“Aku ingin kamu memisahkan Sera dan Shiho.” Perkataan Subaru terngiang di telinga Shinichi. “Akai, sebenarnya dia kenapa sih? Memisahkan mereka?.” Shinichi melihat Shiho sedang duduk di kursi taman sekolah.
Di lain arah ada Sera hendak mendekati Shiho.
“Aku tidak tau kenapa, tapi aku harus singkirkan Sera.” Shinichi berlari ke arah Sera lalu menarik tangannya. “Ayo ikut aku.” Katanya.
“Eh, tapi...” Sera hendak melepaskan pegangan tangan Shinichi.
“Sudah. Ikut aku.”
Sementara itu Shiho masih tetap tenang duduk sambil membaca sebuah buku, seakan tak pernah ada yang mengusiknya.
Shinichi menggunakan berbagai cara dan alasan agar Sera tak mendekati Shiho.
“Shinichi, dia aneh akhir-akhir ini.” Pikir Sera saat guru tengah menerangkan pelajaran di kelas.
“Kita akan membuat grup. Minimal grup beranggotakan dua orang.” Subaru sedang menerangkan di depan kelas.
Sera mendengar itu lalu menoleh ke arah Shiho. Sebelum dia sempat berfikir untuk satu grup dengan Shiho tiba-tiba Shinichi berdiri di samping Sera.
“Jangan lagi.” Gumam Sera.
Dan akhirnya Shinichi memaksakan kehendaknya. Dia satu grup dengan Sera sementara Shiho satu grup dengan Ran.
Jam istirahat.
“Shinichi, berhenti mengikuti ku!.” Kesabaran Sera sudah melampaui batasnya.
Shinichi diam di depan Sera.
“Sebenarnya kamu kenapa?.” Tanya Sera.
“Aku sedang mengawasimu. Tidak mungkin aku menjawab seperti itu.” Pikir Shinichi. “Memangnya ada yang salah dengan ku?.”
“Iya. Kamu selalu berada di dekatku.”
“Kan kita teman.”
“Teman? Dulu kamu tidak mau berdekatan denganku.” Sera menyela.
Shiho dan Ran lewat di depan mereka.
“Sera, ada apa?.” Tanya Ran.
“Suamimu!.” Sera menahan emosinya.
Shiho memegang bukunya dengan erat. Dia menatap Shinichi dan Sera yang sedang berselisih paham.
“Shiho, sebenarnya aku mau bicara dengan mu. Tapi pria ini selalu saja menghalangi ku.” Sera dengan cepat berdiri di samping Shiho.
“Ada apa?.” Tanya Shiho.
“Aku ingin bicara dengan mu. Berdua saja.” Bisik Sera.
“Baiklah. Pulang sekolah kita bertemu.” Jawab Shiho.
Sera tersenyum lalu dia pergi meninggalkan mereka.
Shinichi menepak dahinya. “Apa yang dia rencanakan?.”
Sepulang sekolah.
Shiho dan Sera pulang bersama.
“Bagaimana kalau kita ke cafe.” Usul Sera.
Tiba-tiba sebuah mobil putih berhenti di samping mereka.
“Hey girl's.” Sapa seseorang dari dalam mobil.
“Bu Jodie.” Shiho terkejut melihat keberadaan nya.
“Mau kemana?.” Tanya Jodie. Dia adalah anggota FBI yang melindungi Shiho. Shinichi pun mengenal baik wanita lajang itu.
“Mau ke cafe.” Kata Sera.
“Apa dia temanmu?.” Tanya Jodie yang masih di dalam mobil.
“Ya begitulah.” Jawab Shiho.
“Masuklah. Aku akan antar kalian.” Kata Jodie.
Shiho tidak bisa menolaknya.
Mereka pun berangkat bersama.
Di dalam mobil.
“Shiho chan, kamu kenapa?.” Tanya Jodie yang menyetir sambil sesekali memperhatikan Shiho yang duduk di sampingnya.
“Tidak. Aku tidak apa-apa.” Jawab Shiho.
“Sera. Gadis ini. Sebenarnya apa yang dia mau? Akai, dia ingin menjauhi Shiho darinya. Apa dia berbahaya?.” Pikir Jodie.
Di cafe.
“Aku tidak bisa menemani kalian.” Kata Jodie.
“Apa kamu masih akan ada di sini?.” Tanya Shiho.
“Ya. Nanti malam aku akan menginap di tempatmu.” Jodie mengedipkan matanya lalu melambaikan tangan pada Sera. “Bye.”
“Bye.” Sera menanggapi. “Dia seperti kakakmu.” Kata Sera sambil duduk di dalam cafe.
Shiho duduk di hadapan Sera. “Dia seperti ibu-ibu yang cerewet.”
“Ya. Dia banyak bicara.” Sera mengingat kembali saat di dalam mobil. Jodie bercerita tentang masa mudanya. “Sepertinya dia wanita populer di sekolah.”
“Lupakan dia.” Shiho menyela omongan Sera. “Jadi apa yang ingin kamu bicarakan?.”
Sera tersenyum. “Seperti biasa, kamu tidak suka basa basi.”
Shiho melihat buku menu lalu memesan minuman untuk dirinya. Sementara pelayan berdiri di sampingnya sambil mencatat.
“Aku es kopi saja.” Kata Sera tanpa melihat menu.
“Tunggulah beberapa menit.” Kata pelayan itu sebelum dia meninggalkan Sera dan Shiho.
“Begini Shiho.” Sera mulai bicara. “Aku tahu wanita yang di foto itu. Namanya Akemi Miyano. Kematiannya di beritakan di surat kabar. Dan kebetulan aku membacanya waktu itu. Ada Conan dan Ran juga di dalam foto di surat kabar itu.”
“Lalu? Apa yang mau kamu tanyakan?.”
“Apa kamu mengenal seorang pria, emm...”
“Pria? Siapa?.” Shiho bertanya.
“Sudah. Lupakan saja.” Kata Sera dengan cepat.
Shiho menatap aneh Sera.
“Minumlah, pesanan kita sudah tiba.” Kata Sera lalu dia menyeruput es kopi miliknya.
“Apakan pria itu yang ingin kamu tanyakan?.” Tanya Shiho.
Sera menatap Shiho.
“Apa aku cerita saja ya, kalau aku sedang mencari pria yang dia maksud.” Pikir Shiho. “Tapi aku belum mengenalnya dan seperti apa sifatnya aku tidak tahu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Shiho Miyano : Pria dari masa lalu (TAMAT)
RandomSetelah lepas dari bayang-bayang organisasi hitam Shiho Miyano kembali bisa hidup normal seperti biasa. Dia bisa kembali ke tubuh normalnya berkat beberapa kali percobaan yang di lakukannya. Kini dia kembali dengan kisah hidupnya. Kegelisahan hati a...