chapter 14

28.4K 2K 11
                                    

"Ibu tau kan gak boleh ada yg berani hukum prilly dia gak boleh kecapekan bu dia punya penyakit sesak di dadanya" bentak kevin pada guru yang mengajar di kelas prilly

"Kak ini bukan salah ibu tia tapi tadi prilly sendiri yg mau di hukum kak karena dia bilang sebagai tanda minta maaf nya sama aku" ucap gladys.

Kevin terdiam dan menjabak rambutnya frustasi ia baru ingat semalam akan ucapan papinya yang menyuruh prilly meminta maaf pada gladys

"Saya minta maaf bu" ucap kevin datar. Ibu tia menganggukan kepalanya

"Maafin ibu juga karena ibu tidak tau prilly punya penyakit sesak nafas semoga prilly cepat sembuh dan sadar ya ibu permisi" pamit ibu tia

Ali menatap prilly yang terbaring lemah di kasur uks wajahnya pucat dan cara dia bernafas juga sepertinya susah.

"Adik lo emang keras kepala" ucap ali sedari tadi diam dan kini baru membuka suaranya

"Kak kevin maafin gladys juga ya udah berapa kali prilly pingsan gara2 gladys" ucap gladys menunduk takut. Kevin hanya melirik gladys datar tanpa menjawab ucapan gladys yg ia mau kini adik tercinta nya itu sadar.

"Kenapa lo selalu ada di saat prilly pingsan li" tanya kevin datar.

Ali terdiam ia juga bingung kenapa dirinya selalu datang tepat di saat prilly pingsan padahal tadi ia izin ke toilet dan ia juga tak sengaja melihat prilly berlari memutari lapangan dan tiba2 saja prilly terjatuh dan tak sadarkan diri dengan cepat ali langsung berlari menggendong prilly lalu membawanya ke uks

"Gue gak tau" balas ali. Kevin menghela nafasnya kasar.

"Kenapa kamu kayak gini sih prill kamu tau kan kamu gak boleh kecapekan, gak gini juga cara kamu meminta maaf sama gladys kamu kan bisa minta maaf secara baik baik bukan malah nyakitin kamu kayak gini" lirih kevin mengelus pucuk kepala prilly.

Ali menatap prilly nanar ia merasa kasihan melihat prilly seperti ini ia tau semua penyabab asal mula nya adalah dirinya sendiri.

"Gue cari minyak kayu putih dulu lo tolong jagain prilly kalau ada apa2 bilangin gue" ucap kevin, ali mengangguk pelan sembari mengambil kursi dan duduk di samping ranjang prilly

"Kak emangnya di uks ini gak ada minyak kayu putih" tanya gladys pada kevin.

"Gak ada tadi kakak udah tanya katanya habis" ucap kevin dan berjalan keluar

Ali terus menatap wajah prilly yg terlihat pucat kenapa akhir akhir ini prilly terlihat lemah dan sering jatuh pingsan apa semua ini gara2 ali? Tanpa sadar ali mengelus pipi prilly entah kenapa hatinya sakit juga melihat prilly terbaring lemah. Ali mengelus tangan prilly dan di ganggam nya.

"Bangun dong lo lemah banget sih" ucap ali pelan ntah dorongan dari mana ali mencium tangan prilly singkat.

Ali lupa tak hanya dia yg ada di ruangan ini namun ada gladys juga, air mata gladys sudah dari tadi turun melihat perlakuan manis ali pada prilly hati nya sakit ya, sangat sakit, cemburu? Ia gladys sangat cemburu. Dengan cepat gladys menyeka air matanya sebelum ali melihat. Tak lama kevin pun datang dengan minyak kayu putihnya namun kevin tak sengaja melihat gladys menyeka air matanya kasar.

"Gladys lo kenapa" ali dan gladys menoleh dan ali pun melihat gladys.

ali merutuki dirinya ia lupa kalau ada gladys di sini pasti gladys melihat ali mencium tangan prilly tadi ali juga tak tau dorongan dari mana ia berani mencium tangan prilly dan mengelus pipi chubby prilly.

"Gapapa kok kak" ucap gladys menutupi kegugupan nya. Kevin hanya mengangguk paham.

"Li ni lo kasi dekat hidung prilly" kevin memberi minyak kayu putih pada ali.

Ali, I Love You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang