Tanpa Kabar

3.3K 91 0
                                    

Semenjak fedi kembali ke Jakarta fedi selalu di sibukan dengan meeting dan beberapa proyek yang harus di selesaikan dalam sebuah deadline.  Pagi ini fedi berangkat pagi pagi sekali karena ia harus segera flight ke bali untuk meninjau langsung tempat usaha nya disana. Fedi pun hampir melupakan indri dan malah tidak pernah mengabari nya semenjak hari itu.

Telpon sesering kali berbunyi hanya panggilan panggilan dari Client.saat ini tepat pukul 12.00 dimana waktu untuk setiap orang sejenak menghentikan pekerjaannya. Tanpa sadar fedi menerima banyak sekali pesan dari indri,namun fedi hanya membalas secukupnya tanpa ada embel embel gombal atau romantis.

"pak ada rekan bapak Aska berada di luar menunggu bapak" ucap sindi.

ya setelah istirahat jadwal fedi ialah bertemu dengan Aska untuk menyelesaikan sesuatu hal,dan saat ini bukanlah membahas sebuah proyek atau tender, namun membahas masa depan mereka berdua sebagai lelaki dewasa.

Kedua nya bertemu dengan awal tatapan intens yang fedi berikan pada Aska, "gausah basa basi, langsung to teh point aja" ucap fedi memulai pembicaraan ini.

"gua mau minta maaf sama lu dan juga indri, terutama buat indri, tolong sampein maaf karena dia harus terlibat dalem urusan gua dengan bokap gua. Ga ada maksud sama sekali buat nyakitin dia, dan sekarang gua udah ada di jalur gua. Plagi buat jalanin hidup gua." ucap pasrah Aska di hadapan fedi dengan tertunduk lesu. 

"gua sampein nanti, maaf juga gua gabisa bantu apa apa soal permasalahan lu dengan bokap lu, tapi tenang aja gua ga ambil hati soal ucapan bokap lu kemaren ko" senyum fedi di akhir pembicaraan membuat Aska sedikit lega.

" terus gimana hubungan lu sama indri sekarang? Kapan nih gua kondangan ya?  Hahah" refleks fedi langsung menemukan pundak Aska dan mulai berbicara santai seperti tidak pernah terjadi apa apa.

Setelah banyak berbincang fedi pamit untuk kembali ke Jakarta kembali, sedangkan Aska mungkin akan menetap di bali, dia pun sempat bilang sekarang mungkin akan menetap dibali.

Malamnya fedi, mamah nya, mba sarah, juna serta kayla bahkan ada sedang duduk santai berkumpul di ruang keluarga. "mah fedi boleh minta tolong?" 

Fedi membuka suasana dengan mulai bicara serius. "hmm"

"apasih fedi serius banget" kata mba sarah dengan menggendong keyla di pangkuannya.

" fedi besok mau ke bali seminggu, dan mungkin fedi bakal sibuk bahkan ga bisa kabarin mamah atau mba sarah walaupun sehari.  Jdi sih fedi mau izin dulu biar mamah ga khawatir gitu" katanya fedi.

"okedeh, intinya mamah ga usah cemas ya? "

"om fedi emang mau kemana?" Tanya juna menghampiri nya manja

"mau kerja lah, sekalian mau cari tante buat juna haha" kata fedi membuat mamah nya dan mba sarah geleng geleng.

Fedi sengaja hari ini untuk pulang sehari  dulu karena fedi ingin mengabari langsung keluarganya, bagaimanapun  keluarga adalah nomor satu dan fedi pulang dulu karena ada beberapa omongan penting yang harus di bicarakan langsung karena menyangkut masa depannya.

Paginya fedi kembali flight kembali ke bali. Sesampainya disana Fedi benar benar mematikan  handphone nya. Selama di bali fedi bersama sindi sekretaris nya, dan sindi lah yang memegang handphone fedi disaat fedi harus mewakili perusahaan nya di tengah meeting maupun lainnya.

Tringg

Sindi melihat nama mybii tertera di layar ponsel fedi. Namun sindi enggan tuk memberikan pada fedi, karena fedi ada di tengah rapat dan situasi nya fedi sedang berpresentasi. Al hasil sindi mematikan panggilan masuk dari indri. Selesai acara sindi ingin memberitahukan pada fedi namun sindi terus saja di banjiri ucapan fedi tentang deadline proyek dan persentasi, yang otomatis sindi harus fokus padanya dan pada tugasnya.

Love BABY SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang