Part 1

510 9 4
                                    

"Onty...banguuun...udah siang..."
Sepertinya ada yang menggoyang goyang badan aku...ahhh..ini kan hari minggu..bisa ga sih jangan di ganggu..

"Ontyyyyyy."
Sepertinya suara ini aku kenal. Suara yang terlalu manis untuk bikin aku marah.
Benar saja. Ini Odi, satu-satunya keponakan aku yang super duper lucu.

"Odiiiiii...sini." dan itu pasti suara maminya odi, kaka gue. Satu- satunya kaka ku di dunia ini. Orangnya ekspresif,perfeksionis,super gaul,dan yang pasti cerewetnya kadang- kadang nggak ketulungan

"Geaaaaa..katanya hari ini ada latihan..udah jam 8 lho." Dan suara ini suara Bunda, orang paling baik sedunia..
Tunggu...whaaatt..latihan??aku baru inget kalo hari ini ada latihan drama musikal.

"Odi sama Mami dulu ya, onty mau mandi."

Dan ini aku..Geraldine Ayudia Kahnza..tapi aku lebih suka dipanggil Gea.

Sifatku tidak jauh berbeda dengan kakak ku. Perfeksionis, easy going, ekspresif tapi nggak cerewet kaya dia.
Semua target dan mimpi dalam hidup sudah aku tata rapi di catatan ku. Bagaimana aku menggapainya juga sudah tercatat, aku mau semuanya berjalan lancar. Cuma satu masalahku, aku paling susah bangun pagi. Entah gimana caranya bisa ngubah kebiasaan ini.

Dan pagi ini lagi-lagi aku hampir telat gara-gara bangun kesiangan. Untungnya hari minggu jalanan di jakarta cukup bersahabat, jadi aku bisa memacu motor ku dengan maksimal.

"Akhirnya nyampe juga lu. Kesiangan bangun lagi?" Ini adalah sahabat ku, Bela. Kita sudah kenal sejak SD.

"Belom mulai kan?yang lain mana?"
"Udah di dalem"

Hari ini jadwal paduan suara latihan buat drama musikal dalam rangka hari pendidikan nasional. Aku emang hobi banget nyanyi,dan untungnya suara ku lumayan mendukung hobi itu.
Kegiatan ini di ikuti oleh berbagai sekolah di Jakarta karena ini memang kegiatan tingkat provinsi. Sekolah ku ditunjuk sebagai tim Paduan Suara karena memang tim kita sudah sering menang kejuaraan tingkat nasional.

"Udah rame ternyata."kata Bela sambil membetulkan bajunya yang sebenernya udah rapi
"Lo tau nggak..ini itu kesempatan kita buat tepe2..siapa tau aja ada yang bening."sambungnya
"Lo kata air..udah ah..yuk gabung sama yg lain disana."

Kita langsung berkumpul dengan tim paduan suara yang sudah dateng. Kak Aura pembimbing kita langsung ngasih daftar lagu yang akan dibawain selama drama musikal.

"Perhatian semuanya. Tolong mendekat ke panggung.."tiba- tiba ada yang mengumpulkan kami. Langsung saja semuanya berkumpul d panggung yang ukurannya kurang lebih hampir 10 meter. Gede juga ternyata ini panggung.

"Selamat pagi semuanya. Kenalkan saya Mr. Robi sutradara drama musikal kali ini. Dan ini tim saya, ada Bu Amanda yang ngurus soal musik dan Kak Ivan yang bakal ngurus soal artistiknya. Sebelum kita mulai latihan hari ini, nanti akan dibagikan jadwal latihan sampai hari H nanti. Tolong semuanya serius latihannya, tapi tetap jaga kesehatan. Selanjutnya, untuk tim paduan suara latihan dulu dengan Ibu Amanda dan tim drama latihan dengan saya dan Kak Ivan. Mengerti?"

Penjelasan sutradara tadi diakhiri dengan anggukan dari semua peserta. Kemudian kami berkumpul sesuai dengan tim masing- masing.

"Yaaahh..kenapa kita nggak latihan bareng mereka aja sih..nggak bisa tepe2 deh gue." Gerutu bela
"Emang lu mau tepe2 sm siapa sih?nggak ada yang bening ah."jawab ku sambil clingak clinguk
"Liat dong tuh Kak Ivan..ganteng maksimal. Karismatik." Jawab Bela sambil masih tertuju pandangannya pada Kak Ivan.

Aku memandangi Kak Ivan menelisik apa yang dikatakan Bela. Ya memang lumayan sih, ganteng, dewasa, sepertinya usianya sudah lebih dari kita.

Aku kembali melihat sekeliling, mencoba mencari tahu siapa saja yang ada di ruangan ini. Siapa tahu ada teman lama yang ikutan.

"Maaf saya terlambat. Jakarta ternyata makin parah macetnya, bahkan di hari minggu."
Tiba-tiba ada seseorang baru datang dengan nafasnya yang masih menderu dengan senyumnya yang tersimpul di bibirnya.

"Its Ok for now..but not for tomorrow."
Jawaban Bu Amanda langsung di balas dengan acungan jempol si cowo itu.

Akhirnya latihan berakhir siang hari
"Lo langsung mau balik Ge?"tanya Bela dan aku hanya mengangguk
"Yaaahhh..nggak asik banget sih?temenin gue jalan yuk."pintanya
"Ada Odi dirumah, jadi gue harus cepet-cepet balik biar bisa maen sama dia."
"Ok deh kalo gitu. Bye."
Bela berlalu menuju mobil yang sudah menjemputnya. Akupun langsung menuju parkiran karena motor ku ada disana.
Inginnya langsunh pulang karena lelah yang mendera. Tapi ternyata ada mobil nyasar yang ngalangin motor gue keluar.

"Haduhh..gima motor gue keluarnya?permisi..ini mobil siapa ya?bisa tolong minggirin dikit g?" Gerutuku lirih.

Hampir seengah jam aku menunggu sampai pemilik mobil sialan ini muncul untuk memindahkan mobilnya.
"Padahal udah d panggil pakai car call, tapi kenapa belum muncul juga sih tuh orang." Kata ku kesal

Tiba- tiba ada cowo muncul dengan kacamata hitamnya dan berjalan menuju mobil sialan itu. Dia mengarahkan kunci mobilnya untuk membuka mobil itu dan langsung meninggalkan parkiran dengan begitu saja.

Mau tau perasaan ku? Ada kata yang lebih dari kata marah ga?kalo ada itu yang aku pake

"Anjritt..gue tungguin hampir sejam. Tiba2 muncul ngelengos aja kaya bajaj lagi nyalip metromini. "

Sepanjang jalan perasaan kesal masih menyelimuti dada. Harusnya udah nyampe rumah dari tadi.
Aku terus melajukan motor ku menuju ke rumah.

********************************

Next ke part 2 ya



Catatan Hati GEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang