Part 21

99 4 3
                                    

Nggak tahu kenapa tadi malam aku nggak bisa tidur. Rasanya pengen cepet- cepet pagi, biar bisa ketemu Aga...alah apaan sih gea..

Penasaran dengan gimana sikap Aga hari ini. Takutnya ntar tiba-tiba hari ini Aga bilang, maaf semalem gue khilaf..iihh..amit-amit...

DRRTTT...DRRRT...

Aku membuka aplikasi Line di Hp ku..

From : Adit
Gue berangkat ya..gue tahu lo pasti nggak akan dateng..gue ngerti..lo baik-baik ya, harus bahagia..jangan sampe nyesel udah nolak cowo ganteng kaya gue.. Soalnya habis ini gue mau langsung move on, siapa tahu di jerman ketemu bule cantik..sampe ketemu pas liburan udah habis ya..gue jamin nggak akan ada yang berubah dari kita..sahabat selamanya...

"Ngapain lo ngliatin Hp ampe segitunya?" tiba-tiba Bella muncul dari belakang punggung q

Aku langsung menunjukkan pesan dari Adit. Aku udah menduga gimana reaksi Bella..selama ini memang aku nggak pernah cerita apa-apa tentang perasanku dan Adit.

"Lo..sama...Adit??" Tatapan menyelidik Bella akhirnya memaksaku untuk menceritakan semuanya dari awal, dari mulai perasaanku yang bertepuk sebelah tangan sampe kejadiannya berbalik.

"Dan akhirnya..seperti yang lo baca di LINE tadi..its over..we just friend." Kataku menyudahi ceritaku

"Gila..gue nggak nyangka..Aga tahu soal ini?" Begitulah repon Bella pertama kali

"Entahlah." Jawabku sambil memgangkat bahu

Setelah sarapan pagi, seperti rencana kita semua akan pergi snorkling ke spot yang paling bagus di Pulau ini. Kami harus naik Boat sekitar 15 menit untuk sampe disana.

Kalian tahu, gimana Aga pagi ini? BIASA AJA...catet itu, biasa aja. Bukannya semalem itu kita baru jadian ya? Bener kan? Bukan aku yang halu? Tapi kok kayaknya Aga nggak peduli ya? Ngomong juga masih irit.

Bukannya aku lebay atau baper. Tapi bukannya orang lagi jatuh cinta itu biasanya penginnya nempel terus ya? Atau paling nggak, harusnya Aga menunjukkan sesuatu yang meyakinkan kalo kita memang udah jadian.

"Harusnya gue bisa foto pake bikini disini..." Kayla mendesah lesu dan merebahkan kepalanya dipundakku

"Terus kenapa nggak pake? Lupa bawa?" Tanyaku sambil mengelus kepalanya..ini rasanya udah kaya punya adek kecil umur 5th

"Gara-gara punya 2 abang rese yang over protektif..jadi gini..apa-apa nggak boleh..cowok lu juga tuh, katanya kuliah di London, tapi masih aja kolot."

Aku sekilas melirik Tomi dan Aga yang tampak acuh dengan curahan hati Kayla.

"Cowo?? Emang gue punya cowo? Kayaknya hari ini sama aja sama kemarin-kemarin, nggak ada yang spesial." Aku sengaja menekan kata "spesial" untuk memberi kode seseorang yang nggak tahu bakalan ngeh atau nggak

"Waahh...Siaga I nih Bro... gue nggak ikut-ikut." Itu suara Tomi sambil mengangkat kedua tangannya di udara

"Hahahaha....itu resikonya punya pacar yang irit banget ngomongnya..tapi gue kasih tahu ya, sepupu tersayang gue itu nggak bisa lo kode-kode, lo harus ngomong apa mau lo secara nyata.."

Aku mencoba melirik Aga penasaran dengan reaksinya. Dia masih tetap sama, datar tanpa ekspresi. Matanya yang ditutup kacamata hitam menambah kesan misterius dan tak tertebak.

Keindahan bawah laut memang tiada duanya. Beraneka ragam satwa laut dengan warna dan bentuk yang indah bikin aku selalu lupa daratan kalo udah nyemplung ke laut. Sejenak aku bisa melupakan kekesalan terhadap "pacar" yang super datar kaya papan seluncur..

Catatan Hati GEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang