Ketika Nama Tuhan Kita Berbeda

IG 1: UKM-UKM

Setiap kampus punya rahasia dan ceritanya sendiri. Kampus seperti sebuah kenangan yang tidak akan pernah bisa hilang meski suatu hari nanti kita melepaskan diri dari tempat itu. Tempat itu akan jadi pengingat, bagaimana mereka bertemu teman, dosen, dan yang lain. Semuanya seperti sebuah film, dimana bisa kita putar dan nikmati lagi keberadaannya. Kampus mereka punya UKM di setiap Fakultas. Entah disengaja atau tidak, basecamp UKM itu didirikan menjadi satu kompleks. Bertetangga.

Mereka hidup damai. Oh? Damai?

Tidak!

Di salah satu Fakultas ada dua UKM yang konon katanya bermusuhan sejak dulu. Saling bersaing memperebutkan lapak katanya. Tidak ada yang tahu bagaimana mereka bisa menciptakan lapak perang seperti itu secara turun temurun. UKM itu adalah UKM Hiking dan Fotografi. Mereka bermusuhan bahkan sebelum negara api menyerang. Sebelum Avatar ditemukan.

Sudah seperti itu. Hukum alam. Bahkan isunya, siapapun yang masuk ke salah satu UKM itu mereka juga harus punya kemampuan beladiri.

Kejadian awalnya bermula dari sebuah kesalahan. Oh, kita tidak akan mengatakannya sebagai sebuah kesalahan. Sebut saja kebetulan. Hanya saja kebetulan yang sangat diatur dan dianak-emaskan. Sebuah rasa kasih sayang yang berbeda itu menyebabkan sebuah permusuhan. Sudah bukan rahasia lagi kalau kedua UKM itu akan selalu ribut tiap kali ada kegiatan yang mengharuskan mereka menggunakan aula Fakultas.

Padahal itu alasan yang cukup klise. Salah satu UKM bisa saja mencari lapak lain, namun sayangnya harga diri mereka terlalu tinggi. Bagaimana pun, mereka harus menang melawan UKM saingan. Meski Hiking dan Fotografi adalah kombinasi yang luar biasa bila bersatu.

"Ini apa?" UKM Hiking ribut. Ketua mereka melotot ganas. Form peminjaman aula Fakultas ditolak oleh bagian perlengkapan. Alasannya? UKM Fotografi yang lebih dulu mengajukan form peminjaman dan telah disetujui.

"Kita terlambat!"

"Tidak peduli! Kita yang harus menempati aula lebih dulu!" Mereka keras kepala. Ketua UKM Hiking sedang emosi. Wajahnya merah karena amarah. Anggota yang ditugasi untuk meminjam aula hanya bisa menunduk takut.

"Tetapi mereka lebih cepat daripada kita," keluh mereka lagi. Ketua UKM Hiking masih tidak terima.

"Tidak ada alasan! Kalau UKM Jurnalistik atau UKM Film yang pakai, kita lepas saja. Tetapi ini UKM Fotografi! Kalian mau kalah dari mereka?" Ketua UKM Hiking menggebu.

Jujur, ini pertengkaran yang sangat kekanakan. Tidak ada gunanya diteruskan. Hanya karena ogah kalah dari UKM saingan mereka harus bertingkah emosi begini! UKM Hiking merasa baik-baik saja kalau seandainya UKM lain yang menggunakan aula. Mereka bisa saja mencari tempat lain. Hanya saja... karena UKM Fotografi yang mendapatkannya lebih dulu, UKM Hiking sebagai pemegang predikat "Saingan Berani Mati" jadi tidak terima. Mereka anti kalah pada UKM Fotografi.

"Sebenarnya ada masalah apa antara kita? Maksudnya, kenapa kita harus berjuang sekeras ini hanya demi harga diri? UKM Fotografi dan Hiking sudah bermusuhan sejak dulu. Tetapi aku masih belum paham apa masalah kalian sampai diusung tujuh generasi penerus ini, Kak!" Anggota yang lain akhirnya protes. Mereka lelah karena disalahkan.

Lalu ketua UKM Hiking yang juga merupakan penerus ketua sebelumnya, yang notabene tahu cerita ini juga karena turun temurun, mulai menjelaskan apa yang terjadi.

"Dulu negara kita damai..."

Semua mata memandang ketua UKM Hiking. Mereka membisu hanya untuk mendengarkan cerita ketua mereka. Ini cerita yang paling mereka tunggu. Semua anggota UKM Hiking begitu penasaran, terlebih lagi anggota baru. Mereka hanya tahu isu kalau kedua UKM itu memang tidak pernah akur, namun belum tahu pasti apa alasan dan penyebabnya.