berdiri. Yeri menatap gedung di hadapannya, ia bisa melihat masih tersisa beberapa orang yang sibuk untuk berfoto di halaman sekolah. Yeri tersenyum.

"Terlalu banyak kenangan" Doyeon menikuti Yeri memandang sekolahnya, lebih tepatnya mantan sekolahnya.

"Terlalu banyak coretan tentang kita" kini Dahyun juga mengikuti Yeri dan Doyeon.

Entah sudah berapa banyak cerita yang mereka tulis di balik pagar besi berwarna biru tua itu. sejak SMP mereka sudah berada di sana hingga SMA dan sekarang mereka harus meninggalkan lembaran-lembaran lama semasa di sekolah.

"Bagaimana dengan taman belakang sekolah apa kalian tidak merasa ingin mengunjunginya sekarang?"

Yeri menawarkan sesuatu yang tidak mungkin bisa di tolak oleh keduanya. Taman belakang sekolah dengan pohon sakuranya. Tempat paling pas bagi mereka bertiga jika ingin menghabiskan waktu dengan bercerita.

Saat ini Yeri, Doyeon, dan Dahyun sudah berada di taman belakang.seperti biasa mereka bertiga duduk di bawah pohon sakura dan tidak lupa Doyeon dan Dahyun menyandarkan kepalanya di pundak Yeri. Pemandangan favorit mereka adalah belakang sekolah karena begitu banyak cerita dan kejadian yang tidak pernah di sengaja disana.

"Seharusnya ada Tzuyu disini" Dahyun mulai mengingat temannya yang saat kelas 10 pindah ke China.

Mereka masih sibuk memandangi gedung sekolah dari belakang, entah kenapa tapi ini membuat mereka merasa senang setiap saat. Yeri tersenyum lebar menatap gerbang belakang sekolah.

"Yer,Hyun. Ingat tidak disini kita kenalan pertama kali"

Doyeon mengingatakn Yeri dan Dahyun bagaimana mereka dahulu berkenalan. Alasan kenapa ini tempat favorit mereka untuk menghabiskan waktu di bawah pohon sakura ini adalah pertama kalinya mereka berkenalan di bawah pohon ini.

Tapi Yeri sama sekali tidak fokus dengan apa yang sedang Doyeon bicarakan. Gadis ini masih bergelut dengan pikirannya dan terus memandang gerbang belakang sekolah.

"disana, aku pertama kali bertemu dia" Yeri menunjuk tepat pada gerbang belakang sekolah kejadiannya sudah empat tahun yang lalu tapi gadis ini masih bisa ingat dengan jelas.

"Hah? Yer siapa maksud kamu?" Dahyun memandang Yeri dengan bingun jujur saja pernyataan Yeri serasa tidak jelas bagi dirinya.

"Kak June" Yeri menolehkan kepalanya memnatap Dahyun ia mengulas senyumnya lebar ketika menyebut nama June.

"Bisa tidak jangan ingat kak June lagi? Yer dia brengsek, dia nyakitin kamu" Doyeon mulai tidak suka dengan topik pembicaraan Yeri. Bagi Doyeon nama June itu seperti api di telinganya membuat ia merasa benar-benar risih dan memanas.

"Yer, aku tahu kamu bukan orang yang suka dendam, tapi yang di bilang Doyeon itu benar. Stop thinking about Junhoe." Dahyun mulai sedikit khawatir jika saja Yeri mulai merasa sedih lagi karena Junhoe.

"Kamu sadar ga sih Yer, dia nyakitin perasaan kamu. Ngerobek-robek hati kamu sesuka hati dia. datang saat dia butuh dan pergi saat dia udah nemu yang lain"

Yeri hanya tersenyum lebar menanggapi Doyeon yang masih memendam dendam pada Junhoe hingga detik ini meski kejadiannya sudah 2 tahun yang lalu. Yeri mulai berdiri, dan membelakangi teman-temannya. Ia mulai menunjuk gerbang belakang sekolah lagi.

"aku sadar dia menyakitiku, tapi dari awal aku yang udah milih dia buat nyakitin aku. Dari awal aku yang udah kasih ijin dia buat suatu saat ngerobek-robek hati aku" Yeri masih mengembangkan senyumnya seolah semua itu bukanlah hal yang besar. Ia membalikan badan dan memandang kedua temannya.

" i pick him to hurting me"

Dahyun dan Doyeon saling memandang keduanya tidak mengerti apa yang Yeri katakan. Mereka hanya bisa saling bertatapan bingung.

"Yer, tidak ada satu orangpun yang mau hatinya sakit, tapi kamu, kamu malah milih dia buat nyakitin hati kamu" Dahyun menatap Yeri dengan perasaan sedih, Yeri sudah terlaru larut dalam kesedihan.

"Aku tahu itu, dan aku juga tidak pernah ingin di sakiti"

"lalu? Kenapa kamu memilih dia untuk menyakitikamu?"

Yeri kembali mengembangkan senyumnya semakin lebar "because i love him"

Dahyun dan Doyeon memutar bola matanya malas itu jawaban klise yang sellau merea dengan dari mulut Yeri. Sampai detik ini pun mereka tidak pernah mengerti kenapa Yeri masih menyimpan rasa untuk Go Junhoe.

A.N

Halo ini post pertama di wattpad ya aku gak tahu ini mau gimana tapi lagi suka yang baper baper gitu deh keliatannya bagus aja gitu hihi. jangan lupa vote dan comen ya.

Who You? (June x Yeri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang