Setiap pagi adzan subuh membangunkanku untuk segera memulai aktivitas. Biasanya aku bangun dan bersiap untuk ke pasar namun sekarang tidak. Aku terbangun dirumah besar dan langsung mengerjakan pekerjaan seperti seorang istri. Oh tidak lebih tepatnya pengasuh.
Ku berniat untuk mengambil wudhu tapi ku lihat dia tertidur di sofa. Dengan laptop yang masih terbuka. Segera ku benarkan posisi tidurnya yang tadinya duduk sekarang sudah berbaring. Dan segera ku selimutkanya.
Ku menunaikan sholat subuh belum selesai ku mengakhirnya ku dengar keyla menangis,tapi aku bisa apa? Aku hanya bisa mengakhiri sholat terlebih dahulu. Namun saat ku sedang duduk diantara 2 sujud ku sudah tak mendengar keyla menangis. Syukurlah dalam hatiku.
Setelah selesai aku langsung bangun dan kaget tercengang. Fedi sedang mnggendong keyla menenangkannya."Maaf ya gw tadi lagi sholat jadi gabisa cepet cepet gendong keyla" ucapku langsung mangambil keyla dari gendonganya.
"Ya gapapa gw juga minta maaf masuk kamar lu tanpa ketuk pintu.soalnya gw denger keyla nangis terus pas gw liat lu lagi sholat. Yaudah langsung gw diemin keyla takutnya dia ganggu lu" ucapnya panjang yang membuatku nyaman seketika di sebelahnya.
"Oh iya makasih juga buat kopi sama selimut nya" ucapnya lagi penuh dengan senyum manisnya.
"Iya sama sama" balas ku menatapnya. Dia ternyata orang yang baik tak seperti dugaanku sebelumnya.
"Mbaaaa" suara juna membuat ku kaget dan mngahamburkan pandangan kita berdua.
Dengan menggndong keyla ku menghampiri juna " iya sayang kenapa" ku usap kepalanya lembut.
"Mau susu mba"rengeknya manja. Baru saja ku ingin bangun mmbuatkan susu Fedi menahan ku.
"Biar gw aja yang bikin udah lu tunggu sini" aku hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
Tak lama fedi datang dengan membawa segelas susu. Jika di lihat kami seperti keluarga yang sedang berkumpul. Bagaimana tidak dengan aku yang menggendong keyla dan juna yang sedang disamping fedi.
Haduh ndri sadar dong lu ga boleh suka sama dia. Dia tuh ketinggian buat lu.
----------------------------
Pagi ini aku libur. Terpaksa, Karena juna tadi keliatan sakit.
Tapi untung ada indri yang mengurusnya. Sekarang aku indri juga dan keyla sedang berada di ruang keluarga.
Dengan keyla yang anteng di pangkuanku bergurau.
Dan juna ada di pangkuan indri lemas. Dia tidak mau terlepas sedikit pun dari indri walaupun tadi aku sudah membujuknya untuk bersama ku tapi tetap menolak.
"Ndri" panggilku membuka pembicaraan.
"Iya??? Kenapa?"
"Lu betah kan disini?" entah pertanyaan apa yang keluar dari mulutku ini aku tak sadar. Kenapa harus menanyakan itu?.
"Betah lah kan ada lu" ceplos indri membuat ku langsung terlonjak.
"Gw?" tunjuk diriku sendiri menyakinkan.
"Ehh...ga. Maksud gw betah karena ada juna sama keyla. Iya itu" saltingnya dia buat ku yakin kalau dia suka sama aku.
Ehh gak gak kenapa gw gr ya. Gw masih nunggu renata. Gw harus denger penjelasan ya dulu.Tiba tiba handphone ku berbunyi entah siapa yang mengangguku.
"Hallo fed"
"Iya kenapa bar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love BABY SISTER
RomanceSiapa yang tak ingin memiliki suami setampan dia dan sekaya dia. Tak pernah terlintas sedikit pun di benak ku untuk menikah dengan dia.mungkin itu hanya cita2 sesaat. Pertemuan tak sengaja yang mempertemukan kami. Yang kini aku menjadi miliknya.