Next to Me
•All I Know•"Eh, David?" Sapa Nino ramah seperti biasa. "Tumben ketemu sama lo disini."
David yang diajak bicara oleh Nino kemudian tersenyum canggung. Dia mendekati Nino lalu bersalaman dengan ciri khas mereka. "Niatnya sih tadi gue mau ngecek perkembangan kafe ini. Soalnya kan kafe ini baru buka seminggu yang lalu."
Nino yang awalnya mengkerutkan kening kini ekspresinya berubah karena sadar akan sesuatu. "Ohh, ini toh kafe yang baru lo buka itu? Astaga, gue gak tahu, Vid. Oh iya, nih kenalin temen gue, Citra. Citra, ini David, temen se-geng dari jaman purba. Hahaha."
David pun bersalaman formal dengan Citra dan masing-masing memperkenalkan diri. "Kayaknya gue kenal nih. Mantan lo dulu yak?"
"Ehehehe.. iya. Duh bikin malu gue aja lo, anjir!" Nino pun hanya nyengir kuda. Sementara Citra hanya tersenyum malu-malu. "Oh iya, by the way, sorry ya gue gak hadir waktu pembukaan kafe lo, Vid."
"Santai aja, bro!" Jawab David. "Gue tahu kok kalo lo sama Ben lagi sibuk-sibuknya kerja."
"Iya sih," jawab Nino. "Tapi, si Ben udah berenti dari kerjaannya karena sesuatu."
David mengerutkan kening. "Loh? Yang bener? Kok gue gak tahu? Karena apa?". Terus gimana keadaan adek gue?
"Iya, karena ya..." Nino tampak berpikir sejenak. "..dia dipaksa buat nikahin cucu pemilik perusahaan tempat dia bekerja yang mana itu temennya sendiri, si Amanda. Makanya dia berenti sekarang."
"Hah?!" David tidak menyangka dan tidak percaya dengan yang Nino katakan. Lalu bagaimana dengan adikku?!
David segera menyembunyikan keterkejutannya dengan menormalkan nada suaranya. Dia hendak menanyakan lebih jauh mengenai Ben juga adik tirinya, Melissa. Karena akhir-akhir ini, David tengah sibuk dengan pekerjaannya. Saking sibuknya, dia tidak sempat untuk menanyakan kabar Melissa. Menghubunginya lewat telpon atau pesan singkat pun sangat jarang. Salahkan dirinya yang terlalu sibuk mengurus semuanya. Tujuan dia melakukan itu semua hanya satu yaitu penghidupan yang layak bagi Melissa dan dirinya. Karena di dunia ini, hanya Melissa lah yang dia punya. David bahkan belum memikirkan kehidupan asmaranya hanya karena terlalu fokus dengan pekerjaannya. Tak apa lah, asalkan dia bisa berkumpul lagi dengan Melissa, pikirnya.
David berdeham sebentar ketika melihat raut wajah Nino yang mungkin bingung karena reaksinya. "Jadi, dimana Ben sekarang?".
Nino tampak berpikir dengan posisi yang masih duduk di tempatnya. Dia bahkan tidak sempat menawarkan David untuk duduk. "Dimana lagi kalau bukan di rumah sakit."
David berkerut kening, "di rumah sakit? Dia sakit apa?"
"Bukan dia sih yang sakit," jawab Nino. "Tapi, pacarnya. Yang bule itu."
Deg!
David semakin bingung dengan perkataan Nino. Dia berusaha mencerna mengapa dan bagaimana hal itu bisa terjadi. Sementara itu, Citra hanya bisa duduk di tempatnya sambil memperhatikan raut wajah David yang sedari tadi diajak bicara oleh Nino.
"Pa-pacarnya?" Jawab David terbata-bata. "Melissa? Sa-sakit apa dia?".
"Dia sakit kanker tulang belakang. Kesian banget kondisinya sekarang. Tapi, ya moga aja penyakitnya bisa sembuh. Apalagi sekarang Ben katanya mau dinikahin paksa sama orang lain. Oh iya, jangan sampai Melissa dengar soal ini ya! Kasian dia. Takutnya nanti malah nge-drop." jawab Nino dengan lancar tanpa mengetahui sebuah fakta di balik semuanya.
"Nino," panggil Citra yang bermaksud agar Nino menghentikan ucapannya sebelum sesuatu terjadi. Citra merasa ada yang janggal namun entah ada apa. Dia sedari tadi merasakan aura dingin yang keluar dari David. Ninooo.. ember banget sih mulut lo! Takutnya nanti kedengaran orang atau keluarga gue. Duh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Next To Me
RomanceBen Bryan, salah satu seorang mahasiswa yang terpilih untuk berkuliah di Universitas Columbia. Disana, dia bertemu dengan Melissa Carol, seorang gadis berasal dari New York yang sangat menyukai sejarah. Karena Ben, Melissa merasa tertarik untuk perg...