Fedi melihat handphone nya ternyata handphonenya mati total lalu Fedi pamit kepada ata dengan alasan ingin pulang,karena fedi merasa ada yang membutuhkannya.
Fedi keluar kamar ata baru beberapa melangkah fedi melihat indri sedang mengantri di ruang administrasi.
"Loh indri ngapain?" Tanya fedi binging melihat indri sendirian disini.
"Mas kemana aja? Aku udah hubungin,sms tapi ga di respon" marah indri langsung meninggalkan fedi sendiri.
Fedi terus mengikuti indri dari belakang dan bertanya siapa yang ada di rumah sakit? Namun indri diam.Sampe akhirnya indri masuk keruangan anak nomor 236.
Fedi langsung menarik tangan indri "ndri juna sakit?" Indri hanya mengiyakan.
"Mas kemana aja? Aku hubungin ga di angkat di sms ga dibales,aku panik sendirian mikirin juna sakit mas" jelas indri terduduk di bangku.
Fedi langsung mngecek handphone nya dan ia lupa bahwa handphone nya mati. "Indri,mas minta maaf handphone mas lowbat" tunjuk fedi.
Indri hanya terdiam kenapa aku jadi marah gini sama fedi?hanya karena tak bisa di hubungi. Mungkin dia lagi bersama ata dan aku pasti mengganggunya "batin indri.
"Ya gapapa mas,aku juga minta maaf udah marah marah. Soalnya aku panik dan bingung sendiri" senyum indri yang membuat fedi lega.
Fedi dan indri masuk keruangan dan menemani juna. Setelah di infus 2 jam an juna sudah mendingan tak selemah tadi.
Indri menyuapi juna dengan telaten seperti menyuapi anaknya sendiri. Indri selalu siaga disamping juna dan fedi yang menemaninya.
"Hallo mba sarah" fedi mengobrol dengan mba sarah.
"Iya fed kenapa?"
"Juna demam mba dia ada dirumah sakit" kabar dari fedi yang membuat mba sarah agak cemas.
"Kok bisa? Kenapa? Parah ga? Apa mba harus kesana besok?" Kata mva sarah.
"Mba gausah kesini,juna ga parah dan juna ada indri yang ngurusin" kata fedi sambil melirik indri. Indri meminta telpon nya.
"Hallo maaf mba,ini indri pengasuh juna" jelas indri takut.
"Iya hallo ndri,gimana juna sekarang?"
"Dia udah membaik kok mba besok juna udah boleh pulang juga,maaf ya mba saya kurang baik mengurus juna" indri gugup.
"Iya gapapa,namanya anak kecil pasti ada sakitnya,makasih ya udah mau jagain juna"
"Iya mba"
"Yaudah mba pergi dulu ya jadwal cek up mamah sebentar lagi,by ndri" tutup sambungan oleh mba sarah.
Indri selalu berada di samping juna,ia sangat tidak mau meninggalkan juna,bahkan fedi ingin ditemani makan diluar pun indri kekeh tidak mau. Akhirnya fedi keluar sendiri.
Tak lama fedi masuk kembali ke ruangan dengan membawa 2 kantung plastik berisi makanan.
Indri memegangi lengan fedi "Maaf ya mas,aku ga tega ninggalin juna"
Fedi hanya tersenyum.
Fedi langsung membuka makanan
"Nih a..aaa" bujuk fedi untuk indri mau di suapi
"Hah?? Aku?" Fedi hanya manggut iya dan indri pun mau di suapinya
Seneng mas aku bisa sedeket ini sama kamu batin indri.
INDRI
Setelah 2 hari juna di rawat,kini juna sudah kembali kerumah. Di perjalanan pulag fedi terus menerus mengamati indri. Entah kenapa jantung fedi berdegup terus dan dia tak bisa menahanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love BABY SISTER
RomanceSiapa yang tak ingin memiliki suami setampan dia dan sekaya dia. Tak pernah terlintas sedikit pun di benak ku untuk menikah dengan dia.mungkin itu hanya cita2 sesaat. Pertemuan tak sengaja yang mempertemukan kami. Yang kini aku menjadi miliknya.
