Di dalam kelas seseorang masuk mengenakan pakaian rapi layaknya seorang guru.
“Dia???.” Shinichi terkejut melihat kehadiran orang itu.
Tidak hanya Shinichi, Ran, Sera dan Shiho pun terkejut dengan keberadaan orang itu.
Wakil kepala sekolah memperkenalkannya sebagai guru pembimbing baru di kelas itu.
“Perkenalkan nama saya Okiya Subaru. Saya akan menjadi guru di sini selama Bu Fujiwara cuti. Salam kenal.” Katanya sambil membetulkan kacamatanya.
“Subaru?.” Shinichi mengerutkan dahinya.
Degup jantung Shiho makin cepat. “Aku kan sudah mengenalnya lagi pula aku tidak berurusan lagi dengan organisasi jubah hitam. Namun kenapa perasaan ini? Ada apa dengan perasaanku?.” Pikir Shiho.
Jam istirahat.
“Subaru... Okiya Subaru... Su...”
“Sera, sedang apa kamu?.” Tanya Ran.
“Su...”
“Dia kan pria yang tinggal di rumah Shinichi.” Kata Ran. “Apa kamu lupa?.” Tanyanya.
“Oh... Iya.” Sera baru menyadarinya.
“Ha? Kamu tidak bisa mengingatnya?.” Tanya Ran. “Kamu kan detek...”
“Ya... Ya... Ya...” Sera menyela pembicaraan Ran. “Ran kita jadi kan pergi ke toko buku?.”
Ran mengangguk. “Aku belum mengajak Shiho.” Ran pergi meninggalkan Sera.
“Ran?.” Sera mengikuti Ran.
Di dalam kelas.
Shiho sedang tiduran.
“Shiho...”
“Ran, dia sedang tidur.” Sera menepuk pundak Ran.
“Dai... Dai...”
Ran mendekati Shiho. “Dia mengigau.”
Sera memberi isyarat agar Ran diam.
“Dai...”
“Dai?.” Pikir Sera. “Nama seseorang. Pria atau wanita ya?.” Pikir Sera.
Ran mendekati Shiho. “Shiho... Bangun...” Katanya dengan lembut.
“Dia tidak akan terbangun jika seperti itu. Sini aku yang bangun kan.” Sera meminta agar Ran mundur. “SHIHO BA...”
Shiho seketika terbangun karena teriakan Sera namun karena saking terkejutnya dia hendak terjatuh.
“Waaaa.. bahaya.” Sera dengan cepat menarik tangan Shiho.
“Aw...” Shiho ada di dalam dekapan Sera. Mereka saling memandang. Waktu seakan berhenti saat mereka saling memandang satu dengan yang lain.
“Wajah ini... Seperti...” Pikir Sera.
“Wajahnya, matanya seperti... Dai...” pikir Shiho.
“Ehem...” Ran berdehem.
Sera segera melepaskan pelukannya. “Maaf...”
Shiho kembali duduk. “Huft...” helaan nafas terdengar dari mulutnya.
Ran duduk di depan Shiho. “Kamu mau ikut kami gak?.” Tanyanya.
Shiho melihat Ran. “Kemana?.”
“Menemaniku beli buku. Terus kita mau sekalian besuk Sonoko.” Jawab Sera.
Shiho memandang Sera dengan tatapan sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shiho Miyano : Pria dari masa lalu (TAMAT)
RandomSetelah lepas dari bayang-bayang organisasi hitam Shiho Miyano kembali bisa hidup normal seperti biasa. Dia bisa kembali ke tubuh normalnya berkat beberapa kali percobaan yang di lakukannya. Kini dia kembali dengan kisah hidupnya. Kegelisahan hati a...