Part 43 {Revisi & Republish}

320K 11.2K 567
                                    

#3 tahun kemudian

3 tahun berlalu semenjak kelulusan Letta dan Keo. Banyak yang sudah berubah dari mereka.
Keo melajutkan pendidikannya tapi juga masih tetap memegang alih perusahaan. Letta juga melanjutkan kuliahnya bersama Mesha, Nella, dan Ria.

Hubungan persahabatan mereka juga masih sama seperti dulu.
Ria masih langgeng dengan Aldo. Bobby juga makin serius berhubungan dengan Mesha, dan itu adalah sesuatu yang sangat disyukuri oleh Keo. Karena itu artinya, ia tak perlu memiliki menantu berbentuk mahluk seperti Bobby.

Nella? Setahun yang lalu ia memilih Derin dan itu cukup membuat Tristan frustasi. Tapi hanya beberapa bulan mereka mejalani hubungan, Derin sudah terlihat tidak serius. Akhirnya hubungan mereka pun putus di tengah jalan. Dan sampai sekarang Nella masih takut untuk berhubungan. Tapi Tristan sepertinya memang sudah yakin dengan hatinya. Ia tak pernah menyerah meski ditolak berkali-kali oleh Nella. Entah mengapa setiap dekat dengan Nella, topeng dinginnya itu selalu hilang entah kemana, digantikan wajah humoris yang tanpa Nella sadari membuat dia nyaman di waktu tertentu.

Queen dan King sudah berumur 4 tahun. Mereka menjadi anak yang pintar dan juga lucu tentunya.

Rawnie dan Glenn? Mereka sudah dibebaskan. Tapi menurut kabar, setelah pembebasan itu Rawnie pergi ke luar negeri dan menetap disana. Glenn, dia hilang entah kemana. Tentu Keo dan Letta tak mau repot-repot memikirkan kemana perginya orang itu.

Hari ini adalah hari minggu. Dimana hari libur yang jelas akan di habiskan Keo dan Letta menemani anak-anak mereka.

"Dad, dad. Angun!" pekik Queen sambil menaiki perut Keo.

"Eughh, Queen dad ngantuk. Ntar aja," ucap Keo menutup wajahnya dengan bantal.

"Dad, ayo katanya mau ajak Queen sama kakak alan-alan," rengek Queen

"Dad ayo! Kinnie mau eli ainan balu," ucap King yang baru saja datang ke kamar Keo.

Keo menghela nafas lalu bangkit dari tidurnya. Memang ia tak akan pernah menang melawan anak-anaknya.

"Mom mana?" Tanya Keo sambil menguap lebar, Queen sontak menutup hidungnya.

"Daddy bau!" pekik Queen kesal, Keo hanya terkekeh lalu mencium pipi Queen,

"Mom diawah dad. Antuin bibi ikin salapan," ucap King

Keo mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.
"Dad mandi dulu, nanti kita sarapan habis itu baru kita jalan-jalan, oke?"

"Oke!" pekik Queen dan King bersamaan sambil tersenyum lebar lalu segera berlari keluar kamar Keo.

Keo hanya geleng-geleng kepala dan mulai memasuki kamar mandi.

***

"Pagi!" sapa Keo riang saat sampai di meja makan.

"Pagi," jawab ketiga orang itu serentak lalu mencium Keo. Sudah menjadi kebiasaan keluarga Keo mencium ia pagi-pagi. Katanya 'nggak afdol kalo belum cium daddy,'

"Dad anti benelan kan?"tanya King semangat

"Iya jadi dong. Kan daddy udah janji,"

"Yeay! mainan balu," pekik Queen

"Kalian mau kemana? Mom gadiajak nih?" Tanya Letta pura-pura sedih

"Eh, eh, Mom angan sedih ya. Kita pelginya ama-ama ko. Mom ikut ya," ucap Queen sambil memeluk Letta. Letta mengalihkan pandanganya pada Keo.

"Mom boleh ikut nggak dad?" Tanya Letta masih dengan wajah sok sedihnya. Keo mengusap dagunya pura-pura berfikir. Lalu megalihkan pandangnya pada King.

Mommy in 17 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang