Dulu aku pernah di cintai
Sampai suatu ketika aku melukai cinta itu
Aku hanya ingin minta maaf
Karena aku tidak bisa mencintai dia
Melebihi keegoisanku sendiri –go junhoe
20 Juni 2016
"June!" seorang laki-laki berteriak dari cafe seberang jalan dan melambaikan tangan pada June.
Junhoe mengeratkan jaketnya sore ini ibukota sedang hujan, Junhoe menerjang hujan untuk sampai kesebrang jalan menemui Hanbin dan Bobby yang sudah menunggu dia di cafe dekat halte bus.
Sejujurnya ia sangat malas sore ini untuk keluar dan menemui kedua sahabatnya, tapi ia perlu.
Junhoe melepas jaketnya begitu sampai di dekat etalase cafe. Ia menghampiri Hanbin dan Bobby yang sudah duduk. Junhoe mengacak rambutnya yang basah karena air hujan. Tak selang lama ia kembali merapihkan rambutnya yang basah.
"Hei man!" Bobby menyambut Junhoe dengan antusias, ia mengulurkan tangan kananya dan menjabat tangan Junhoe.
Junhoe hanya menrekahkan seyumnya samar, ia duduk di sebelah Hanbin. Matanya mulai memperhatikan Bobby dan Hanbin bergantian. "Jadi, hal penting apa yang membuat kalian menelfon ku sore ini?"
"Mina, dia balik tadi siang"
"Ya aku tahu, dia sempat menelfon tapi aku tidak berminat mengangkatnya"
Hanbin menghela napasnya pelan, ia sendiri merasa bingung melihat sikap Junhoe yang acuh tak acuh pada Mina. Padahal awalnya Hanbin pikir Junhoe akan berubah setelah memilih Mina daripada adik kelasnya.
"Jun, kamu hadir ke pesta kelulusan tahun ini?" Bobby membuka mulutnya lagi, ia cukup merasa penasaran kenapa Junhoe tidak menjemput Mina di bandara tadi siang. Apa karena pesta kelulusan angkatan tahun ini.
Junhoe hanya menggeleng pelan. "Ke sana itu sama sekali tidak ada gunanya"
Kini Bobby yangmenghela napasnya dengan kasar. ia menyenderkan kepalanya pada sandaran kursi yang ada di belakangnya. Terkadang Junhoe akan terlihat begitu perduli pada Mina tapi terkadang Junhoe malah sering membandingkan Mina dengan seseorang dari masa lalu.
"Jun, did you still love her?"
Junhoe menautkan alisnya mendengar pertanyaan Bobby. "Siapa? Mina? Ofc, i love her with all my heart"
"Kim Yerim"
Junhoe diam mendengar Bobby menyebut nama Yeri. Ia ingin menjawab tidak tapi tenggorokannya terasa tercekat. Ia hanya mengalihkan pandangan keluar etalase dan membiarkan pertanyaan Bobby tidak terjawab.
"Jun, Mina telfon."
Hanbin menunjukan layar ponselnya pada Junhoe yang hanya menatap malas layar ponsel miliknya. Hanbin tahu ini artinya ia hanya perlu membiarkan saja panggilan dari Mina.
"Jun coba cek hp kamu deh"
Bobby menyuruh Junhoe mengecek ponselnya karena beberapa detik yang lalu ia baru saja menerima pesan dari Mina yang meminta Bobby menyampaikan pesan Mina pada Junhoe.
"Bin, bisa minta tolong bukain sms Mina gak? Males bacanya" Junhoe melempar ponselnya kepada Hanbin.
"Jun"
"hm"
"100 pesan dari Mina. Aku gak yakin bakalan sanggup bacanya"
"Ya udah hapus aja"
Bobby memutar bola matanya dengan malas. Junhoe dengan sangat mudah mengabaikan pesan dari kekasihnya padahal laki-laki itu belum mencoba membaca satu pesan pun dari Mina.
"Jun?"
"Apa lagi Bin? Kurang jelas ya? Hapus aja pesan dari Mina"
"udah selesai. Ini hp kamu"
Hanbin mengembalikan ponsel Junhoe dengan malas. Ia sudah ingin memarahi Junhoe saat ini tapi rasanya waktunya tidak tepat karena Junhoe sendiri sedang tidak dalam keadaan Mood yang bagus bisa-bisa Hanbin dan Junhoe bertengkar di tempat.
"Jun" Bobby memanggil Junhoe sambil menepuk pundak Junhoe tapi Juhoe tidak merespon sama sekali.
"Jun lihat deh"
"Apa sih Bobb, lihat ap—" baru saja Junhoe ingin bertanya tapi ia sudah tahu apa yang Booby ingin tunjukan padanya.
