Terungkap

3.5K 105 0
                                    

#BACK AUTHOR
------------ ------------

Pagi ini indri terbangun dengan rasa senang,karena kedua laki laki pelindungnya ada dirumahnya semua.

Diruang depan fedi dan azka tidur bersebelahan dengan gaya tidur mereka masing masing.

Gaya Azka yang tidur memeluk fedi,dan fedi tidur dengan kaki menimpah badan azka,sungguh terlihat sangat lucu yang kadang mereka berdua saling gerak dan tidak sadar dengan itu.

"Mba kalau akur gini di liatnya enak ya,hahaha" ucap adly pada aku saat melihat mereka.

Indri yang berniat untuk membangunkan mereka sampai lupa, indri sangat penuh tenaga untuk membangunkan keduanya, dari di panggil,di tepuk di kelitikin,sampai akhirnya harus di ciprattin air baru keduanya bangun,bahkan langsung terlonjak kaget.

"Haduh hujan,hujan bangun fed bangun" teriak aska terloncat

"Banjir banjir,bukan hujan nih" teriak fedi samanya.

Ibu indri yang sedang menyiapkan makanan pun sampai lari keluar karena bingung apa yang terjadi di depan. Sedangkan indri dan adly tertawa tak henti hentinya.

"Ada apa sih ndri?"tanya ibu yang tiba tiba datang dan ikut tertawa. Sungguh hiburan pagi yang menyenangkan.

Fedi dan azka langsung tersadar dan merasa malu karena sedang di tertawai.

Setelah insiden tadi mereka pun melanjutkan aktivitas makan. Setelah makan adly mengajak kedua pria tampan nan mapan ini untuk membantunya di ladang. Sedangkan indri dirumah sendiri karena ibu nya harus pergi kepasar.

Saat indri baru melangkahkan kaki nya kedalam terdengar suara orang datang dan saat indri berbalik seorang laki laki berumur,badan tegap dan berpakaian setelan jas rapi sudah ada di ambang pintu,dengan menampakan raut wajah yang kelihatan marah.

"Permisi" katanya di ambang pintu tanpa mau masuk. Indri pun menghampiri dan bertanya siapa dia dengan rasa bingung.

Sedangkan 3 pria tampan sedang berada di ladang dengan penuh rasa tawa dan lucu. Sesekali adly menengahi mereka yang beradu mulut,terkadang adly menjadi rebutan mereka untuk mencari perhatian.

"Eh caranya tuh gini,dasar ganteng kok ga pinter" ledek aska memberitahu cara menanam padi yang benar.

Fedi tertawa "wow akhirnya lu mengakui gua ganteng ya,haha" tawa fedi pecah balik meledek aska.

"Oh iya mas mas ku yang tampan.."

"Kok gua jijik dengernya ya dly,secara gua doang nih yang tampannya maksimal" pede aska lalu dilempar lumpur oleh fedi.

"Udah udah..ribut mulu ya kerjaanya, gua mau ke rumah dulu bentar ya ambil makanan,mba indrinya ga dateng dateng" ujar adly namun fedi menahan dan fedi membujuk agar ia aja yang memgambilnya,akhirnya adly menyetujuinya.

"Udah dly biar dia aja,bawa yang banyak fed cepetan ya bos laper nih" teriak aska pada fedi yang sudah di ujung jalan dengan meledek.

fedi masuk dari pintu belakang,namun ia tak melihat siapapun di dapur dan hanya terdengar orang sedang berbicara. Fedi mengintip di balik kain pembatas ruang tengan dengan dapur.

"Saya kesini hanya ingin meminta kamu untuk menjauhi aska anak saya,karena dia akan segera menikah"ucapnya tegas.

Indri sedikit terhenyuk dengan perkataannya karena seakan akan indri lah yang menyuruh aska untuk melawan orang tuanya.

"Tapi saya gak tahu aska akan menikah pak,dan aska gak pernah bilang" indri mengutarakan isi hatinya

"Karena dia selalu mengejar kamu,lagian apa untungnya sih ngejar kamu hah?. maka nya saya kesini untuk bilang langsung sama kamu,suruh aska pulang sekarang!" Papah aska sudah semakin galak dan tinggi nada bicaranya.

Love BABY SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang