Yeri membenahi snapbacknya yang miring, beberapa kali ia melihat jam tangannya. Hari sudah makin sore, hari ini ia ada janji dengan Miss Stephani untuk berlatih balet. Sebenarnya ia tidak ada jadwal untuk latihan, tapi Yeri rasa ia masih memerlukan memperbaiki tehniknya agar lebih bagus.
Bus berhenti tidak jauh dari studio tempat Yeri biasa berlatih. Jalanan masih basah akibat hujan yang belum lama berhenti. Yeri mengeratkan jaketnya, ia memasukan kedua tangannya pada saku jaket, udara sore ini cukup dingin baginya.
"Halo"
Yeri menghentikan langkahnya mendengar seseorang berkata halo di depannya. Ia mengangkat wajahnya, Yeri melepas snapbacknya dan memperlihatkan rambut pirangnya pada laki-laki di depannya.
Yeri diam, bukan-bukan diam tapi mematung. Antara percaya dan tidak melihat apa yang ada di depannya. Junhoe.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Halo yer, long time no see"
"June—" Yeri diam untuk sesaat. "—Mau apa kamu disini?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yeri menggenggam snapbacknya dengan erat, Yeri memang merindukan Junhoe tapi tidak berarti Yeri memang ingin melihat Junhoe. Bagi Yeri ketika melihat Junhoe hanya akan membuat dirinya serakah dan ingin memiliki Junhoe lagi, dan Yeri tidak menginginkan itu.
"Kalaupun aku bilang apa yang aku mau pasti kamu bakalan nyuruh aku pergi"
"Kalau kamu tahu, kamu bisa pergi sekarang, aku sibuk"
Yeri berjalan melewati Junhoe begitu saja, langkah demi langkah ia beranikan melewati Junhoe seolah mereka tidak mengenal. Walaupun sejujurnya Yeri senang bisa melihat Junhoe saat ini, tapi ia cukup sadar siapa dirinya.
Junhoe menahan langkah yeri dengan mencengkram pergelangan tangan Yeri. "Kalau aku bilang, aku rindu kamu, apa kamu mau denger? Apa kamu mau percaya kalau aku rindu sama kamu"
Yeri tidak ingin berbalik, ia mulai menunduk membiarkan rambut pirangnya berjatuhan menutup sebagian wajahnya. Dadanya mulai sesak, jika bisa Yeri ingin segera berbalik dan memeluk Junhoe karena sejujurnya Yeri amat sangat merindukan Junhoe melebihi yang laki-laki itu katakan. Tapi Yeri tidak bisa, yeri bukan siapapun yang berhak memeluk Junhoe dengan erat dan mengatakan bahwa Yeri ingin percaya pada ucapan Junhoe.