"Saya mohon, kau pergi ke psikiater!" pinta Yamami dengan wajah melas.
"Saya tidak menyangka, bahkan Yamami-san yang sudah saya anggap ibu sendiri menganggap saya sakit jiwa." Kyoko duduk lemas dengan rambut tergerai.
"Bukan begitu maksud saya, Kyoko. Saya melakukan ini karena peduli denganmu. Tolong jangan salah paham!" Yamami mendekati Kyoko.
Baru saja Yamami hendak membelai kepala gadis itu, Kyoko beranjak dari kursinya seraya menggebrak meja. "Saya tidak sakit. Untuk apa ke dokter?" Ia membalikkan tubuh lantas menatap Yamami lekat. Telunjuknya menunjuk tepat di depan wajah Yamami. "Jangan paksa saya!" Kyoko meninggalkan Yamami yang masih mematung. Gadis itu lantas masuk ke dalam kamarnya seraya membanting pintu.
Yamami terduduk lemas. Wajahnya lesu. Tiba-tiba menitikkan air mata. "Kyoko, saya hampir putus asa menghadapimu yang sering berubah tiba-tiba."
"Saya tidak pergi ke dokter itu!" Tiba-tiba suara Kyoko memekik lantang. Kemarahannya seperti sudah memuncak.
"Saya tidak akan ..." Belum Yamami menjawab perkataan Kyoko, terdengar sahutan dengan nada lebih rendah dari kamar gadis itu.
"Saya ingin sembuh." Jawaban itu terdengar seperti suara Kyoko mulai merendah.
"Mana mungkin Kyoko bicara sendiri?" Yamami semakin dibuat bingung. Ia mencoba mengintip dari balik jendela kamar Kyoko yang tidak tertutup tirai. Terlihat gadis itu bicara sendiri dengan dua nada bicara yang berbeda. Yamami kembali menitikkan air mata melihat keadaan Kyoko yang seperti orang sakit jiwa.
Yamami segera meraih gagang telepon dan menekan nomor seseorang. "Sensei, dia mengamuk lagi," kata Yamami setelah mendengar sahutan di seberang telepon.
"Biarkan saja. Nanti dia akan tenang sendiri. Besok, bawa dia ke sini."
"Saya sudah berusaha, Sensei. Tapi dia berbalik marah." Yamami terisak.
"Lakukan lagi, demi Kyoko-san."
"Saya usahakan. Terima kasih." Yamami meletakkan gagang telepon dan memutuskan pembicaraan mereka.
Baru saja gagang telepon disimpan, pintu kamar Kyoko terbuka. Tampak kusut wajah Kyoko dengan ramut tak beraturan.
"Saya mau ke psikiater," ucap Kyoko dengan nada lemas, "antarkan ..." ucapannya terhenti menahan sakit, "antarkan saya besok." Kyoko kembali masuk ke dalam kamar dan membanting pintu.
"Hai," lirih Yamami. Ia tidak tahu harus berbuat apa sekarang.
Bersambung_
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Me
Mystery / ThrillerTAMAT Rank #1 of hashtag geisha: 1-18 Mar 2019 Rank #1 of hashtag dua kepribadian: 19-26 Mar 19 9-12 Apr 19 9-13 Jun 31 Jul-5 Aug 2020 Yang sedang bebicara dengan kamu bukanlah orang yang kamu kenal Bukan pula dengan karakter yang kamu ketahui Dia s...