Akai 💖 Shiho

1.2K 38 29
                                    

Dan part ini pun seperti part Amuro 💗Shiho. Hanya iseng-iseng saja. Jadi nikmati saja Yo.

Ledakan akibat bom yang di lepaskan Akai itu sangat besar. Shiho dan Amuro yang selamat terkejut melihat efek dari bom itu.

"Dai... Dai..." Shiho hendak mendekat namun Amuro memeluk erat Shiho.

"Mustahil dia selamat. Ledakannya kuat sekali." Gumam Amuro.

Shiho tak menerima pernyataan Amuro. Dia mendorong Amuro lalu mulai memakinya. "Dia adalah pria yang kuat. Dia adalah kekasih kakakku, tidak mungkin. Tidak mungkin dia meninggal. Aku sudah mencarinya selama ini. Aku tidak ingin akhir yang menyedihkan seperti ini." Ia pun mulai histeris lalu berlutut karena lemas.

Amuro hendak mengelus bahunya, namun di tampik Shiho.

"Jangan sentuh aku!." Tatapan mata Shiho sangat jelas terlihat seperti tatapan mata seorang musuh. Dia sudah menganggap Amuro adalah musuhnya. "Jika saja kamu membantunya, jika saja aku tidak datang mencarinya jika saja kakak tidak mati ini semua tidak akan terjadi, Dai tidak akan mati..." Isakan kepedihan Shiho membuat Amuro ikut berduka.

"Shiho, jenasah yang di temukan ada dua. Dan akan di identifikasi oleh tim forensik. Kita tunggu saja apa benar itu Dai atau bukan. Aku pun berharap dia selamat."

Shiho masih menatap curiga apa Amuro. "Aku tahu kamu selalu bersaing dengannya. Dan entah kenapa kamu memusuhinya. Jadi aku tidak akan sepenuhnya percaya padamu." Shiho jalan menjauhi Amuro.

"Pak. Ada satu korban lagi. Tolong bantu kami." Seorang polisi berteriak menggunakan alat komunikasi khusunya.

"Ya. Tim akan datang ke tempat mu."

Percakapan itu terdengar Amuro. "Shiho dengar tadi apa yang di ucapkan polisi?."

Shiho mendekati kepala polisi itu. "Pak ada satu korban lagi? Apa dia selamat?."

"Tidak tahu pasti tapi katanya dia tertimpa lemari besi. Aku tidak yakin dia selamat."

Shiho mengepalkan tangannya. Dia berharap itu adalah Dai, dan dalam kondisi hidup.

"Pak dia masih bernafas." Teriakan itu terdengar Shiho.

"Baik. Aku akan kirim Tim lebih banyak lagi." Kata kepala polisi.

Shiho menanti korban yang selamat itu di keluarkan. Menit berganti jam dan matahari pun mulai terbit dan sudah menerangi dunia.

Amuro duduk cukup jauh dari Shiho. Memantaunya dari kejauhan dan melihat apa yang akan terjadi kemudian.

Korban selamat pun berhasil di keluarkan. Menggunakan tandu di bawanya korban itu keluar.

Shiho mendekati ambulans itu berusaha untuk melihat siapa korban selamat.

"Kami akan segera membawanya ke rumah sakit untuk di tindak lanjuti. Jika anda berkenan saya persilahkan ikut serta untuk melakukan identifikasi." Kata salah satu dokter yang melihat korban selamat itu.

Shiho melihat korban selamat itu. Ngeri, begitulah yang di rasakan Shiho. Karena korban itu mengalami luka cukup parah. Dia menggelengkan kepalanya.

Amuro melihat Shiho jalan lunglai, dia memegang tubuh Shiho sebelum jatuh ke tanah. "Shiho."

Beberapa saat kemudian.

Shiho membuka matanya lalu melihat sekelilingnya. "Aku dimana?."

Amuro mendekati Shiho. "Di rumah sakit." Jawabnya.

"Aku mau lihat korban selamat itu." Pinta Shiho.

"Sabarlah. Kita ada di tempat yang sama. Kamu bersabarlah. Kita tidak bisa masuk ke sana seenaknya. Perawatannya intensif dan penjagaannya juga ketat."

Shiho Miyano : Pria dari masa lalu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang