Part 31

72 4 0
                                    

Hari ini Aga menjemputku lebih pagi dari hari biasanya karena dia harus sampai di sekolah lebih pagi untuk breefing sebelum pertandingan.

Hari ini sekolahku akan bertanding melawan sekolah lain untuk mempertahankan gelar juara tahunan. Pertandingan ini sebenernya lebih berpengaruh untuk Adit yang notabene adalah captain tim basket. Ini adalah pertandingan terakhirnya sebelum dia melepas posisinya sebagai kapten Tim dan fokus untuk ujian nasional.

"Kamu nanti ke stadionnya di anter Pak Budi ya. Sebentar lagi dia nyampe. Nih kunci mobil aku, ntar kasih aja Pak Budi."

"Aku aja yang bawa mobilnya yah..yah..." kataku sambil menunjukkan puppy eyes andalanku

"No..kamu belum lancar banget nyetirnya."

"Bisa kok..aku janji mobil kamu nggak akan kenapa-kenapa." Kataku masih berusaha

"Aku nggak khawatir sama mobilnya..kalo rusak tinggal diganti..tapi kalo kamunya yang kenapa-kenapa gimana? Nggak ada gantinya." Katanya lagi yang seketika bikin meleleh dan menurut gitu aja.

"Yaudah aku siap-siap dulu ya..sampai ketemu di stadion. Kamu hati-hati ya..nanti ajak Bella bareng aja."

"Iya..nggak usah khawatir. Kamu fokus aja biar bisa menang. Tapi kalo nggak menang juga nggak apa-apa kok."

"Aku pasti menang. Aku nggak mungkin kalah di depan kamu..bye." katanya sambil mengacak rambutku pelan dan berjalan menuju ruang Tim Basket

Aku dan Bella sudah dalam perjalanan menuju stadion tempat pertandingan. Hari ini jam pelajaran diliburkan karena siswanya diwajibkan untuk mendukung sekolah.

Aga sudah berangkat terlebih dulu bersama Tim Basket dan Tim Chearleader menggunakan Bis sekolah.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit kita sampai di stadion.

"Non..ini kunci mobilnya. Kata Tuan Muda nanti dia yang akan bawa sendiri mobilnya pulang." Kata Pak Budi sambil menyerahkan kunci mobilnya.

Aga emang ribet, masa Pak Budi cuma disuruh buat nganterin doang habis itu pulang lagi.

"Ini ruangannya yang mana sih Be? Perasaan kita muter-muter aja daritadi. Kenapa nggak langsung ke tribun penonton aja sih nyari posisi duduk yang enak."

"Tanya aja sama pacar kesayangan lo itu."

Aku dan Bella masih berusaha mencari ruangan Tim Basket yang digunakan untuk mereka bersiap sebelum bertanding. Tadi Aga memintaku lewat Bella untuk menemuinya dulu kalo udah sampai di stadion.

Bugh...aaww...

Gara-gara masih cari-cari ruangan, aku nggak liat ada segerombolan orang yang ada didepanku.

"Kalo jalan liat-liat dong." Kata salah satu dari mereka

"Sorry...nggak sengaja."kataku akhirnya

"Kayaknya mereka anak SMA Garuda Lex." Kata temannya yang lain. Salah masuk kandang macan nih kayaknya. Mereka sepertinya Tim SMA Pelita yang akan bertanding melawan sekolahku.

"Ngapain kalian disini? Mau godain kita biar maen kita nggak fokus terus kalah lawan sekolah kalian? Cih..cara lo busuk."

Aku seketika marah mendengar ocehan mereka. Rasanya darah sudah mendidih sampai ke ubun-ubun.

"Heh!!!! Jaga bicara lo ya..jangan pikir gue nggak tahu gimana track record kalian sampai bisa masuk babak final. Cara kalian lebih busuk dari tuduhan kalian tadi." Kataku marah sambil menunjuk salah satu dari mereka yang tadi menuduh dengan tidak sopan.

Catatan Hati GEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang