"Beika blok dua..."
"Ran. Kamu kenapa?." Shinichi kesal karena sedari tadi Ran menggumam.
"Shiho..."
"Miyano. Dia tinggal di sebelah rumahku. Di rumah prof. Agasa." Perkataan Shinichi membuat lega hati Ran.
"Aku sudah menduganya."
"Dia memikirkan hal sepele itu dengan begitu serius. Sedangkan malam lalu saat aku bertanya serius tentang perasaanku. Dia malah salah menanggapinya." Pikir Shinichi.
Ran memperhatikan wajah Shinichi. "Kamu sedang berpikir apa?."
Shinichi buru-buru menggelengkan kepalanya lalu dia berjalan cepat di hadapan Ran.
Di rumah prof. Agasa.
"Ai Kun. Kamu tidak ke sekolah?." Tanya prof. Agasa.
Shiho memainkan remote control televisi sambil menjawab "Ini kan hari Minggu."
Prof. Agasa tersenyum. "Oh iya. Aku lupa."
Shinichi masuk melalui pintu rahasia.
"Kudo Kun." Shiho terkejut saat melihat kedatangan tiba-tiba itu.
"Prof... Harusnya jalan rahasia itu di bersihkan." Gerutu Shinichi sambil merapikan bajunya dari debu.
Shiho menatap Shinichi. "KAMU..."
Shinichi membelakangi tubuh Shiho seolah tak mempedulikan kehadiran Shiho.
"Edo...gawa..." Nama itu terucap tiba-tiba dari mulut Shiho.
Shinichi langsung menoleh. "Ada apa Haibara?."
Jantung Shiho berdegup lebih kencang. Tatapan matanya langsung menatap Shinichi.
Beberapa saat Shinichi dan Shiho saling menatap.
"Shinichi?." Ran berdiri di depan mereka.
Shiho segera memalingkan wajahnya dan Shinichi pun segera mendekati Ran.
Shiho memperhatikan Shinichi yang bisa tersenyum lepas di hadapan Ran. "Dia seperti manusia normal." Gumam Shiho.
Prof. Agasa berdiri di samping Shiho. "Kamu pun bisa kembali hidup normal. Buka hatimu dan bertemanlah dengan teman-teman sekelasmu."
Shiho tidak menanggapi pembicaraan profesor.
"Shiho Chan. Ayo ikut dengan kami." Ajak Ran.
"Hah?."
"Kita akan ke tropikal land. Ayo ikut..."
"Tapi kan kalian..."
"Lebih banyak orang lebih baik." Ran tersenyum sambil melirik ke arah Shinichi. "Iya kan?."
"A... I... Iya." Jawab Shinichi.
Profesor Agasa menepuk bahu Shiho. "Sana ikut saja."
"Ta..." Shiho tidak bisa mengelak lagi. Dan akhirnya mereka pun sudah berada di tropikal land.
Tropikal land adalah salah satu wahana permainan terbesar di kota Beika. Tempat ini juga adalah saksi bisu saat tubuh Shinichi mengecil karena ulah Gin dari jubah hitam.
"Tempat ini sudah di perbaiki. Banyak wahana baru yang bisa kita coba." Ran melihat peta tropikal land. "Emmm... Mau yang mana dulu ya?."
Shiho menarik kerah baju Shinichi.
"Apa?." Shinichi menatap Shiho.
"Seharusnya aku yang bertanya. Ada apa ini?." Tanya Shiho. "Kenapa Ran malah mengajak ku? Bukankah ini kencan kalian?."
Shinichi menundukkan kepalanya.
"Malam itu... Bukankah kamu sudah melakukannya?."
"Aku tidak melakukan apapun." Shinichi bicara dengan cepat.
"Ssstttt..." Shiho melihat Ran yang masih serius dengan petanya. Mereka berdiri agak jauh dari Ran.
Wajah Shinichi merona merah. "Kami hanya makan malam. Dan saat aku mencoba untuk melamarnya. Ada kasus terjadi." Kepalanya tertunduk lemas. "Aku sudah mengungkapkan isi hatiku padanya setelah itu, hanya saja dia salah paham. Sebenarnya hari ini aku tidak mau pergi dan mencoba bersembunyi di tempat profesor. Tapi dia bisa menemukanku..."
"Huftttt... Setidaknya kamu menuntaskan kasus itu." Shiho menggelengkan kepalanya.
Shinichi mengangguk. Dia melihat penampilan Shiho.
"Apa yang kamu lihat?." Shiho menutup dadanya dengan jaketnya.
"Walaupun itu datar, setidaknya mereka harus di beri udara segar..." Gumam Shinichi.
Hari itu sangat cerah namun Shiho mengenakan jaket dan celana jeans.
Wajah Shiho merah lalu dia memukul kepala Shinichi dengan tas.
"Awww..."
Shiho bergegas pergi sambil menggandeng tangan Ran. "Tinggalkan dia. Pria mesum..." Katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shiho Miyano : Pria dari masa lalu (TAMAT)
RandomSetelah lepas dari bayang-bayang organisasi hitam Shiho Miyano kembali bisa hidup normal seperti biasa. Dia bisa kembali ke tubuh normalnya berkat beberapa kali percobaan yang di lakukannya. Kini dia kembali dengan kisah hidupnya. Kegelisahan hati a...