Hari ini, mentari sedang berdiri dengan angkuh dan anggunnya. Pasukan awan bagai para dawai yang memperlakukan mentari sebagai ratu. Burung-burung bersiulan seperti sedang menghibur sang ratu jagad raya. Inilah yang biasa orang-orang sebut hari yang cerah.
Namun tidak bagi seseorang yang bernama Gilang Julian.
Perpisahannya dengan seorang perempuan yang pernah menjadi bagian dari hidupnya membuatnya kacau.
"Ma, ada apaan nih kok di barangnya di bungkus-bungkus?" Tanya Gilang.
"Urusin barang-barang kamu secepetnya. Kita pindah dari sini." Jawab Gita sambil mengemas barang-barangnya dengan terburu-buru.
"Loh, kenapa Ma?" Tanya Gilang lagi.
"Kamu gak usah banyak tanya!" Bentak Gita.
"Ma, kalo punya sesuatu jangan dipendem." Gilang mengelus pundak Gita. "Mama bisa cerita sama aku."
Gita mulai menangis. "Mama gak tahan sama Papa kamu." Ia mulai berusaha menggapai Gilang. "Papa kamu selingkuh."
Ucapan Gita barusan bagaikan petir di siang bolong bagi Gilang. Masalahnya, selama ini keluarga mereka terlihat baik-baik saja. Gilang pun berusaha menenangkan Gita dan menuruti apa perintahnya. Termasuk pindah rumah. Termasuk meninggalkan gadis itu. Naomi.
---
Gilang: Bro, yakin lo gak punya kontaknya Naomi? Semenjak lulus lulusan, dia ilang gitu aja. Dia marah sama gue?
Bara Yudhistira: Dia emang ilang dari semua sosmed. Gue denger dia kuliah nya serius. Gak tau apaan matkul nya
Gilang menghela nafas. Berkali-kali ia menanyakan kabar Naomi, berkali-kali juga ia mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan. Dia ingin menanyakan kepastian terhadap Naomi. Kepastian terhadap perasaannya dulu. Sudah beranjak tiga tahun dan Gilang masih belum mampu terlepas dari bayang-bayang gadis pertamanya. Hingga ia berada di titik terjenuhnya. Dan mencoba untuk mencari orang lain untuk mengisi hatinya.
"Halo?"
"Halo, Melvina?"
"Iya, ini siapa ya?"
"Ini gue, Gilang."
"Waaah, Gilang! Apa kabar? Lama banget gak ketemu ya."
"Gue baik. Kabar lo sendiri gimana?"
"Gue...." Melvina menggantungkan kalimatnya. "Gue baik, tapi gue gak baik."
"Haha, gimana sih maksudnya? Lo ceritain ke gue deh. Ketemuan yuk."
"Seriusan nih, lo ngajakkin ketemuan? Hahaha."
"Ya kali gue becanda Mel. Lo besok bisa gak?"
"Besok... bisa sih kayaknya. Dimana?"
"Resto seafood sebelah rumah sakit."
"Oke, eh tapi sorry nih gue bisanya mungkin sore, gapapa?"
"Sip. Gue ikutin aja."
"Oke, see you!" Tut. Lalu Melvina memutuskan sambungan telepon.
Gilang kembali menghela nafas. "Maaf Nao." Ucapnya putus asa.
---
Bara: Bro gue dapet kontak abangnya si naomi
Gilang: Trus?
Bara: Geblek! Ya lo tanyain kabar naomi ke abangnya lah!
![](https://img.wattpad.com/cover/37635679-288-k870460.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange
Fiksi RemajaIni semua dimulai setelah percobaan bunuh diriku. Hai, aku Naomi dan hidupku tidak sebagus namaku. Saat koma setelah percobaan bunuh diri, aku bermimpi akan mendapatkan sebuah kemampuan aneh yang menurutku merugikan sekaligus menguntungkan, dan meng...