Part 18 {Revisi & Republish}

346K 14.1K 148
                                    

"Hai dok!" sapa Letta

"Oh, hai Letta. Bagaimana kabar kamu? Masih sering mual?" Tanya dokter Shilla ramah.

"Baik dok. Mual sih masih dok. Tapi udah lebih biasa kok sekarang,"

"Wah, bagus deh kalo gitu. Oh ya, Letta ini siapa?" tanya dokter Shilla sambil melirik Keola yang ada di sebelah Letta.

"Oh iya, kenalin ini Keola. Suami aku dok." jawab Letta

"Loh? katanya kamu belum menikah, Ta?"

"Iya emang. Sebulan yang lalu emang belum. Sekarang udah, hehe."

"Hai, dok. Saya Keola. Suami Letta," kata Keo sambil tersenyum.

"Oh oke. Ayo Letta kita cek kandungan kamu,"
Letta pun mengikuti dokter dan berbaring di brankar. Dokter Shilla pun mulai mengusapkan gel ke perut Letta.

"Liat deh! Ini anak kalian. Masih sangat kecil," kata dokter Shilla. Letta yang melihat di layar monitor tak bisa menahan air matanya. Ia juga bisa merasakan genggaman tangan Keo yang semakin erat menggenggam tangannya. Tapi tak dipungkiri senyum keduanya ikut menghiasi.

"Tunggu!" ucap dokter Shilla membuat Keo dan Letta mengerutkan keningnya bingung.

"Janinnya gapapa kan dok?" Tanya Letta tak sabaran.

"Coba kalian lihat!" Kata Dokter Shilla sambil menunjuk layar monitor.

"Iya. Itu apa dok? Apa bahaya?" Tanya Keo yang juga mulai khawatir.

Dokter Shilla tersenyum sambil memandang dua pasangan muda di depannya.
"Anak kalian baik-baik saja,"

"Lalu itu apa dok?" Tanya Keo cepat.

"Selamat ya. Anak kalian kembar," ucapan Dokter Shilla itu langsung membuat Keo dan Letta sama-sama diam tak percaya. Namun hanya sebentar, karena setelahnya tangis bahagia Letta pecah.

Keo pun langsung memeluk Letta.
"Anak kita kembar Ke," ucap Letta sambil terisak di pelukan Keo.

"Iya Ta, iya." Jawab Keo yang sama-sama tak bisa menyembunyikan kebahagiaanya.

"Selamat ya Ta, Ke. Saya ikut bahagia. Tapi ingat! Letta harus lebih jaga kesehatan agar janinnya juga sehat. Makan makanan bergizi. Jangan kecapean dan jangan banyak pikiran," kata Dokter Shilla menginggatkan.

"Baik dok. Makasih kami permisi dulu," kata Keo yang ditanggapi senyum tulus dari dokter Shilla. Keo pun segera menuntun Letta turun dan membawanya keluar dari ruangan dokter itu.

"Keo mereka ada dua," ucap Letta semangat, meski masih ada air mata yang mengalir.

"Iya Ta. Aku juga seneng banget. Makasih ya. Mulai sekarang jaga kesehatan, oke? Kamu gak boleh lagi bawa mobil ke sekolah. Berangkat dan pulang harus bareng aku. Gak boleh kecapean! Gak boleh lari-ari!" Cecar Keo panjang lebar sambil membukakan pintu mobil untuk Letta.

"Tapi, Ke!" rengek Letta tak terima.

"Demi kesehatan mereka Claretta," kata Keo final. Letta hanya bisa mengangguk pasrah.

***

"Ke! Ke!" panggil Letta sambil mengguncangkan tangan Keo yang sedang menyetir.

"Apa Ta? Jangan di goncang-goncang aku lagi nyetir," kata Keo mengintrupsi

"Ke Dufan yuk! Please! Ya, ya, ya," rengek Letta lagi.

"Ha? Ngapain? Nggak deh ya. Kamu harus istirahat!" tolak Keo

"Gamau! Ayo kesana. Aku pengen jalan-jalan," kata Letta

"Jangan ya Ta. Kamu kan harus istirahat,"

"Kamu jahat! Iya udah, aku kesana sendiri aja!" Teriak Letta sambil menangis.

"Eh, eh, kok nangis sih? Yah, jangan nangis dong. Yaudah iya, kita ke dufan ya," kata Keo sambil menggusap rambut Letta. Seketika membuat mata Letta berbinar.

"Bener?"

"Iya, bener,"

"Makasih!" kata Letta langsung mencium pipi Keo. Membuat Keo lamgsung tersenyum lebar.

"Sering-sering gitu deh ya. Biar dicium terus aku nya." ujar Keo sambil terkekeh.

"Dasar!"

--------------------------------------
'MI17'
Maaf ya kalau feel nya gadapet
Lagi badmood
Happy reading

*Revisi kedua : 22 Oktober 2016
*Revisi ketiga : 1 Juni 2019

Mommy in 17 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang