Part 6

320 24 0
                                    

Masih di sebuah Okiya


Pertunjukan tetap berjalan meski tanpa Kyoko. Namun ada sesuatu yang janggal dalam benak Matsumoto setelah melihat seorang geisha yang secara tiba-tiba berlari ke arah belakang panggung. Sepertinya saya kenal dengan geisha tadi. Benaknya. Namun pikiran itu segera ditepiskan oleh rekannya yang menawarkan sake untuk minum bersama.

Matsumoto tahu bahwa Okiya ini milik Yamami yang ia kenal. Namun sepanjang pertunjukkan, ia tidak melihat Yamami dan Kyoko. 'Kemana gadis itu? Apakah dia tidak tahu saya datang?' Benaknya.

Yamami melihat Matsumoto dari balik panggung. Sebelah badannya tersembunyi. Salah satu tangannya memegang tangan seorang gadis yang sedang menangis tersedu.

"Lihat dia! Ingin bertemu denganmu. Kenapa kau lari?" tanya Yamami kepada gadis yang digenggamnya.

"Saya takut," jawab gadis itu.

"Apa yang kau takutkan?" tanya Yamami lagi seraya menoleh ke arah gadis yang masih terisak.

"S...s...saya..." ucapannya terhenti.

Yamami melangkah mendekati gadis itu. Kini wajah mereka berdekatan. "Astaga Kyoko, kau menyukai Matsumoto Sensei?"

Kyoko tak menjawab. Ia hanya mengangguk sekali dengan kepala masih tertunduk.

"Baiklah, kalau kau menyukainya, ayo keluar dan jangan bersembunyi!" perintah Yamami.

"Saya takut ketika berada di hadapan Matsumoto Sensei," jawabnya gemetar.

"Kenapa?" Yamami berkerut kening.

"Saya takut berubah menjadi orang lain dan Sensei membenci saya."

"Tidak akan. Matsumoto Sensei orang baik. Hayo keluarlah! Jangan terus bersembunyi! Bukankah kau ingin terbebas dari Arina?"

"Yamami-san, apa benar Arina itu ada? Apa kau pernah berinteraksi dengan Arina?"

"Bahkan dia hampir melukai saya. Tapi saya tidak akan pernah membencimu."

Kyoko mengangguk.

"Beranikan dirimu!"

Kyoko keluar dari balik panggung ditemani Yamami. Seketika matanya menatap ke arah Matsumoto. Lelaki itu pun menyadari ada yang melihatnya. Dalam sekejap mata mereka beradu. Seutas senyuman Matsumoto terukir di wajahnya. Kini ia yakin bahwa gadis di balik polesan putih itu adalah Kyoko. Namun gadis itu kembali tertunduk.

Matsumoto mendekati Kyoko lalu menyapanya ramah. "Apa kabar Kyoko-san?"

"Baik," jawabnya singkat.

"Saya tahu kalau geisha yang lari tadi itu adalah Anda. Kenapa lari? Takut melihat saya?" tanya Matsumoto masih dengan senyuman.

Kyoko terdiam tak menjawab.

Tiba-tiba rekan Matsumoto yang sudah setengah mabuk mendekati Kyoko dan langsung merangkulnya. Segera Matsumoto menegurnya baik-baik. Namun tetap tak didengar. Rekan itu masih saja merangkul Kyoko dengan rayuan.

Wajah Kyoko seketika berubah. Matsumoto sangat mengetahui perubahan itu. Raut wajah Kyoko tampak kesal. Segera ia mendorong rekan Matsumoto hingga tersungkur ke lantai. Gadis itu berteriak. Sontak membuat seisi okiya menoleh ke arahnya. Beberapa Geisha dan pengunjung menyingkir menyelamatkan diri. Geisha yang lain sangat tahu bahwa jika Kyoko mengamuk, menyeramkan.

"Kyoko-san, tenang!" Matsumoto mencoba menenangkan gadis itu.

Rekan Matsumoto tidak menerima. Ia bangkit lalu membalas perbuatan Kyoko yang sudah mendorongnya. Namun, Kyoko tetap tidak mau kalah.

Melihat gadis itu marah, Matsumoto menyadari bahwa saat ini yang berada di tubuh itu bukanlah Kyoko.

"Arina-san, tenanglah! Jangan lukai tubuh Kyoko!" pinta Matsumoto.

Arina menoleh ke arah Matsumoto dengan wajah geram. "Memang kenapa? Bukankah Arina juga ada manfaatnya untuk gadis malang ini, bukan?" Arina melangkah mendekati Matsumoto, "hai dokter muda! Andaikan rekanmu tidak menganggu saya, saya tidak akan marah. Rekanmu sudah membuat saya tidak nyaman!" pekiknya.

"Tenang Arina-san! Saya tidak ingin mengganggumu. Tolong jangan sakiti tubuh Kyoko, tolong!" pinta Matsumoto.

Seketika tubuh Kyoko lemas dan terjatuh, segera Matsumoto menangkap tubuh rapuh itu. Ia menggendongnya ke balik panggung. Yamami berdiri khawatir melihat keadaan tubuh Kyoko.

"Bawa dia ke kamarnya. Lewat sini!" Yamami menunjukkan jalan menuju rumahnya yang berada di belakang Okiya"

Bersambung....


Another MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang