First Time

693 21 3
                                    

#Part ini didedikasi untuk yang selalu kasih good comment dan great votes, khususnya untuk >> Qorioktavia << :D Terima Kasih atas semua good comment nya.

Next To Me- First time

Keesokan paginya...

Ben telah menyiapkan sarapan untuk Melissa dan temannya, Nino. Karena kebetulan dia sedang 'in mood' untuk bangun pagi dan memasak untuk sarapan.

Di sela-sela Ben sedang menyiapkan piring-piring untuk sarapan, Nino pun datang dengan rambut yang masih acak-acakan. Matanya juga masih agak redup dengan jalannya yang gontai persis seperti orang yang masih tidak sadar. Melihat itu, Ben mendapat ide jahil. Dengan diam-diam, Ben mengambil tutup panci yang ada di dekatnya. Lalu, Ben mendekati Nino yang berjalan dengan mata tertutup.

Kemudian...

PRAANNGG!!

"WOAAA@#$^**^#'"/€×£#¥¥@!!"

"Hahahahaha...!" Ben hanya tertawa saat melihat ekspresi Nino yang terkejut bukan kepalang. Disingkirkannya tutup panci tersebut lalu melanjutkan tertawa. Nino hanya mengelus telinganya.

"Wahh parah lo, Ben! Ampun dehh! Telinga gue!! Astaga!!" bentak Nino seraya masih mengelus telinganya.

Mata Nino pun segar seketika.

"Hahaha. . . Sorry, bro! Tadi tangan gue gatal, mau ngerjain lo! Hahaha!" jawab Ben dengan gelak tawanya yang khas.

Krekk!

Mendengar suara pintu dari kamar Melissa terbuka, Ben langsung menghentikan tawanya lalu melihat ke arah perempuan yang berdiri di depan pintu kamar. Tangan perempuan itu, memegang gagang pintu sebagai penopang tubuhnya.

Ben meringis sakit dalam hati saat melihat wajah kekasihnya bertambah pucat. Dia semakin khawatir. Dengan segera, Ben menghampirinya. Nino yang tahu bahwa dia nanti akan menjadi 'obat nyamuk' di antara Ben dan Melissa, hanya bisa pergi menjauh lalu duduk di sofa. Enggan melihat pemandangan sepasang kekasih itu, karena dia yang notabene teman akrab Ben, juga merasa kasihan dengan keadaan Melissa.

Ben pun menghampiri Melissa lalu memegang kedua tangannya sambil keduanya tersenyum.

"Morning, sweetheart!" sapa Ben lalu mencium kening kekasihnya.

"Morning, sweety!" balas Melissa dengan tersenyum tulus.

"Ayo sarapan! Aku sudah bikinkan kamu sarapan yang kamu suka..." ucap Ben seraya menarik pelan tangan Melissa menuju ruang makan yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Melissa hanya menurut lalu duduk di kursi. Matanya membulat seketika saat melihat banyak makanan yang ia sukai. Hanya sekali dalam seumur hidupnya, ia merasakan kebahagiaan di dalam hatinya saat Ben dengan ikhlas menyiapkan sarapan untuknya. Tak pernah ada satu orang pun yang pernah melakukan hal ini, terkecuali Ben, yang kini selalu ada di sampingnya.

"Semua makanan ini...siapa yang membuatnya?" tanya Melissa seraya duduk di kursi, dibantu oleh Ben. Tanpa menjawab pertanyaan Melissa, Ben juga duduk di kursi makan.

"Semua makanan itu untukmu, Mels..." jawab Nino dari ruang keluarga yang tadinya juga mendengar pertanyaan Melissa.

"Bagaimana denganmu, Nino? Apa kau tidak sarapan?" tanya Melissa lagi dari ruang makan yang jaraknya tak jauh dari ruang keluarga.

"Gak deh. Semua itu, buat kamu aja..." jawab Nino dengan santainya menjawab pertanyaan Melissa sambil memandangi layar televisi yang ada di depannya.

"Baiklah.." ucap Melissa.

Ben dan Melissa pun mulai memakan sarapan mereka.

Sementara itu di ruang keluarga, Nino hanya bisa tersenyum miris saat mendengar sepasang kekasih itu makan sarapan bersama. Lalu di pikirannya, muncul kata-kata..

Next To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang