Siapa dia? Batin fedi
Fedi masuk suasana yang tadi pecah tiba tiba menjadi hening bingung dan bertanya tanya saling menatapa antara fedi dan ata.
Ata tersenyum "fedi sini dehh aku mau ngenalin dia" lirik ata pada laki laki di sampingnya.
Barri hanya bisa diam memandang suasana canggung ini.
Fedi melangkah kaku namun masih tersenyum "hai"
"Hai,fadlan" kenalnya berjabat tangan pada fedi.
"Fedi"
"Fed jadi fadlan ini orang yang nolong aku selama aku tertekan,sedih,senang selama di bandung" fedi tersenyum.
"Oh,thanks bro udah jagain ata ya. Gw seneng pas ga ada gw disisinya masih ada orang yang sayang dan peduli sama dia" fedi tersenyum dan mencium puncak kepala ata.
Bari bingung dengan perasaan mereka bertiga,entah bagaimana mereka bisa tersenyum di tengah perasaan sakit begini.
Bagaimana bisa terjadi begini? Perasaanku biasa saja disaat ada laki laki yang kurasa mencintai ata di hadapanku. Mengapa perasaan ini bisa luntur dimakan waktu?? Entah,tapi aku menyukainya.
Setelah berbincang lama dengan fadlan dan ata fedi kembali memikirkan seseorang yang sedang menunggunya dirumah.
"fed gw bingung sama lu? Lu seneng banget pas ata ngenalin laki laki ke lu!" Ucap barri sambil berjalan bareng.
"Entah gw juga bingung bar,pas ata ngenalin fadlan perasaan gw biasa aja. Ga ada cemburu ataupun gelisah. Gw gak tau" ucap fedi.
"Berarti lu udah move on bro,dan mungkin udah ada yang gantiin ata di hati lu. Siapa nih? Cerita kali ke gw" ledek bari,fedi hanya tertawa dan terlintas nama indri di hatinya.
--------------------------------
"Assalamualaikum" salam fedi membuka pintu yang di lihatnya ada indri yang sedang menggendong juna yang susah untuk tertidur.
"Walaikumsalam" jawab indri.
Fedi tersenyum melihat indri hust husttt coba indri menidurkan juna di gendongannya seperti anak bayi.
"Mas udah makan? Atau mau di bikinin teh? Atau mau mandi dul..." omongan indri di hentikan.
"Gampang,udah sini junanya mas yang gendong aja,kasihan kamu kelihatan lelah" minta fedi mengambil juna dari indri.
Indri tersenyum" tapi mas gapapa ini kan emang tugas ku" fedi masih kekeh untuk membantu indri.
"Aduh ponakan om berat yah,ayo tidur sama om ya" fedi menggendong juna kekamar,seperti ayah yang menidurkan anaknya.
Indri pergi ke dapur sambil menghangatkan makanan untuk fedi. Tak butuh waktu lama untuk fedi menidurkan juna.
"Hmm wangi banget,jadi makin laper" kaget indri yang fedi tiba tiba di sampingnya dengan memegang pinggang indri, yang juga membuat indri gugup.
"Ehh..iya yaudah mas tunggu meja makan aja ya" perintah indri yang di turuti fedi.
Indri menemani fedi makan di sampingnya. Tadinya indri ingin ke kamar namun fedi menahanya meminta untuk di temani makan.
Fedi banyak bercerita tentang mamahnya yang selalu menyuruhnya menikah,tentang mba sarah yang selalu menganggu tidurnya dan memanas manaskan mamah menyindir aku untuk menikah juga,dan dita juga sama.
"Dita? Adik?" Tanya indri.
"Iya dia adik aku tapi dia lagi kuliah di jogja pulangnya juga jarang, semaunya dia" jelas fedi sambil memakan suapan terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love BABY SISTER
RomanceSiapa yang tak ingin memiliki suami setampan dia dan sekaya dia. Tak pernah terlintas sedikit pun di benak ku untuk menikah dengan dia.mungkin itu hanya cita2 sesaat. Pertemuan tak sengaja yang mempertemukan kami. Yang kini aku menjadi miliknya.