Hi!

469 32 18
                                    

Shimmer;

Lega rasanya melihat misi yang berminggu-minggu kurancang membuahkan hasil yang membahagiakan. Janhvi dan Jigar kembali bersama. Sekarang aku bisa melihat mereka berpegangan tangan, saling memeluk dan yang paling utama mereka saling memaafkan.

Memaafkan waktu yang membuat mereka berpisah.

Tidak ada yang berubah dari diriku. Aku tetap Shimmer yang egois. Yang ingin selalu mendapatkan apa yang kumau. Dan yang kumau adalah bersatunya Jigar dan Janhvi.

Aku tetap Shimmer si keras kepala, yang tetap ingin mempersatukan mereka meski Janhvi terlihat sangat-sangat membenciku.

Aku tetap Shimmer, yang jatuh cinta pada Jigar hingga detik ini.

Tidak ada yang berubah.

Kecuali, cinta sejati.

Aku mempercayainya sekarang. Benar-benar mempercayainya.

Janhvi adalah cinta sejatinya Jigar, dan aku mungkin harus lebih keras berusaha menemukan kisah sejatiku.

Yang perlu kulakukan adalah, jatuh cinta lagi.

"Shimmer, bersiaplah in frame."

Aku tersentak dari lamunanku. Sungguh memalukan, melamun ditengah rikuhnya lokasi syuting.

Ya, syuting tetap berjalan seperti biasa. Plotnya juga tidak berubah. Papa tidak merubah apapun, bahkan sebaris kalimatpun. Papa tidak menulis kisah yang sebelumnya dikacau-balaukan oleh Jigar. Tidak ada kisah semacam itu sebenarnya. Itu hanya lah umpan dan ternyata aku berhasil.

Aku yang menulis kisah 'Sanam Re', bukan Papa. Aku yang mengubah kisah fiktif itu sesuai saran Jigar, bukan Papa.

Misiku membuat Jigar dan Janhvi kembali bersama, untuk itu aku menulis kisah mereka. Aku meyakini bahwa kisah Double J adalah versi lain dari film sepanjang masa itu. Sebuah mahakarya yang sangat diidolakan oleh Jigar dan Janhvi.

Dan aku percaya, kisah mereka lebih indah dari kisah Raj dan Simran. Maka aku menulis 'Sanam Re'.

Aku tidak keberatan menjadi supporting role di film debutku ini. Sama sekali tidak.

Aku tidak sungguh-sungguh terjun ke Bollywood, sehingga aku tidak keberatan menjadikan diriku pemeran pendukung. Aku tidak keberatan menjadi seperti Tina Malhotra dalam KKHH.

Tina tetaplah idolaku meski dia bukan heroine yang sebenarnya dalam film tersebut. Karena faktanya, aku bukan heroine dalam kehidupan JIgar. Aku hanyalah pemeran pendukung, antara kisah cintanya dengan Janhvi.

"Apa rasanya sakit?"

Aku refleks menoleh, pada pria yang baru datang dan memandang pemandangan yang sama denganku.

Kedua ujung bibirku refleks tertarik, pria ini tidak bertanya. Dia menegaskan bahwa dia sedang merasakan sakit yang sama dengan melihat Janhvi dan Jigar menari bersama.

Sekarang, Double J sedang in frame. Melakukan adegan di mana mereka menari di atas panggung kompetisi.

"Tapi aku bahagia," ucapku kemudian.

Aku menoleh pada pria itu. Dia membalas tatapanku dengan senyum lebarnya.

"Really?"

Aku tersenyum kecut. "Actually, tidak sepenuhnya." Memberi jeda sebelum akhirnya memberikan tambahan, "tapi itu lebih baik daripada harus menjadi dinding pemisah dari sepasang kekasih yang saling mencintai."

Dia mengangguk setuju.

"Bagaimana denganmu?"

***

SANAM RETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang