Tropikal land.
Shiho dan Ran menaiki wahana bianglala/kincir angin. Meninggalkan Shinichi di bawah.
"Shiho aku merasa sangat mengenalmu. Ini aneh." Kata Ran membuka pembicaraan.
"Anggap saja kita sahabat lama." Shiho berusaha tersenyum. "Setelah semuanya mana mungkin aku tidak merasa nyaman denganmu Ran." Gumam Shiho yang mengingat kembali bagaimana Ran melindungi nya saat dia di hujani tembakan dari anggota jubah hitam.
Saat bianglala mereka berada di puncak.
"Waaaa... Indahnya." Ran melihat pemandangan di bawah sana.
Shiho terdiam, dia menikmati pemandangan itu dalam diam.
"Shiho san. Ayo foto bersama." Ajak Ran.
Shiho tak bisa menolaknya.
"Cheese..." Kata Ran sambil menekan tombol kamera nya.
Sesampainya di bawah.
"Shinichi..." Ran duduk di samping Shinichi.
Shinichi enggan menatap Ran.
"Kamu marah?."
Ran tidak mendapat jawaban.
Shiho pun mengalihkan pandangannya dari Shinichi.
"Kalian..." Ran berulang menatap Shinichi dan Shiho.
"Oooiiii... Ran..." Sonoko berlari dari kejauhan lalu memeluk sahabat kentalnya itu.
"Sonoko..."
Shiho melihat Sonoko dan Ran yang nampak gembira.
Di cafe.
"Shiho kamu mau pesan apa?." Tanya Ran.
"Kopi saja." Shiho menjawab tanpa melihat menu nya.
Ran mengangguk. "Shinichi?."
"Es kopi." Jawab Shinichi.
"Hem... Aku ingin mencoba apa ya?." Ran melihat buku menu nya.
Seorang pramuniaga mencatat pesanan mereka sambil menunggu Sonoko dan Ran yang belum memesan.
"Tropicana ice." Kata Sonoko dan Ran bersama-sama.
Mereka saling menatap lalu tertawa.
"Benar-benar sahabat." Gumam Shinichi.
"Ran. Paman mengajakku ke pulau pribadinya. Aku ingin mengundangmu juga." Kata Sonoko.
"Hanya aku?." Tanya Ran.
"Ya, kamu juga bisa mengajak pria menyebalkan ini." Sonoko melihat ke arah Shinichi.
"Apa katamu?." Shinichi hendak berdiri.
"Sudah... Sudah..." Ran menenangkan Shinichi. "Shiho... Apa kamu bisa ikut juga?."
Shiho melihat ke luar jendela cafe. "Ramainya." Gumamnya.
"Shiho..."
Shiho tak mendengarkan panggilan itu.
"Shiho Miyano?."
Shiho menoleh. "Iya?."
Ran tersenyum. "Kamu tidak mendengar pembicaraan kami?."
Shiho mengangguk ragu. "Aku mau ke toilet sebentar." Katanya.
Ran melihat kepergian Shiho. "Dia tidak mendengarkan nya."
"Ran?." Shinichi melihat ke arah Ran.
Ran tersenyum kembali. "Aku ingin melihat dia tersenyum. Bukan karena terpaksa."
"Aku sepertinya mengenal sikap dia yang seperti itu." Kata Sonoko. "Seperti mengingatkan ku pada seseorang. Tapi siapa ya?."
Ran memperhatikan Sonoko.
"Em..."
"Sonoko?."
Sementara itu di toilet.
"Apa sikapku terlalu kaku? Hem... Tapi aku harus bagaimana?." Shiho melihat pantulan dirinya di cermin. "Aku akan mencoba tersenyum." Gumamnya.
"Oh iya..." Sonoko menatap Ran. "Seperti Haibara Ai."
Tidak hanya Ran yang terkejut saat nama itu terucap oleh Sonoko. Shiho yang berdiri di belakang Sonoko pun ikut terkejut.
"Shi... Shiho?." Shinichi melihat wajah Shiho.
Ran menoleh ke belakang.
"Iya Shiho itu mirip..."
"Sonoko sudah hentikan." Kata Ran.
"Aku mirip siapa Suzuki San?." Tanya Shiho sambil kembali duduk ke tempatnya.
Sonoko terkejut dengan pertanyaan itu. "A. Aku hanya berpikir sikap dingin mu itu mirip dengan seseorang yang aku kenal. Ya dari kumpulan bocah SD. Haibara Ai."
Ran memperhatikan wajah Shiho. "Ya. Itu ada kemiripan."
Sonoko mengangguk.
"Jelas kami mirip. Karena aku dan Ai adalah saudara sepupu." Shiho berkata sangat tenang.
Shinichi memperhatikan cara bicara Shiho. "Dia tidak gugup sama sekali." Pikirnya.
"Pantas saja." Kata Ran.
Mereka pun melanjutkan jalan-jalannya di arena tropikal land.
"Sepertinya kamu sudah terbiasa berbohong." Shinichi bicara pelan di samping Shiho.
Shiho tersenyum sinis. Senyumannya terhenti saat dia melihat dari jauh seorang pria yang berpakaian serba hitam berlari. "Dai..."
"Shiho?."
Shiho berlari melewati kerumunan orang.
"Shiho?." Teriakan Ran sudah tak di dengar Shiho lagi.
"Shinichi kejar dia." Kata Ran.
Shinichi mengejar Shiho di ikuti Ran dari belakang.
"Dai... Sudah pasti itu dia. Aku tidak salah. Dai..." Shiho terus mengejar pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shiho Miyano : Pria dari masa lalu (TAMAT)
AcakSetelah lepas dari bayang-bayang organisasi hitam Shiho Miyano kembali bisa hidup normal seperti biasa. Dia bisa kembali ke tubuh normalnya berkat beberapa kali percobaan yang di lakukannya. Kini dia kembali dengan kisah hidupnya. Kegelisahan hati a...