Kim Yeri sedang berlari menerjang hujan dan masuk kedalam cafe yang sama dengannya. Beruntung Junhoe dan kedua temannya duduk di sudut cafe yang kemungkinan kecil akan di lihat oleh orang.
"Masih sama ternyata selalu sama Dahyun dan Doyeon" Junhoe merekahkan senyumnya.
Kim Yeri, orang yang pernah mencintai Junhoe melebihi dirinya sendiri. Junhoe masih ingat betul kapan terakhir bertemu dengan Yeri, saat itu pesta perpisahan yang di adakan untuk seluruh angkatannya.
"Tanda-tanda flashback ini mah. Jun inget Mina ya bro"
"Apa sih Bobb"
"Tapi Jun, Yeri makin cantik ya. Dia kelihatan beda sekarang, lebih dewasa"
Junhoe berdiri dari tempat duduknya, ia kembali memakai jaketnya. "dia selalu terlihat cantik, kapanpun itu. aku pulang dulu"
Junhoe meninggalkan Hanbin dan Bobby yang masih ingin menanyakan hal lain persoalan materi presentasi kelompok mereka untuk dua minggu yang akan datang.
Junhoe menghentikan langkahnya begitu sampai pintu depan cafe. Ia menolehkan kepalanya pada Yeri, ia bisa melihat bagaimana gadis itu masih bisa tersenyum dan tertawa tanpa beban. Pelan-pelan Junhoe menyunggingkan senyumnya lebar. Ia segera memalingkan wajah sebelum Yeri melihatnya, dan Junhoe keluar dari cafe dengan senyuman yang masih merekah.
Satu tahun tidak bertemu Yeri ternyata membuat Junhoe merasa merindukan suara lembut Yeri ketika menyapanya dulu. Junhoe tau ia tidak berhak lagi mengatakan bahwa dirinya merindu pada orang yang jelas-jelas telah ia sakiti. Ia merogoh saku jaketnya dan mengambil secarik kertas. Satu lembar kertas kecil yang selalu dia bawa, mungkin saja ini terlihat kecil dan tidak berguna. Tapi Junhoe sangat menghargai kertas ini seperti Junhoe ingin menghargai bagaimana waktu akan terlewati.
'Thanks for all the time you give to me it's beautiful time i ever had. I'll keep the past in my memories'-Yeri,k
Junhoe menundukan kepalanya, dan kembali menyimpan secarik kertasitu pada saku jaketnya. Ia kembali mengangkat kepalanya dan mendapati kekasihnya sudah berdiri di depannya dengan menahan wajah kecewa dan menahan tangis.
"Mina"
"June! I miss you dear" Mina menghambur kepelukan Junhoe. Sejujurnya ia sempat merasa kecewa karena di abaikan begitu saja oleh Junhoe. Tapi Mina sangat merindukan Junhoe dan ia tidak bisa untuk mengesampingkan rasa rindunya itu pada sang kekasih.
"Jun, makasih kejutannya ya, aku suka aku gak pernah nyangka kamu bisa seberani itu. kamu harus tahu aku terharu banget sama keberanian kamu"
"Kamu suka? Apa ini cukup buat bukti kalau aku terlalu sayang sama kamu?"
"lebih dari cukup."
Mina kembali memeluk Junhoe dengan erat. Ia merasa beruntung memiliki Junhoe saat ini meskipun Junhoe terlihat sangat tidak perduli kepadanya tapi Junhoe dengan berani datang kepada orang tuanya meminta dirinya untuk menjadi milik Junhoe seutuhnya.
"Ayah bilang kita tunangan dulu aja, kalau sudah wisuda baru nikah. Gimana jun?"
"it's ok. Let's go home, i'm tired"
Mina hanya mengangguk dan merekahkan senyumnya. Ia merasa tangan kananya di genggam sangat erat oleh Junhoe, dan Mina sangat menyukainya ketika tangan hangat Junhoe membuat hatinya merasa nyaman dengan segala tingkah laku Junhoe.
A.N
ayo ayo vote dan komentar untuk aku man teman. semoga kalian suka dengan apa yang aku buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who You? (June x Yeri)
Short Story|Title: Who You? | |Main Cast: | |Kim Yerim/ Yeri (Red Velvet) | |Myoui Mina (Twice)| |Jeon Jungkook (BTS) |Go Junhoe (Ikon)| |Other cast : | |Sana (Twice)| |Im Nayeon (Twice) | |Kim Dahyun (Twice) |Kim Doyeon (IOI)| |Kim Hanbin/ B.i (Ikon)| |Kim J...