Sekolah cukup ramai hari ini, semua anak- anak masih berkerumun di depan papan pengumuman untuk melihat dimana kelas mereka untuk satu tahun ke depan. Untunglah aku dan Bella kembali sekelas, jadi aku nggak perlu cari- cari dia dalam keadaan darurat untuk sesi curhat.hehe
Setelah bel masuk berbunyi, semua anak langsung masuk kedalam kelas, termasuk aku. Untunglah masih ada bangku kosong ditengah- tengah yang menurutku cukup strategis. Karena ini hari pertama di tahun ajaran baru, maka hari ini belum ada kegiatan belajar- mengajar. Masing- masing Wali kelas akan masuk untuk memberikan arahannya. Suasana seketika hening, mungkin karena Wali Kelasku akan segera masuk.
"Gea..gosipnya wali kelas kita itu Pak Teguh, guru Kimia kesayangan lo." kata Bella sambil terkikik..aku langsung menelungkupkan kepelaku ke meja. Bella pasti sedang tertawa mengejekku, sudah tahu aku paling nggak cocok sama itu guru dan mata pelajarannya. Matlah aku...
"Bella..ngapain lo elus- elus kepala gue?" aku langsung melotot ke arah Bella yang duduknya di sebelahku. Di kelas XII ini memang semua siswa harus duduk sendiri- sendiri, biar lebih fokus katanya.
Bella hanya menggeleng dengan senyuman dan menunjuk dengan dagunya ke arah belakangku. Aku langsung menoleh ke belakang,. WWHHAAATTT????!!!! Sejak kapan Aga duduk manis di belakangku? dia menunjukkan senyuman manisnya.
"Ngapain kamu disini?" kataku refleks
"Geraldine Ayudia Khanza....apa maksud kamu?" ups..aku baru ingat kalo Pak Teguh masih berada di depan kelas.
"Nggak apa- apa Pak..tadi saya kejepit kursi." Jawabku asal
"Ya sudah..sekarang kalian semua bisa mengisi jam pelajaran kosong hari ini dengan diskusi atau membantu pelaksanaan MOS hari ini. Nanti siang akan ada Parade ekstra Kurikuler, jadi kalian harus ikut berpartisipasi. Mengerti???"
"Mengerti Pak." semua siswa sekelas langsung berhamburan keluar saat Pak Teguh keluar.
Aku membalikkan badanku untuk mendapat penjelasan kenapa Aga bisa satu kelas denganku. Walaupun aku sangat yakin dan pasti ini karena dia menggunakan koneksinya sehingga dia bisa melakukan apapun sesukanya di sekolah ini.
Tapi usahaku sia- sia, belum juga sempat mengeluarkan suara, Aga sudah tidak terlihat. Mejanya sudah tertutupi kumpulan cewe- cewe di kelas ini. Aku mendengus kesal dan langsung menarik tangan Bella untuk pergi ke kantin.
"Ngapain lo tarik tangan gue? sakit tahu." Kata Bella sambil mengelus pergelangan tangannya
"Sorry...kita ke kantin ya..gue lagi bad mood, pengen yang adem- adem."
Aku dan Bella langsung berjalan menuju kantin, melewati koridor yang sudah ramai dengan kumpulan anak- anak yang sedang melihat MOS siswa baru.
"Lo mau makan Ge?"
"Nggak..mau beli es krim coklat aja..biar nggak bete lagi." Kataku sambil membayar es krim coklatku dan mencari tempat duduk di pojok kantin.
"ya udah cepetan habisin es krimnya, habis itu dilarang bete...kita kan mau persiapan buat parade ekskul ntar..ekskul paduan suara harus bisa jadi yang paling keren pokoknya.."
"Hmm..." aku hanya menggumam karena masih menikmati es krim coklat dimulutku.
Hap..tiba-tiba es krim coklat ku raib.
"Masih pagi..nggak boleh makan es krim banyak-banyak."
"Habisnya Bete...pagi- pagi udaranya udah panas..." kataku sambil menelungkupkan kepalaku ke atas meja kantin
"Agaaa...hai..boleh kenalan dong."
"Hallo Aga..foto bareng dong."
"Agaa...mau jadi cowo gue nggak?"