Part 10 {Revisi & Republish}

359K 15.7K 148
                                    

Letta berjalan santai menyusuri koridor sekolah yang masih sepi karena jam masih menunjukan pukul 06.05 dengan memakai headset di telinganya. Sampai tiba-tiba tangannya ditarik paksa menuju ke arah loker.

"Keo lepasin!" Teriak Letta sambil memukul tangan Keo keras-keras.

"Kita harus bicara Letta!" Desis Keo tajam.

"Gue.gamau.ngomong.sama.elo!" Ucap Letta penuh penekanan setiap katanya.

"Letta lo harus tau. Ini semua bikin gue gila karena rasa bersalah gue sama elo!" Teriak Keo frustasi sambil memukul tembok disebelahnya. Letta sendiri masih bergeming di tempatnya.

"Please, dengerin penjelasan gue," lanju Keo lirih.

"Lima menit!" Kata Letta acuh. Tapi sanggup membuat senyum terukir di wajah Keo. Dan mulai mengalirlah cerita kejadian malam itu.

"Gue bener-bener minta maaf Ta. Itu semua diluar kendali gue. Percaya sama gue," ucap Keo lirih sambil memegang tangan Letta. Berharap Letta akan percaya bahwa ia sedang tidak berbohong.

Tak terasa air mata Letta sudah mengenang di pelupuk matanya dan siap jatuh kapan saja saat ia mengedipkannya.
"Kenapa harus gue?" Tanya Letta lirih. Satu air matanya berhasil lolos, diikuti dengan air mata lainnya.

"Gue minta ma-" belum sempat Keo menyelesaikan ucapannya. Letta sudah berlari menuju kamar mandi.

'Huek...huek...huek'

Letta memijit pelipisnya sambil bertopang pada wastafel.
"Nak, please jangan bikin mommy capek dulu ya," gumam Letta sambil mengusap perutnya. setelah merasa membaik, ia pun keluar kamar mandi. Dan betapa terkejutnya dia saat mendapati Keo sedang bersandar pada dinding kamar mandi tersebut.

"Lo ngapain disini?" Tanya Letta membuat Keo mengalihkan pandanganya ke perempuan itu.

"Jawab gue Ta!" kata Keo, membuat Letta mengernyitkan dahi bingung.

"Jawab apa sih?"

"Apa lo hamil?" Tanya Keo lirih, sedikit ragu. Tentu saja itu membuat Letta shock. Letta masih diam membuat Keo semakin menggeram frustasi.

"Damn it, Letta! Gue tanya sekali lagi, apa lo hamil?!" Tanya Keo menggeram. Tentu masih dengan nada bicara yang pelan.

"Iya! Iya gue hamil Keo. Gue hamil anak elo!" Teriak Letta tertahan, menyadari dia masih di lingkungan sekolah. Ia pun langsung bergegas pergi meninggalkan Keo yang berdiri mematung.

Letta terus berlari hingga ia menabrak seseorang dan hampir saja ia terhuyung kebelakang, kalau saja tidak ada yang menariknya. Letta masih terus menundukan kepalanya, sambil mengepalkan tangannya menahan emosinya.

"Letta?" Panggil Bobby, dan Letta pun akhirnya mendongak. Menatap ketiga teman Keo di depannya.

"Eh, Ta. Kok lo nangis sih?!" tanya Aldo panik.

"Ta, lo baik-baik aja?" Tanya Tristan. Tapi Letta tetap tidak bergeming, dan terus mengusap air matanya yang sialnya tidak bisa berhenti.

"Loh, Letta. Lo knapa?!" Tanya Mesha yang baru saja datang diikuti kedua temanya. Melihat Mesha, Letta langsung berhambur kepelukan temannya itu, lalu menangis sesenggukan disana. Mesha yang masih bingung hanya mengusap kepala Letta pelan.

"Heh! Kalian apain Letta?!" Bentak Nella

"Lo selow aja kali. Kita nggak ngapa-ngapain dia. Orang dia tiba-tiba nangis," jawab Tristan, and wow itu kalimat terpanjang yang pernah Tristan katakan, yang sempat membuat Bobby dan Aldo terpukau, namun hanya sebentar.

"Terus siapa yang bikin Letta kaya gini kalau bukan kalian?" Sahut Ria tak percaya

"Letta!" Teriak Keo lalu berlari ke arah Letta dan teman-temannya.

Letta masih betah memeluk Mesha sambil sesenggukan. Menghiraukan Keo yang baru datang sambil terengah-engah.

"Letta, gue minta maaf," kata Keo lirih saat sudah sampai di samping Letta.

"Oh, jadi elo yang bikin Letta sesenggukan kek gini. Mau lo tu apa sih?!" bentak Ria. Tapi Keo tak menghiraukan perempuan itu. Fokusnya sekarang hanya pada Letta.

"Letta, please." panggil Keo lagi. Sedetik kemudian ia merasa tubuhnya hampir terhuyung kebelakang karena pelukan Letta yang tiba-tiba.

Ia yang sadar langsung membalas pelukan Letta. Menenggelamkan kepalanya di kepala gadis itu. Membiarkan sahabat-sahabatnya dilanda shock berat melihat adegan itu. Ditambah koridor yang mulai ramai, mengundang perhatian mereka untuk menonton adegan yang memang sangat langka ini.

"I'm sorry, Ta," bisik Keo pelan tepat ditelinga Letta.

"Gue ga sang-gup hadepin i-ni sendirian," bisik Letta sesenggukkan.

Keo menggusap punggung Letta menenangkan, sambil sesekali mengecup puncak kepala Letta sayang. Yang pasti hal itu mengundang jeritan histeris orang-orang yang memandangi mereka. Terutama fans Keo.

"Kita hadepin ini sama-sama ya Ta. Kita besarin anak kita sama-sama. Gue janji gue bakal tanggung jawab," bisik Keo pelan, yang dibalas anggukan kepala Letta.

Namun sedetik kemudian pelukan mereka terlepas begitu saja, membuat Letta nyaris jatuh jika Tristan yang dibelakangnya tidak sigap menahan perempuan itu.

-----------------------

Vote yuk vote
Baca baca baca
Kudu 😆
Authornya lagi gila 😄

*Revisi kedua : 16 Oktober 2016
*Revisi ketiga : 31 Mei 2019
*Revisi keempat : 13 Juni 2019

Mommy in 17 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang