Part 25 {Revisi & Republish}

332K 13.3K 288
                                    

Bu Anis memandangi satu persatu wajah orang-orang didepannya. Wanita paruh baya itu mendelik garang.
"Apa yang terjadi di sini?! Saya tidak habis pikir! Kalian itu sudah kelas XI. Seharusnya memberi contoh yang baik kepada adik kelas kalian. Ini malah jambak-jambakan. Di kantin pula. Kamu juga Letta-"

"Loh, kok saya sih bu?!" Potong Letta tak terima.

"Ya kamu! Kapan saya tidak lihat kamu masuk ruangan saya? Hampir setiap bulan kamu selalu absen masuk ruangan saya. Mau jadi apa kamu besok?! Kalau kamu punya anak, emangnya kamu mau anak kamu punya sifat kaya kamu?!" Tanya bu Anis yang langsung mendapat gelengan serentak dari Keo dan Letta.

"Kamu ngapain ikut geleng-geleng? Saya tanya Letta bukan kamu!" Kata bu Anis sambil melotot ke arah Keo.

"Ya iyalah bu, kan Keo su-adaw bego sakit anjirr!" Ucapan Bobby segera terpotong karena injakan dari Tristan dan Aldo.

Semua yang ada di sana mengernyitkan dahi tak mengerti. Kecuali Letta cs tentunya.
Demi Tuhan setelah ini Letta akan menenggelamkan Bobby di Samudra Hindia. 

"Sudah, diam kalian semua! Sekarang juga pergi kelapangan, hadap bendera dan saling menjewer. Kaki diangkat satu sampai jam istirahat ke dua selesai," Titah bu Anis final.

"Bu, Letta gausah ya. Dia tadi pagi muntah-muntah. Kayanya sakit," Gumam Ria.

"Kamu sakit Letta?" Tanya bu Anis yang dibalas gelengan mantap Claretta. Tentu saja langsung mendapat plototan tajam Keo.

"Bohong bu. Letta sakit," sahut Keo cepat.

"Letta bilang gak sakit kok. Sudah sana kalian kelapangan. Saya bosan liat muka kalian," gerutu bu Anis sambil memijit pelipisnya kesal.

"Cih! Kita juga bosen kali liat muka situ," cibir Aldo pelan.

"Saya dengar Adolfo!" Ucap bu Anis sambil mendelik kearah laki-laki itu. Aldo sendiri hanya nyengir tak jelas.

***

Kini Mereka semua sudah ada di depan tiang bendera dengan posisi Letta menjewer Keo, Keo menjewer Mesha, Mesha menjewer Bobby, Bobby menjewer Ria, Ria menjewer Aldo, Aldo menjewer Nella, Nella menjewer Tristan, Tristan menjewer Rawnie, Rawnie menjewer Glenn, Glenn menjewer Celine, Celine menjewer Alana, Alana menjewer Sarah.
"Njir! Jangan kenceng-kenceng jewernya bego! Sakit nih," gerutu Ria pada Bobby.

"Salah sendiri. Ini kan gara-gara lo juga!" Sungut Bobby tak terima.

"Diem!" Pekik Mesha tertahan sambil menjewer telinga Bobby kebawah membuat laki-laki itu mengaduh.

"Eh, Letta! Lo enak dong gak ada yang jewer," Teriak Sarah di seberang sana.

"Masalah?!" Sewot Letta

"Woi, Ke! Letta jewer dong," titah Alana. Mendengar hal itu Keo langsung menoleh ke arah Letta dan mendapat plototan tajam istrinya itu. Keo refleks berbalik ke arah Mesha yang sudah cekikikan.

"Lu pada kenapa sih?! Setiap hari pasti bikin masalah. Gue juga kan yang kena." Sahut Glenn kesal.

"Diem lo!" Sentak mereka serempak, membuat Glenn seketika kicep.

"Lo juga ngapain sok jadi pahlawan kesiangan? Kalau gamau kena masalah ya gausah ikutan lah!" Sewot Aldo pada Gleen.

"Heh! Keselamatan Letta tuh tanggung jawab gue. Gue liat Letta dijambak-jambak ya gak terima lah," Jawab Glenn mantap. Letta sendiri hanya memutar bola matanya malas.

"Gak usah sok peduli deh sama Letta!" Sungut Keo

"Lah siapa elo ngatur-ngatur gue?!" Balas Gleen sewot.

"Oh, nantangin lo ya?!"

"Halah! Cuma pacar aja sok ngatur Letta. Lo cuma pacarnya, ntar gue suaminya," kata Gleen percaya diri. Letta dan Keo cs saling pandang lalu tertawa bersama. Membuat geng Rawnie dan Gleen mengerutkan kening bingung.

"Ha ha ha, You wish!" Ucap mereka serempak. 

"Bener yang dibilang Gleen. Ntar yang jadi istrinya Keo cuma Rawnie. Gak ada yang lain. Ya gak Nie?" Sahut Alana, yang dibalas senyuman miring Rawnie.

Entah kenapa Letta yang mendengar itu langsung emosi. Perempuan itu kemudian menarik jeweranya kebawah, membuat Keo juga refleks menarik Mesha dan terulang seterusnya.
Mereka semua sontak mengaduh kesakitan.  Letta tak peduli, ia langsung mendorong Keo kearah Mesha dan ya itu semua terjadi sampai akhir, seperti kartu domino.

Hampir saja tawa Letta meledak saat melihat mereka mengaduh sambil mengusap pantatnya masing-masing. Tapi ia ingat sedang marah jadi ia urungkan.
"Rese banget sih lo Ta!" sahut Nella kesal.

"Bodo!" ketus Letta lalu melenggang pergi. Tak peduli lagi pada hukumannya yang belum selesai. Keo yang melihat istrinya pergi langsung mengejar Letta.

"Ta! Claretta!" Panggil Keo yang dihiraukan Letta. Letta terus saja berjalan sampai akhirnya berhenti di bangku taman sekolahnya. Keo juga ikut duduk disana.

"Ngapain kesini? Nggak diurusin tuh istrinya?" ketus Letta

"Lah? Ini kan lagi ngurusin istri,"

"Lah, emang sini istri situ? Sini kan istrinya Gleen," Sahut Letta asal, membuat Keo mendelik kesal.

"Gaada! Kamu tetep istri aku sampe kapan pun!" ucap Keo

"Lah, Rawnie dikemanain ntar?!" jawab Letta masih ketus. Keo yang mulai mengerti situasi akhirnya tersenyum penuh arti.

"Apa deh senyam-senyum gaje gitu? Mau ditabok?!" Ancam Letta sambil mengangkat tangannya keudara.

"Hihi. Mommy cemburu ya sama daddy?" Ledek Keo lalu terkekeh melihat rona wajah Letta.

"Nggak! Sok tau banget," Jawab Letta salting.

"Ngaku aja kali," ledek Keo

"Nggak! Ih kok nyebelin sih kamu?!"

"Hahaha, iya deh minta maaf. Denger ya Ta, aku gaada rencana nikah dua kali. Istri aku  cuma kamu. Sampai kapan pun ya cuma kamu. Jadi kamu gak usah cemburu gitu, oke? Udah deh gausah dipikirin. Ntar baby-nya ikut sedih loh," kata Keo sambil mengusap perut Letta sayang.

"Iya dad. Bawel!" Sahut Letta sambil mencubit pipi Keo keras. Ia terlalu gemas.

"Duh, duh, sakit!" Ringis Keo yang dibalas tawa Letta.

Mereka hanya tidak tau, ada yang melihat mereka sambil mengepalkan tangannya marah.

-----------------

'MI17'
Vote and comment
Selamat hari raya idul adha 😄
🐄🐐🐄🐐🐄🐐

*Revisi kedua : 23 Oktober 2016
*Revisi ketiga : 1 Juni 2019

Mommy in 17 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang